10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Tunagrahita Ringan
a. Pengertian Tunagrahita Ringan
Anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki tingkat intelegensi antara 55-70. Berdasarkan pendapat Moh. Amin 1995: 22
bahwa anak tunagrahita ringan mempunyai tingkat kecerdasan antara 50-70, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan
mampu melakukan pekerjaan semi terampil. Artinya anak yang memiliki keterbatasan dalam intelegensi masih mampu mengikuti pelajaran akademik
maupun menyesuaikan diri dalam lingkungan yang tidak terbatas pada keluarga saja. Dalam kemampuan bekerja, tunagrahita ringan dapat
melakukan pekerjaan semi terampil. Berdasarkan pendapat Muhammad Effendi 2006: 90, kemampuan
yang dapat dikembangkan pada anak tunagrahita ringan antara lain: 1
Membaca, menulis, mengeja dan berhitung Membaca, menulis dan berhitung dapat diberikan kepada siswa
tunagrahita ringan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak. Pembelajaran membaca, menulis, mengeja dan berhitung lebih diarahkan
pada pembelajaran yang fungsional bagi kehidupan sehari-hari siswa. 2
Menyesuaikan diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain.
11 Siswa tunagrahita ringan membutuhkan pembelajaran yang mendukung
penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya agar memiliki kemandirian dan tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain.
3 Keterampilan yang sederhana untuk kepentingan kerja di kemudian hari
Siswa tunagrahita ringan perlu dibekali suatu keterampilan agar memiliki kemandirian ketika hidup dalam masyarakat. Keterampilan yang perlu
diberikan pada siswa adalah keterampilan vokasional otomotif tambal ban.
Sejalan dengan pengertian di atas, Sutjihati Somantri 2006: 106- 107, mengemukakan bahwa tunagrahita ringan disebut juga anak mampu
didik. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut skala Binet, sedangkan menurut Skala
Wechsler memiliki IQ 69-55. Anak masih bisa belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana. Dengan bimbingan dan
pendidikan yang baik, anak tunagrahita ringan dapat dididik menjadi tenaga kerja semi-skilled.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan IQ
antara 55-70, dalam bergaul masih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang lebih luas serta masih mampu dibekali keterampilan untuk
kehidupan di masa yang akan datang. Selain itu, dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak masih mampu diberikan pelajaran membaca,
menghitung, mengeja, menulis sederhana yang sifatnya fungsional untuk kehidupan sehari-hari.
12 Anak tunagrahita ringan masih dapat dilatih keterampilan yang
disesuaikan dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan anak, termasuk di dalamnya yaitu pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban. Agar anak
tunagrahita ringan memiliki bekal kemandirian sehingga kelak ketika anak hidup dalam masyarakat tidak bergantung pada bantuan orang lain. Namun,
dalam pembelajaran keterampilan tambal ban tersebut perlu diberikan latihan keterampilan yang membutuhkan bimbingan secara khusus dari guru
agar anak benar-benar menguasai keterampilan tambal ban dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Karakteristik Tunagrahita Ringan