17 keterampilan, 5 adanya peserta, 5 dilaksanakan dengan waktu yang
disesuaikan kondisi dan kemampuan anak, 6 tersedianya tempat latihan dan tempat belajar. Pencapaian unsur-unsur dalam latihan, guru mempunyai
peran yang sangat penting dalam memberikan latihan, yaitu 1 memaksimalkan partisipasi anak dalam mengikuti latihan, 2 membantu
anak yang sedang mengikuti latihan dan melihat seluruh masalah proses kegiatan pembelajaran, 3 memberikan keterampilan yang dapat bermanfaat
bagi kehidupan anak. Demikian, dengan berbekal keterampilan tersebut anak tunagrahita
ringan dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki atau bekerja pada pihak lain dengan memperoleh penghasilan yang layak. Agar keterampilan
yang diberikan pada anak tunagrahita ringan dapat fungsional, maka pengajaran keterampilan hendaknya berorientasi pada masa sekarang dan
masa yang akan datang. Selain itu, perlunya mempertimbangkan kondisi, karaktersitik, kemampuan, dan bakat siswa dalam bidang keterampilan yang
diminati. Sehingga keterampilan yang diperoleh dapat membekali kemandirian anak ketika hidup dalam masyarakat.
2. Keterampilan Otomotif Tambal Ban
a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan merupakan kompetensi yang perlu diajarkan pada siswa tunagrahita. Berdasarkan pendapat Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan
Tinggi 1992:
2, mengemukakan bahwa keterampilan sama artinya dengan kecekatan.
18 Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan
dengan cepat dan benar. Dengan demikian bahwa seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil.
Begitu pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tapi lambat, juga tidak dapat dikatakan terampil. Seseorang yang terampil dalam
suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut. Berdasarkan pendapat The Liang Gie Syarif Makmur, 2008: 70,
mengemukakan pengertian keterampilan yaitu kegiatan menguasai suatu keterampilan dengan tambahan bahwa mempelajari keterampilan harus
diikuti dengan kegiatan, praktek, latihan, dan mengulang-ulang suatu pekerjaan. Artinya keterampilan itu dapat berkembang apabila diberikan
suatu latihan yang terus-menerus sampai menjadi kebiasaan yang baik bagi siswa.
Pendapat Gulo W. 2002: 29, mengemukakan bahwa keterampilan tidak mungkin berkembang tanpa didukung oleh sikap, pengetahuan dan
kemauan. Manusia merupakan pribadi yang unik yang mana aspek fisik, rohani dan mental intelektual merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan. Dari pendapat Gulo W. dapat disimpulkan bahwa keterampilan tidak mungkin berkembang tanpa adanya tekad yang dimiliki seseorang
untuk menguasai keterampilan tertentu, yang didukung oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan.
19 Demikian dapat dirumuskan bahwa keterampilan merupakan suatu
kecakapan seseorang dalam melakukan tugas atau pekerjaan, yang mana keterampilan tersebut dapat berkembang dengan didukung kegiatan, praktek
dan latihan secara berulang-ulang yang disertai dengan sikap, pengetahuan dan kemauan dari individu untuk menguasai suatu pekerjaan. Kaitannya
dalam penelitian ini, keterampilan otomotif tambal ban dapat diartikan sebagai suatu kecakapan atau keahlian dalam menambal ban.
Mata pelajaran keterampilan merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa berkebutuhan khusus baik dalam jangka panjang dan
jangka pendek setelah siswa lulus sekolah. Pengajaran keterampilan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan siswa. Bagi siswa tunagrahita ringan dengan keterbatasan yang dimiliki, maka
pengajaran keterampilan
harus spesifik,
sederhana dan
dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan potensi, bakat
dan minatnya seoptimal mungkin. Berdasarkan pendapat Departemen Pendidikan Nasional 2006: 2
menjelaskan bahwa mata pelajaran keterampilan teknik otomotif di SMALB dimaksudkan untuk memberikan pengalaman bagi siswa dan bekal
keterampilan hidup di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan pembelajaran keterampilan otomotif di SMALB disesuaikan pada kemampuan siswa agar
siswa mampu mengaplikasikan seluruh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh di dalam kelas pada saat harus memecahkan masalah.
20 Oleh karena itu, mata pelajaran keterampilan otomotif harus bermanfaat
bagi siswa tunagrahita ringan baik di dalam kelas maupun di dalam
kehidupan sehari-hari. b.
Pengertian Otomotif
Otomotif merupakan ilmu yang mempelajari tentang kendaraan yang dapat digerakkan. Menurut Amin Nugroho 2005: 196, otomotif membahas
mesin-mesin yang digunakan pada kendaraan bermotor, misal: mobil dan motor. Istilah yang tepat untuk menyebutkan mesin-mesin yang digunakan
pada motor dan mobil adalah “motor”. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan istilah mesin dengan mesin jahit, mesin ketik, mesin bubut,
dan sebagainya. Sepeda motor merupakan salah satu yang dibahas pada otomotif.
Bagian lain yang dibahas pada otomotif meliputi chassis, bodi, sistem kelistrikan, karoseri, aksesoris, dan maintenance perawatan dan
pemeliharaan kendaraan. Perbaikan kendaraan salah satunya yaitu tambal ban dalam sepeda motor. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tambal
ban merupakan bagian dari keterampilan otomotif yang perlu diajarkan pada siswa tunagrahita ringan.
Berdasarkan pendapat Sofan Amri Yayan Setiawan 2011: 1, otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat transportasi darat
yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor. Sepeda motor merupakan salah satu yang dibahas pada otomotif. Berdasarkan definisi di
atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan otomotif merupakan
21 kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik
yang berhubungan dengan alat transportasi darat yaitu salah satunya sepeda motor. Pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban pada siswa
tunagrahita ringan kelas X di SLB Negeri 1 Sleman dilaksanakan selama seminggu sekali yaitu pada hari sabtu jam 07.00
– 09.00 WIB.
c. Tujuan Pengajaran Keterampilan Otomotif