Pengertian Interaksi Sosial Interaksi Sosial
11
3 Akulturasi
b. Proses yang disosiatif processes of dissociation yang mencakup:
1 Persaingan
2 Persaingan yang meliputi kontravensi dan pertentangan atau pertikaian
conflict Berbeda dengan Herimanto Winarno 2011: 54 yang mengungkapkan
bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerja sama, persaingan dan pertikaian. Perbedaan terdapat pada bentuk akulturasi yang termasuk bagian dari interaksi
asosiatif. Sedangkan menurut Setiadi, Hakam, Effendi 2006: 92-95 bentuk- bentuk interaksi sosial antara lain:
a. Interaksi asosiatif meliputi
1 Kerja sama Cooperation
Kerja sama merupakan proses utama untuk menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Bentuk kerja sama meliputi bargaining, cooperation, dan
coalition. Menurut Abdulsyani 2012: 156 mengungkapkan bahwa kerja sama merupakan suatu proses sosial yang didalamnya terdapat aktivitas untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Kerja sama dianggap lebih banyak mendatangkan keuntungan
daripada bekerja sendiri. Beberapa bentuk kerja sama menurut Soekanto Sulistyowati 2015: 67 antara lain:
a Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
b Bargaining yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-
barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
12
c Kooptasi co-optation yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. d
Koalisi coalition yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan
keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama
antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya
adalah kooperatif. e
Joint ventrue yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya, pemboran minyak, pertambangan batu-bara,
perfilman, perhotelan dan seterusnya. 2
Akomodasi Accommodation Menurut Abdulsyani, 2012: 157 mengemukakan bahwa akomodasi
merupakan suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat. Akomodasi memungkinkan masing-masing pihak melakukan penyesuaian dan berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling
bertentangan. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Bentuk akomodasi antara lain coercion, compromise, arbitration,