156 melakukan langkah-langkah dalam menambal ban AH masih membutuhkan
bantuan dari guru, baik verbal maupun non verbal. Bantuan verbal yang diberikan adalah “Ayo, setelah memasang kertas timah pada ban, apa yang harus
dilakukan?”. Sedangkan bantuan non verbal adalah guru memegang tangan AH dan mengarahkan dalam melakukan langkah tambal ban yang masih mengalami
kesulitan. Berdasarkan uraian tersebut, perolehan nilai tiap indikator dapat
dinyatakan dalam gambar 16.
Gambar 16. Grafik Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Otomotif Tambal Ban melalui Metode Latihan pada Siswa
Tunagrahita Ringan Kelas X pada Siklus II
f. Analisis Data Tindakan Siklus II
Analisis data dilakukan dengan melakukan perbandingan terhadap data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh pada
hasil pasca tindakan siklus II, keterampilan otomotif tambal ban siswa meningkat jika dibandingkan dengan hasil tes pada saat siklus I. Peningkatan
keterampilan menambal ban siswa ditunjukkan pada tabel 19.
70 75
80 85
90
RA FA
AH Pertemuan I
Pertemuan II Pertemuan III
157 Tabel 19. Keterampilan Otomotif Tambal Ban Siswa Tungrahita Ringan Kelas
X pada Siklus I dan Siklus II
No Subjek
Pra Tindakan Pasca Tindakan I
Pasca Tindakan II Peningkatan
Skor Nilai
Skor Nilai
Skor Nilai
1 RA
26 43, 33
35 58, 33
49 81, 66
38, 33 2
FA 34
56, 66 46
76, 66 56
93, 33 36, 67
3 AH
31 51, 66
41 68, 33
52 86, 66
35
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan otomotif tambal ban subjek I RA dengan pra tindakan memperoleh nilai 43, 33 dengan
kategori kurang, sedangkan pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 58, 33 termasuk dalam kategori cukup, dan pada tes pasca tindakan siklus II
memperoleh nilai 81, 66 dengan kategori baik sekali, dengan peningkatan 38, 33. Pada subjek 2 FA dengan pra tindakan memperoleh nilai 56, 66 termasuk
kategori cukup, sedangkan pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 76, 66 dengan kategori baik, dan pada tes pasca tindakan siklus II memperoleh nilai
93, 33 dengan kateori baik sekali, dengan peningkatan 36, 67. Sedangkan pada subjek 3 AH dengan pra tindakan memperoleh nilai 51, 66 termasuk kategori
cukup, sedangkan pada tes pasca tindakan siklus I memperoleh nilai 68, 33 dengan kategori baik, pada tes pasca tindakan siklus II memperoleh nilai 86, 66
dengan kategori baik sekali, dengan peningkatan 35. Dari hasil tes keterampilan menambal ban tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa tunagrahita ringan
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil pencapaian keterampilan otomotif tambal ban siswa tunagrahita
ringan pada siklus I dan siklus II disajikan dalam gambar 17.
158 Gambar 17.
Grafik Peningkatan Keterampilan Otomotif Tambal Ban melalui Metode Latihan pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas X pada
Siklus I dan Siklus II
g. Refleksi Siklus II