36 diberikan secara nyata. Hal tersebut dapat mempermudah siswa untuk ikut
berkontribusi dalam pembelajaran. Selain itu, untuk menimbulkan motivasi dan semangat siswa untuk mampu melakukannya secara mandiri sebagai
bekal kehidupannya kelak.
c. Pengertian Metode Latihan
Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran sangat penting untuk mempermudah siswa memahami materi pembelajaran. Metode latihan
pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Metode latihan merupakan
tindakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran. Seperti pendapat Syaiful Sagala 2006: 217, metode latihan disebut juga metode
training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-
kebiasaan yang baik. Metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Berdasarkan pendapat Suwarna, dkk 2006: 111, metode latihan merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan secara
berulang-ulang mengenai apa yang telah diajarkan guru sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu. Ini berarti dengan
latihan yang berulang-ulang siswa tunagrahita dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk menguasai keterampilan otomotif
tambal ban. Sehingga keterampilan yang dimiliki dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
37 Pendapat Abdul Majid 2013: 214, mengemukakan bahwa metode
latihan merupakan cara membelajarkan siswa untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan
kebiasaan. Hal ini berarti latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali secara terus-menerus dapat mengembangkan keterampilan dan
kecakapan siswa tunagrahita ringan dalam menambal ban. Berdasarkan pendapat Moh. Amin 1995: 187, mengemukakan
bahwa pembelajaran anak tunagrahita ringan akan lebih efektif menggunakan strategi pembelajaran yang menekankan pada latihan yang
tidak terlalu banyak menuntut kemampuan berfikir yang kompleks. Dengan latihan yang dilakukan secara rutin terhadap materi yang dipelajari dapat
mempermudah siswa dalam meningkatkan keterampilan otomotif tambal ban.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Septian Saptaringga 2014: 1, menyatakan bahwa hasil pembelajaran keterampilan otomotif
dengan impelementasi metode pembelajaran latihan keterampilandrill pada siswa tunarungu di SMALB Negeri B Garut mengalami peningkatan secara
keseluruhan, dilihat dari persentase pada analisis kondisi maupun antar kondisi yaitu peningkatan yang signifikan dan stabil dimana fase baseline
A1 dengan rata-rata 32 , fase intervensi dengan rata-rata 87 , kemudian fase baseline A2 dengan rata-rata 89,9 . Kesimpulannya bahwa metode
latihan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan keterampilan pada pembelajaran vokasional otomotif.
38 Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
latihan merupakan cara mengajar dengan memberikan kegiatan secara berulang-ulang, teratur dan berurutan untuk mengembangkan kemampuan
siswa tunagrahita ringan dalam menguasai keterampilan tertentu. Untuk menumbuhkan semangat dan memotivasi siswa dalam mengembangkan
keterampilan yang dipelajari perlunya suatu reward atau hadiah kepada siswa. Seperti teorinya Thorndike dalam Ladislaus Naisaban, 2004: 379
menemukan bahwa praktek itu sendiri tidak efektif dalam mencamkan hal- hal dalam usaha belajar. Praktek atau latihan harus disertai ganjaran atau
hadiah, atau disertai pengetahuan akan hasil-hasilnya untuk bisa memajukan atau mengembangkan kemampuan belajar. Ini berarti metode latihan tidak
efektif apabila tidak disertai dengan ganjaran atau hadiah yang diberikan kepada siswa untuk menumbuhkan semangat dan motivasinya dalam
belajar.
d. Sifat-Sifat Metode Latihan yang Baik