Analisis Instrumen Pengumpul Data
52 UNY. Selanjutnya, instrumen yang telah divalidasi diuji cobakan pada kelas
XI MIA. Hasil uji coba tersebut kemudian dianalisi dengan bantuan program ITEMAN versi 3.0. Baik tidaknya butur soal dapat dilihat dari korelasi point
biserial Ebel dan Frisbie, 1991 dengan kriteria seperti pada tabel berikut.
Point Biserial Kriteria Soal
≥ 0,4 Sangat Baik
0,3 – 0,39
Baik 0,2
– 0,29 Diperbaiki
≤ 0,19 Jelek dan ditolak
Sumber: Ebel dan Frisbie, 1991 Dalam sebuah instrumen soal tes, soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Pada penelitian ini juga dilakukan uji tingkat kesukaran butir soal menggunakan program ITEMAN versi 3.0.
Berikut ini adalah tabel katagori tingkat kesukaran butir soal yang digunakan.
b. Reliabilitaas instrumen Reliabilitas suatu instrumen berkaitan dengan tingkat kepercayaan dan
tingkat konsistensi. Reliabilitas dapat dikatakan sebagai tingkat kemantapan Tingkat Kesukaran Butir Soal Katagori Soal
P 0,70 Mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P 0,30 Sukar
Tabel 5. Katagori Validitas Butir Soal
Tabel 6. Katagori Indeks Kesukaran Butir Soal
sumber : Mundilarto, 2012:94
53 hasil dari pengukuran yang diulang terhadap subjek atau aspek yang sama
dalam situasi berbeda Mundilarto, 2012: 96. Jadi suatu instrumen tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama saat diujikan pada
kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan metode Alpha-
Cronbach. Dalam metode Alpha-Cronbach, nilai koefisien reliabilitas ditunjukkan dengan angka yang berkisar dari 0,0 sampai 1,0. Dalam
penelitian ini instrumen tes diujikan satu kali pada sekelompok peserta didik yang memiliki kualifikasi mendekati sama dengan subjek penelitian. Hasil uji
coba tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan program ITEMAN versi 3.0, dimana hasil hitung koefisien reliabilitasnya dapat dilihat pada nilai
alpha di bagian scale statistic. Nilai alpha yang diperoleh dapat diinterpretasikan berdasarkan katagori pada tabel berikut ini.
Sumber: Triton Prawira Budi, 2006: 248