163
D. Pembahasan Penelitian
1. Peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan otomotif tambal
ban melalui metode latihan pada siswa tunagrahita ringan
a. Partisipasi Siswa
Karakteristik yang dimiliki siswa tunagrahita ringan membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk memudahkan siswa dalam menguasai
keterampilan. Seperti yang dikemukakan oleh The Liang Gie Syarif Makmur, 2008: 70, mengemukakan bahwa dalam mempelajari suatu
keterampilan harus diikuti dengan kegiatan, praktek, latihan, dan mengulang-ulang suatu pekerjaan. Hal ini berarti latihan dengan praktek
yang dilakukan berulang-ulang dapat mengembangkan keterampilan dan kecakapan siswa tunagrahita ringan dalam menambal ban.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan mengalami peningkatan. Karena dalam metode latihan ini siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya melalui
latihan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam menambal ban. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, partisipasi siswa pada siklus I
RA memperoleh nilai rata-rata 67, 64 meningkat menjadi 81, 37 pada siklus II. FA memperoleh nilai rata-rata 73, 03 meningkat menjadi 84, 80
pada siklus II. Sedangkan AH memperoleh nilai rata-rata 66, 66 meningkat menjadi 81, 86 pada siklus II.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ketiga siswa tunagrahita ringan dapat mengikuti instruksi guru dalam menggunakan alat-alat keterampilan
164 tambal ban serta melakukan langkah-langkah dalam menambal ban. Pada
kegiatan inti, siswa melakukan latihan langkah-langkah menambal ban yang diperagakan guru. Siswa menirukan langkah-langkah menambal ban
yang telah dicontohkan dengan penuh semangat. Pada kegiatan penutup, siswa bertanya terhadap materi yang belum dipahami dan berusaha untuk
ikut menyimpulkan materi yang telah didapatkan. b.
Keterampilan guru Keterampilan guru dalam pembelajaran melalui metode latihan
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I pertemuan 1 memperoleh nilai 76, 04 pertemuan 2 mengalami peningkatan nilai
menjadi 77, 08 dan pada pertemuan 3 memperoleh nilai 81, 25. Pada siklus 2 pertemuan 1 memperoleh nilai 83, 33 dan pertemuan 2 memperoleh nilai
88, 54 sedangkan pertemuan ke 3 meningkat menjadi 91, 66. Hal itu ditunjukkan dari keterampilan guru dalam membuka pelajaran,
menghubungkan materi pelajaran dengan keseharian siswa, serta sebelum latihan
guru memberikan
pengertian dan
penyampaian tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai siswa. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Roestiyah 2001:126, bahwa persiapan sebelum
memasuki latihan guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa dan kaitannya dengan pelajaran lain yang
diterima. Dengan pengertian itu maka keterampilan yang akan didapatkan menjadi fungsional melalui metode latihan.
165 Pada kegiatan inti, guru memperagakan langkah-langkah
menambal ban, membimbing siswa melakukan langkah-langkah menambal ban melalui metode latihan, mengelola kelas agar kondusif,
menggunakan metode latihan dan memberikan variasi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru memberikan simpulan, memberikan refleksi serta
tindak lanjut terhadap proses dan hasil kegiatan pembelajaran. c.
Hasil Belajar Keterampilan Otomotif Tambal Ban Siswa Evaluasi hasil belajar keterampilan otomotif tambal ban subjek I
RA pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 58, 33 termasuk dalam kategori cukup, dan pada tes pasca tindakan siklus II memperoleh
nilai 81, 66 dengan kategori baik sekali, dengan peningkatan 38, 33. Pada subjek 2 FA pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 76, 66
dengan kategori baik, dan pada tes pasca tindakan siklus II memperoleh nilai 93, 33 dengan kateori baik sekali, dengan peningkatan 36, 67.
Sedangkan pada subjek 3 AH pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 68, 33 dengan kategori baik, pada tes pasca tindakan
siklus II memperoleh nilai 86, 66 dengan kategori baik sekali, dengan peningkatan 35. Dari hasil tes keterampilan otomotif tambal ban tersebut
dapat disimpulkan bahwa siswa tunagrahita ringan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
166
2. Peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan otomotif tambal