51
Gambar 8 Penumpang bis terdorong ke depan saat bis direm
mendadak Dalam  kehidupan  sehari-hari,  tanpa  disadari  kejadian  seperti  saat
naik  bus.  Pada  saat  bus  belum  bergerak,  penumpang  duduk  diam, cenderung  mempertahankan  kondisi  diam  sehingga  badan  penumpang
terdorong ke belakang. Kemudian pada saat bus berjalan, penumpang pun dalam keadaan berjalan sehingga pada saat bus tiba-tiba direm maka tubuh
penumpang cenderung mempertahankan keadaan berjalan, akibatnya tubuh penumpang terdorong ke depan.
2. Hukum II Newton
Pada pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, hukum I Newton yang berkaitan dengan gerak suatu benda, ketika resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol ∑ � = . Pada keadaan seperti ini, kecepatan
benda adalah tetap atau benda mengalami gerak lurus beraturan, atau dapat dikatakan  bahwa  benda  tidak  mengalami  percepatan  atau  percepatannya
nol. Ketika benda dikenai gaya total yang tidak sama dengan nol ternyata
benda bergerak atau dapat dikatakan bahwa benda mengalami percepatan. Suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan
52
lajunya bertambah. Namun, jika gaya total bertambah besar maka laju atau kecepatan benda juga bertambah. Jadi,  gaya total yang bekerja pada sebuah
benda  menyebabkan  benda  mengalami  percepatan.  Arah  gaya  total  sama dengan arah percepatan.
Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya? Jelas bahwa ada kaitannya antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkan. Kaitan
antar percepatan dan resultan gaya yang diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduanya tentang gerak, yang dikenal sebagai
hukum II Newton. Menurut Newton, laju perubahan momentum pada sebuah partikel
merupakan  ukuran  gaya  yang  bekerja  padanya.  Jadi  gaya  yang  bekerja pada partikel itu sehubungan dengan momentumnya diberikan oleh
� =
�
= 2
Dimana � =
disebut  momentum.  Dan  jika  m  konstan,  maka  akan didapatkan
� = = �
3 Keterangan:
� = percepatan ⁄ � = gaya  N
Penyataan ini adalah Hukum II Newton tentang gerak. Sehingga gaya sama
dengan massa kali percepatan jika massa adalah konstan Marcelo Alonso Edward J. Finn, 1994:118.
53
Hukum II Newton berbunyi sebagai berikut. “percepatan  yang  dihasilkan  oleh  resultan  gaya  yang  bekerja  pada  suatu
benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”.
Secara matematis, hukum II newton dinyatakan sebagai, =
∑ �
∑ � = �
4 Dimana
∑ � adalah gaya total yang bekerja pada benda, dalam satuan SI adalah newton N, untuk
adalah massa benda dalam kg, dan
� adalah
percepatan yang dialami oleh benda m s
⁄ . Semakin  besar  resultan  gaya  yang  diberikan  pada  benda,  semakin
besar  percepatan  yang  dihasilkannya.  Jadi,  percepatan  benda  sebanding dengan  resultan  gaya  yang  bekerja  pada  benda  tersebut.  Arah  percepatan
sama dengan arah resultan gayanya.
Gambar 9 Contoh Hukum II Newton
Sebagai contoh hukum II Newton, pada Gambar 9 tampak 2 orang sedang  mendorong  menja.  Resultan  gaya  yang  bekerja  pada  meja
merupakan  penjumlahan  dari  gaya  yang  diberikan  oleh  masing-masing orang.  Resultan  gaya  yang  dialami  meja  lebih  besar  daripada  gaya  yang
diberikan oleh masing-masing orang, sehingga meja lebih mudah digeser. Jika meja tersebut hanya didorong oleh satu orang dengan gaya yang lebih
54
kecil daripada resultan gaya kedua orang tersebut maka meja akan lebih sulit digeser.
Sebagai  contoh  seperti  terlihat  pada  Gambar  10  dalam  kehidupan sehari-hari yaitu ketika kita mendorong kereta belanja, maka gaya total yang
terjadi  merupakan  gaya  yang  kita  berikan  dikurangi  gaya  gesek  antara kereta  tersebut  dengan  lantai.  Jika  kita  mendorong  dengan  gaya  konstan
selama  selang  waktu  tertentu,  kereta  belanja  mengalami  percepatan  dari keadaan diam sampai laju tertentu, misalnya 4 kmjam. Jika kita mendorong
dengan gaya dua kali lipat semula, maka kereta belanja mencapai 4 kmjam dalam waktu setengah kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan kereta
belanja dua kali lebih besar. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang diberikan. Selain bergantung pada gaya, percepatan
benda juga bergantung pada massa. Jika kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, kita akan menemukan bahwa kereta  yang penuh
memiliki percepatan yang lebih lambat, disimpulkan bahwa semakin besar massa  maka  akan  semakin  kecil  percepatannya,  meskipun  gaya  yang
diberikan sama. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya.
Gambar 10 Orang yang mendorong kereta belanja dengan gaya
tertentu
55
3. Hukum III Newton