Pembelajaran Keterampilan untuk Tunagrahita Ringan

15 mampu menguasai keterampilan otomotif tambal ban tersebut. Jika pembelajaran keterampilan otomotif tambal ban berjalan dengan baik, maka anak mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan dapat hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang lain.

c. Pembelajaran Keterampilan untuk Tunagrahita Ringan

Layanan pendidikan untuk anak tunagrahita ditekankan pada pengembangan ranah psikomotor psychomotor skill yang berhubungan dengan kebutuhan pokok bagi anak tunagrahita dalam kehidupan sehari- harinya. Salah satunya pemberian pembelajaran keterampilan pada anak tunagrahita ringan. Berdasarkan pendapat Moh. Amin 1995: 171, mengemukakan bahwa keterampilan yang dapat diberikan untuk anak tunagrahita meliputi: 1 Keterampilan intelektual, berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengembangkan pendapat dan pikirannya. 2 Keterampilan sosial, berhubungan dengan kegiatan anak dalam interaksinya dengan orang lain. 3 Keterampilan gerak, berhubungan dengan penampilan gerak tubuh, olahraga atau lari. 4 Keterampilan teknik, berhubungan dengan kegiatan untuk memperbaiki, membuat atau meningkatkan kualitas barang atau alat yang digunakan manusia seperti otomotif. 16 5 Keterampilan produktif, berhubungan dengan kegiatan untuk menghasilkan suatu barang seperti: makanan, pakaian, hiasan, alat rumah tangga, dan sebagainya. Berdasarkan beberapa keterampilan di atas, keterampilan yang diajarkan pada siswa tunagrahita ringan dalam penelitian ini adalah keterampilan teknik yaitu keterampilan otomotif tambal ban. Bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa cara menambal ban yang baik dan benar dengan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi siswa. Pencapaian hasil belajar keterampilan bagi anak tunagrahita diperlukan latihan berulang-ulang untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Keterampilan untuk bekerja dipilih salah satu jenis pekerjaan atau sub pekerjaan, yang dapat dicapai oleh anak tunagrahita ringan. Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan seorang guru perlu memberikan pelatihan yang betul-betul bisa dipahami oleh anak. Perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan individu sangat dibutuhkan bukan hanya untuk membekali anak dalam mengembangkan aktivitas tertentu, tetapi juga dibutuhkan guna mencapai tingkat kepuasan hasil kerja. Tingkat pencapaian hasil latihan keterampilan menurut Robinson Mega Iswari, 2007: 201, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam latihan yaitu: 1 direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak, 2 adanya tujuan yang ingin dicapai, 3 adanya kegiatan belajar dan berlatih, 4 bahan pelatihan menekankan pada 17 keterampilan, 5 adanya peserta, 5 dilaksanakan dengan waktu yang disesuaikan kondisi dan kemampuan anak, 6 tersedianya tempat latihan dan tempat belajar. Pencapaian unsur-unsur dalam latihan, guru mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan latihan, yaitu 1 memaksimalkan partisipasi anak dalam mengikuti latihan, 2 membantu anak yang sedang mengikuti latihan dan melihat seluruh masalah proses kegiatan pembelajaran, 3 memberikan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan anak. Demikian, dengan berbekal keterampilan tersebut anak tunagrahita ringan dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki atau bekerja pada pihak lain dengan memperoleh penghasilan yang layak. Agar keterampilan yang diberikan pada anak tunagrahita ringan dapat fungsional, maka pengajaran keterampilan hendaknya berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Selain itu, perlunya mempertimbangkan kondisi, karaktersitik, kemampuan, dan bakat siswa dalam bidang keterampilan yang diminati. Sehingga keterampilan yang diperoleh dapat membekali kemandirian anak ketika hidup dalam masyarakat.

2. Keterampilan Otomotif Tambal Ban

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SEBAGAI PERSIAPAN MENULIS PERMULAAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 DI SLB NEGERI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

3 39 115

PELAKSANAAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAYURAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS X DI SLB NGAMPRAH RAYA.

7 34 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT BATAKO MELALUI METODE DRILL BAGI TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VIII SMPLB C1 DI SLB N 1 SLEMAN.

0 1 127

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCOCOK TANAM SAWI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENGGUNAAN MODUL DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 4 249

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SHAPING TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENGUKUR TEKANAN UDARA BAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS VIII DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

2 4 206

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI METODE PERMAINAN SNOWBALL THROWING DI KELAS I SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 SLEMAN.

0 3 350

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS DASAR 3 DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 255

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TUMBUHAN MELALUI METODE KARYAWISATA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB BAKTI SIWI SLEMAN.

0 0 162

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 185

Meningkatkan Keterampilan Membuat Box File Melalui Metode Demonstrasi pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas VI SLB Binar Tarusan - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 13