32 bekerja secara terus-menerus supaya anak benar-benar telah menguasai
langkah-langkah menambal ban dan hasil yang diharapkan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Metode Latihan
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Sebelum mendefinisikan tentang metode latihan, terlebih dahulu mengetahui tentang metode pembelajaran. Metode memegang peranan
penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat Ridwan Abdullah Sani 2014: 90, metode pembelajaran merupakan langkah
operasional atau cara yang digunakan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang dipilih. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk
menciptakan lingkungan belajar dan mendasari kegiatan guru dan siswa terlibat langsung selama proses pembelajaran berlangsung. Ini berarti bahwa
melalui metode diharapkan kegiatan pembelajaran lebih mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung.
Berdasarkan pendapat Sujarwo 2011: 35, mengemukakan bahwa metode pembelajaran adalah cara mengatur, mengelola, mengorganisir dan
melakukan hubungan antara pendidik dan peserta didik dan lingkungannya sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini berarti tujuan
pembelajaran dapat tercapai apabila siswa yang aktif dibandingkan guru. Penerapan suatu metode pembelajaran disesuaikan materi pembelajaran,
kondisi dan karakteristik peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kondisi lingkungan pembelajaran.
33 Berdasarkan Wina Sanjaya 2008: 147, metode pembelajaran
merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalan kegiatan nyata agar tujuan yang telah tersusun tercapai
secara optimal. Ini berarti bahwa metode digunakan untuk merealisasikan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan penelitian ini, metode pembelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan keterampilan otomotif tambal ban adalah metode latihan. Metode latihan bertujuan untuk membangun atau
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki siswa tunagrahita ringan secara terus-menerus dan berulang-ulang agar siswa
benar-benar menguasai keterampilan yang diajarkan. b.
Metode Pembelajaran untuk Anak Tunagrahita
Metode pembelajaran pada setiap siswa berbeda tergantung kebutuhan yang dimiliki oleh tiap karakteristik anak. Pertimbangan
karakteristik siswa dalam penentuan metode pembelajaran sangat penting. Selain itu, seorang guru juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam
penerapan metode pembelajaran yang tepat untuk anak tunagrahita. Berdasarkan pendapat Kemis Ati Rosnawati 2013: 94, ada beberapa
prinsip dalam menerapkan metode pembelajaran sebagai berikut:
34 1
Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. 2
Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran. 3
Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru. 4
Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa. 5
Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas yang tersedia.
6 Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi kondisi pembelajaran.
7 Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan metode pembelajaran untuk anak tunagrahita ringan perlu
mempertimbangkan prinsip-prinsip yaitu kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan, materi, sumber belajar, dan waktu. Selain itu, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan anak tunagrahita ringan sehingga pembelajaran yang diberikan dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari anak. Berdasarkan Mumpuniarti 2007: 53, menyatakan prinsip-prinsip
fungsional bagi anak tunagrahita sebagai berikut : 1
Prinsip pendidikan berbasis kebutuhan individu Memperhatikan kebutuhan setiap individu berdasarkan assesment yang
telah dilakukan. Berisi mengenai kondisi saat ini, tujuan, layanan dan penilaian.
2 Analisis penerapan tingkah laku
Kegiatan dilaksanakan step by step atau tahap demi tahap dengan waktu tertentu. Jika belum tercapai maka diperpanjang waktunya serta kegiatan
diurai lagi menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dipahami siswa.
35 3
Prinsip relevan dengan kehidupan sehari-hari dan keterampilan yang fungsional di keluarga dan masyarakat. Hal tersebut untuk
mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga memiliki kemandirian untuk bekal hidupnya di masa yang akan datang.
4 Prinsip berinteraksi maknawi secara terus menerus dengan keluarga:
kerjasama dengan orangtua untuk menyampaikan ketercapaian siswa dalam melakukan segala aktivitas yang mendukung pengembangan
potensi siswa. 5
Prinsip decelerating behavior, mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan cara menjauhkan situasi yang menjadi penyebab
agar tingkah laku tersebut tidak muncul. Apabila muncul diacuhkan, pemberian hukuman supaya tidak diulang, serta pembiasaan pada tingkah
laku yang baik dan memberi pujian. 6
Prinsip accelerating behavior, untuk membangun kebiasaan dan kemampuan.
Berdasar prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas, bahwa prinsip pembelajaran yang dilaksanakan terhadap anak tunagrahita ringan haruslah:
a disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, b pembelajaran dimulai dari yang mudah ke yang sulit secara bertahap untuk memudahkan
siswa, c kegiatan yang sulit perlu diurai menjadi bagian-bagian kecil yang memudahkan siswa, d penyesuaian waktu berdasarkan kemampuan siswa,
e pembelajaran selalu diulang, f variasi pembelajaran yang menimbulkan motivasi dan kepercayaan diri, g pemberian reward, h pembelajaran yang
36 diberikan secara nyata. Hal tersebut dapat mempermudah siswa untuk ikut
berkontribusi dalam pembelajaran. Selain itu, untuk menimbulkan motivasi dan semangat siswa untuk mampu melakukannya secara mandiri sebagai
bekal kehidupannya kelak.
c. Pengertian Metode Latihan