Interaksi Sosial Siswa Slow Learner

31 lambat belajar dan terlalu manja karena siswa kurang mendapatkan bimbingan belajar, siswa terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian penulis. Perbedaan penelitiannya ialah penelitian Sriyanto masih umum dalam menjelaskan siswa slow learner melalui studi kasus, sedangkan penelitian penulis lebih menjelaskan bentuk interaksi sosial siswa slow learner. Kedua penelitian di atas memiliki kesamaan meneliti siswa yang mengalami lambat belajar atau slow learner. Selain itu, kedua penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian penulis yaitu mengenai interaksi sosial yang difokuskan pada siswa slow learner. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji lebih dalam hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial siswa slow learner.

E. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian. Pertanyaan penelitian dikembangkan dari bentuk-bentuk interaksi sosial. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana bentuk kerja sama yang ditunjukkan oleh siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang? 2. Bagaimana bentuk akomodasi yang dilakukan oleh siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang? 3. Bagaimana bentuk persaingan yang dilakukan oleh siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang? 32 4. Bagaimana bentuk kontravensi yang dilakukan oleh siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang? 5. Bagaimana siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang menghadapi bentuk pertentangan? 33 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Moleong 2015: 6 memaparkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan sebagainya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini menggunakan dekripstif dan metode studi kasus atau case-studies. Metode studi kasus merupakan cara meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh. Pada penelitian studi kasus, peneliti mencoba untuk mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam Arikunto, 2003: 314. Moleong 2015: 11 juga mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti mengumpulkan data-data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan keadaan sosial yang tampak di lapangan tentang interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Magelang secara ilmiah dan apa adanya. Peneliti bermaksud untuk mengetahui interaksi sosial siswa slow learner di SD Muhammadiyah 2 Magelang secara mendalam.