Tujuan Menulis Hakikat Menulis 1.
Cerita pendek juga dapat memberi pengarahan dan pendidikan karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Selain hal itu, cerita
pendek berisi keindahan dan nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinya. Cerita pendek
dapat berisi ajaran agama atau ajaran lainnya yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Suwarna 2012: 18 yang menyatakan bahwa cerita pendek merupakan salah satu jenis karya fiksi. Cerpen memiliki
singkatan dari cerita pendek. Cerita tersebut pendek karena berisi satu kejadian atau satu peristiwa. Peristiwa yang diceritakan merupakan bagian kecil kisah
kehidupan di antara puluhan, ratusan bahkan ribuan peristiwa kehidupan manusia. Kisah yang diceritakan penulis dapat berisi satu kejadian dari peristiwa yang
dialami maupun karangan. Nurgiyantoro 2013: 30 menyatakan bahwa cerita pendek termasuk ke
dalam kategori fiksi, artinya karangan ditulis secara prosa, bentuk uraian dengan kalimat realtif panjang dan format penulisan memenuhi halaman dari margin kiri
ke kanan. Disamping ada narasi, fiksi juga menampilkan dialog yang ditampilkan secara bergantian. Dilihat dari segi isi, fiksi menampilkan cerita khayal yang tidak
menunjuk pada kebenaran faktualsejarah. Tokoh dan peristiwa yang dikisahkan memiliki kemungkinan untuk ada dan terjadi di dunia nyata walau tidak pernah
ada dan tidak terjadi. Nurgiyantoro 2012: 287-288 juga bependapat bahwa cerita pendek
tidak mungkin berbicara secara panjang lebar tentang berbagai peristiwa, tokoh,
dan latar karena dibatasi oleh jumlah halaman. Jadi cerpen hanya bercerita mengenai “hal-hal yang penting” dan tidak sampai pada detil-detil kecil “yang
kurang penting”. Namun, hal itu justru membuat cerita pendek menjadi lebih kental sifat ke-unity-annya, lebih memfokus karena lebih dimaksudkan untuk
memberikan kesan tunggal. Penampilan yang hanya memberikan sedikit tokoh, peristiwa, latar, tema, dan moral sengaja dibatasi ke arah kesan tunggal, fokus ke
pencapaian kesan tunggal tidak terlampau sulit diperoleh. Namun, cerita pendek pun dapat dipandang ingin menyampaikan sesuatu yang banyak dengan cara yang
sedikit. Pendapat lain tentang cerita pendek dikemukakan oleh Nursisto 2000:
165 yang menyatakan bahwa cerpen adalah cerita yang pendek, namun tidak setiap cerita yang pendek dapat digolongkan ke dalam cerpen dan di dalamnya
terdapat pergolakan jiwa pada diri pelakunya sehingga secara keseluruhan cerita bisa menyentuh nurani pembaca yang dapat dikategorikan sebagai buah sastra
cerpen itu. Cerita pendek menggambarkan satu peristiwa penting dalam kehidupan seseorang atau beberapa pelakunya memuat misi tertentu yang bersifat
sugestif sehingga ketika cerita pendek selesai dibaca, pembaca akan merenung. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita pendek
merupakan salah satu jenis karya fiksi. Cerita pendek bercerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek yang berisi satu kejadian atau peristiwa.
Cerita pendek menggambarkan satu peristiwa penting dalam kehidupan seseorang atau beberapa pelakunya memuat misi tertentu yang bersifat sugestif sehingga
ketika cerita pendek selesai dibaca, pembaca akan merenung.