Syarat-Syarat Interaksi Sosial Interaksi Sosial
                                                                                12
c Kooptasi co-optation yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam  kepemimpinan  atau  pelaksanaan  politik  dalam  suatu  organisasi, sebagai  salah  satu  cara  untuk  menghindari  terjadinya  kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. d
Koalisi coalition yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai  tujuan-tujuan  yang  sama.  Koalisi  dapat  menghasilkan
keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau  lebih  tersebut  kemungkinan  mempunyai  struktur  yang  tidak  sama
antara  satu  dengan  yang  lainnya.  Akan  tetapi  karena  maksud  utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya
adalah kooperatif. e
Joint  ventrue  yaitu  kerja  sama  dalam  pengusahaan  proyek-proyek tertentu,  misalnya,  pemboran  minyak,  pertambangan  batu-bara,
perfilman, perhotelan dan seterusnya. 2
Akomodasi Accommodation Menurut  Abdulsyani,  2012:  157  mengemukakan  bahwa  akomodasi
merupakan suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan  yang  berhubungan  dengan  nilai  dan  norma-norma  sosial  yang
berlaku  dalam  masyarakat.  Akomodasi  memungkinkan  masing-masing  pihak melakukan  penyesuaian  dan  berusaha  mencapai  kesepakatan  untuk  tidak  saling
bertentangan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Bentuk akomodasi antara lain coercion, compromise, arbitration,
13
mediation,  conciliation,  toleration,  stalemate,  dan  adjudication  Soekanto Sulistyowati, 2015: 69-71.
b. Interaksi disosiatif meliputi
1 Persaingan
Persaingan  adalah  bentuk  interaksi  yang  dilakukan  oleh  individu  atau kelompok  yang  bersaing  untuk  mendapatkan  keuntungan  tertentu  bagi  dirinya
dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan  kekerasan.  Persaingan  dapat  berlangsung  antarindividu  maupun
antarkelompok. 2
Kontravensi Kontravensi  berbeda  dengan  persaingan  dan  pertentangan.  Kontravensi
ditandai  oleh  adanya  ketidakpastian  terhadap  diri  seseorang,  perasaan  tidak  suka yang  disembunyikan  kebencian  terhadap  kepribadian  orang  lain,  akan  tetapi
gejala-gejala  tersebut  tidak  sampai  pada  persaingan  dan  pertentangan.  Bentuk kontravensi menurut Soekanto  Sulistyowati 2015: 89 sebagai berikut:
a Perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain;
b Menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum;
c Melakukan penghasutan;
d Berkhianat;
e Mengejutkan lawan, dan lain-lain.
3 Pertentangan
Pertentangan  adalah  suatu  bentuk  interaksi  individu  atau  kelompok  sosial yang  berusaha  untuk  mencapai  tujuannya  dengan  jalan  menentang  pihak  lain
14
disertai  ancaman  atau  kekerasan.  Abdulsyani  2012:  158  memaparkan  bahwa pertikaian  atau  pertentangan  merupakan  bentuk  persaingan  yang  berkembang
secara  negatif,  yakni  dimana  terdapat  satu  pihak  yang  bermaksud  untuk mencelakakan atau berusaha menyingkirkan pihak lainnya.
Berbeda  dengan  pendapat  di  atas,  bentuk-bentuk  interaksi  sosial  di antaranya sebagai berikut:
a. Oposisi  opposition  yang  mencakup  persaingan  competition  dan
pertikaian conflict; b.
Kerja  sama  co-operation  yang  menghasilkan  akomodasi accomodation dan;
c. Differentiation  yang  merupakan  proses  ketika  individu-individu  di
dalam  masyarakat  memperoleh  hak-hak  dan  kewajiban-kewajiban yang  berbeda  dengan  orang  dalam  masyarakat  atas  dasar  perbedaan
usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Diferensiasi tersebut menghasilkan sistem  sosial  berlapis-lapis  Kimbal  Young  dalam  Soyomukti,  2016:
338. Berdasarkan  beberapa  penjelasan  para  ahli  mengenai  bentuk-bentuk
interaksi  sosial  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  interaksi  sosial  memiliki  sifat asosiatif  positif  dan  sifat  disosiatif  negatif.  Bentuk  interaksi  sosial  yang
bersifat asosiatif meliputi kerja sama dan akomodasi. Sedangkan bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
                                            
                