12 Anak tunagrahita ringan masih dapat dilatih keterampilan yang
disesuaikan dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan anak, termasuk di dalamnya yaitu pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban. Agar anak
tunagrahita ringan memiliki bekal kemandirian sehingga kelak ketika anak hidup dalam masyarakat tidak bergantung pada bantuan orang lain. Namun,
dalam pembelajaran keterampilan tambal ban tersebut perlu diberikan latihan keterampilan yang membutuhkan bimbingan secara khusus dari guru
agar anak benar-benar menguasai keterampilan tambal ban dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Karakteristik Tunagrahita Ringan
Karakteristik anak tunagrahita ringan secara fisik tidak jauh berbeda dari anak normal. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk mendeteksi sejak
awal sebelum masuk sekolah. Berdasarkan Mumpuniarti 2000: 41, karakteristik anak tunagrahita ringan dapat ditinjau dari beberapa aspek
yaitu: karakteristik fisik anak tunagrahita ringan seperti anak normal, mengalami sedikit keterlambatan dalam kemampuan sensomotorik.
Karakteristik psikis anak tunagrahita ringan kesulitan dalam berpikir abstrak, asosiasi lemah, kurang memiliki kemampuan analisa, mudah
dipengaruhi, fantasi lemah, kurang mampu mengendalikan perasaan, kepribadian kurang harmonis, tidak mampu menilai baik dan buruk.
Karakteristik sosial anak tunagrahita ringan mampu bergaul, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang luas, mampu melakukan pekerjaan sederhana
dan melakukannya secara penuh sebagai orang dewasa.
13 Senada dengan karakteristik di atas, Astati 1996: 26 juga
mengemukakan karakteristik anak tunagrahita ringan sebagai berikut: 1
Karakteristik fisik Tunagrahita ringan menunjukkan keadaan tubuh yang baik. Namun
apabila tidak mendapat latihan yang baik dapat mengakibatkan pertumbuhan postur fisik kurang dinamis.
2 Karakteristik bicarakomunikasi
Anak tunagrahita ringan mampu menunjukkan kelancaran dalam berbicara, namun perbendaharaan katanya terbatas jika dibandingkan
dengan anak normal. Anak juga mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan mengenai isi pembicaraan.
3 Karakteristik kecerdasan
Anak tunagrahita ringan memiliki kecerdasan paling tinggi sama dengan anak normal berusia 12 tahun, walaupun anak tunagrahita ringan telah
mencapai usia dewasa. Anak mampu berkomunikasi secara tertulis walaupun sifatnya sederhana dan mampu membaca hal-hal yang sering
dilihat atau didengarnya. 4
Karakteristik pekerjaan Anak tunagrahita ringan dapat menguasai keterampilan kerja yang
bersifat semi-skilled. Pendapat Maria J. Wantah 2007:17, ciri anak tunagrahita ringan
yaitu bersifat stabil seperti bersifat tenang, memiliki perhatian lingkungan
14 untuk keadaan lingkungan, memiliki mental yang seimbang. Selain itu,
mampu menyelesaikan pelajaran setingkat dengan anak kelas IV atau V SD, memiliki tingkah laku yang baik dan dapat bergaul dengan masyarakat, serta
dapat mencari nafkah sendiri. Anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan baik dari segi akademik maupun
keterampilan sehingga dapat hidup mandiri. Berdasarkan pendapat tentang karakteristik anak tunagrahita ringan
di atas dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata sehingga mengalami
hambatan dalam perkembangannya. Anak mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak, perbendaharaan kata terbatas, serta hambatan dalam
sensomotorik. Di samping itu, anak memiliki fisik yang tidak jauh berbeda dengan anak normal dan masih dapat melakukan pekerjaan semi skilled.
Kemampuan yang dimiliki anak tunagrahita ringan berbeda dengan anak yang lain. Untuk itu, dengan karakteristik yang dimiliki anak
tunagrahita ringan tersebut, memungkinkan untuk dapat mengikuti pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban. Namun, keterampilan yang
dapat dikuasai oleh anak sangat terbatas. Oleh karena itu, anak tunagrahita ringan memerlukan bimbingan khusus dari guru. Misalnya: dalam
pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban, maka untuk memulai pembelajaran, anak harus diberikan petunjuk dan contoh sehingga anak
dapat menyelesaikan tugasnya. Setelah itu, diberikan latihan agar anak
15 mampu menguasai keterampilan otomotif tambal ban tersebut. Jika
pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban berjalan dengan baik, maka anak mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan dapat
hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang lain.
c. Pembelajaran Keterampilan untuk Tunagrahita Ringan