162
h. Uji Hipotesis Tindakan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dinyatakan bahwa tindakan
berhasil apabila:
1. Hasil pasca tindakan ˃ pra tindakan.
2. Hasil pasca tindakan ≥ KKM yang telah ditetapkan yaitu 77.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada masing- masing subjek yaitu:
1. Subjek RA dari nilai pra tindakan sebesar 43, 33 meningkat menjadi 81, 66
pada pasca tindakan siklus II. 2.
Subjek FA dari nilai pra tindakan sebesar 56, 66 meningkat menjadi 93, 33 pada pasca tindakan siklus II.
3. Subjek AH dari nilai pra tindakan sebesar 51, 66 meningkat menjadi 86, 66
pada pasca tindakan siklus II. 4.
Hasil pasca tindakan siklus II pada masing-masing subjek mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra tindakan dan nilai yang diperoleh
subjek ≥ KKM. Demikian, hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa kualitas
pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban pada siswa tunagrahita ringan kelas X di SLB Negeri 1 Sleman dapat ditingkatkan melalui metode latihan
dapat diterima. Oleh karena itu, dengan didapatkannya hasil ini maka peneliti bersama guru kolaborator menghentikan penelitian ini hanya pada siklus II,
karena pada siklus II dianggap sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang dilakukan.
163
D. Pembahasan Penelitian
1. Peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan otomotif tambal
ban melalui metode latihan pada siswa tunagrahita ringan
a. Partisipasi Siswa
Karakteristik yang dimiliki siswa tunagrahita ringan membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk memudahkan siswa dalam menguasai
keterampilan. Seperti yang dikemukakan oleh The Liang Gie Syarif Makmur, 2008: 70, mengemukakan bahwa dalam mempelajari suatu
keterampilan harus diikuti dengan kegiatan, praktek, latihan, dan mengulang-ulang suatu pekerjaan. Hal ini berarti latihan dengan praktek
yang dilakukan berulang-ulang dapat mengembangkan keterampilan dan kecakapan siswa tunagrahita ringan dalam menambal ban.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan metode latihan mengalami peningkatan. Karena dalam metode latihan ini siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya melalui
latihan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam menambal ban. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, partisipasi siswa pada siklus I
RA memperoleh nilai rata-rata 67, 64 meningkat menjadi 81, 37 pada siklus II. FA memperoleh nilai rata-rata 73, 03 meningkat menjadi 84, 80
pada siklus II. Sedangkan AH memperoleh nilai rata-rata 66, 66 meningkat menjadi 81, 86 pada siklus II.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ketiga siswa tunagrahita ringan dapat mengikuti instruksi guru dalam menggunakan alat-alat keterampilan