P a g e | 236
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
khusustertentu: peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang.
2 Berdasarkan Skala Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
· Peta kadasterteknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.
· Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta
kelurahan, peta kecamatan. · Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000.
Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
· Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta
negara, benua bahkan dunia.
b. Unsur-Unsur Peta
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Syarat-syarat peta
1 Peta harus rapi dan bersih 2 Peta tidak boleh membingungkan
3 Peta harus mudah dipahami 4 Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya
Peta memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu : judul peta, legenda, tanda arahorentasi, skala, insert, sumber dan tahun pembuatan, simbol dan warna, proyeksi.
1 Judul Peta Dari judul peta, dapat diketahui data yang digambarkan dalam peta. Judul harus singkat jelas dan
tidak membingungkan. Misalnya Peta Curah hujan di DKI Jakarta tahun 2004-2006. Menggambarkan dengan jelas data curah hujan, lokasinya dan kurun waktunya.
2 Legenda keterangan Peta merupakan penggambaran dari wujud sesungguhnya tiga dimensi dirubah kedalam bidang
datardua dimensi, maka diperlukan simbol-simbol. Untuk menjelaskan arti dari simbol-simbol maka diperlukan legenda. Jadi legenda adalah keterangan-keterangan simbol yang digunakan
dalam peta. Simbol-simbol ini sudah menjadi kesepakatan bersama para ahli konvensi. Sehingga penggunaan simbol harus disesuaikan dengan yang berlaku secara umum.Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.
3 Tanda arah Orientasi Pengenalan tanda diperlukan untuk menentukan kedudukan suatu tempat, dengan demikian tidak
terjadi kesalahan menentukan arahorentasi. Pada peta yang tidak ada petunjuk arahnya, maka secara umum, bagian atas peta menunjukan arah utara. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk
tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan peta.
Gambar 47. Tanda Arah Orientasi 4 Skala
Skala Peta merupakan komponen peta yang sangat penting karena dengan skala peta kita dapat mengetahui jarak antara dua tempat. Skala Peta adalah perbandingan antara jarak di peta
dengan jarak sebenarnya dilapangandipermukaan bumi. Misal pada peta tertulis skala 1 : 100.000 ini berarti tiap jarak 1 bagian di peta sama dengan jarak 100.000 bagian di muka bumi.
Jadi kalau di peta itu 1 bagian = 1 cm maka di muka bumi = 1 Km.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 237
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca dapat menghitung dan memperkirakan perbesaran pada keadaan yang sebenarnya. Skala Peta dibedakan menjadi 3
macam, yaitu: a Skala AngkaSkala Pecahan
Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan angka. Misal peta berskala 1 : 2.000.000 berarti tiap satuan panjang pada peta
menggambarkan jarak yang sesungguhnya di lapangan di muka bumi sebenarnya 2.000.000 kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap jarak 1 cm
pada peta menggambarkan jarak 2.000.000 di lapangan. Untuk menentukan skala peta ini dipakai rumus
b Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
“Inch Mile Scale”. Misal : skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 4 miles, ini berarti jarak 1 inci di peta
menggambarkan jarak 4 mil di lapangan atau jarak sebenarnya. c Skala Garis Skala Grafik Skala Batang
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di
lapangan, misalnya dalam meter, kilometer.
Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa jarak antara dua angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara jarak masing-masing = 1cm maka artinya 1 cm pada peta =
1 km di lapangan. 5 Insert
Peta merupakan gambaran permukaan bumi baik seluruh atau sebagian saja. Pada peta dengan skala besar tentunya akan kesulitan untuk mentukan posisi peta yang ditampilkan. Insert
membantu menunjukan lokasi pada peta dengan gambaran peta yang sudah banyak diketahui oleh umum. Insert merupakan gamabaran posisi peta yang lebih besar untuk memudahkan si
pembanca peta. Insert biasanya diletakan di salah satu pojok peta baik atas maupun bawah. Penempatan tentunya tidak mengganggu informasi yang disampaikan pada peta.
6 Sumber dan Tahun pembuatan peta Sumber yang dimaksud adalah sumber data diperoleh. Sumber menunjukan keabsahan dari data
yang ada dalam peta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai datainformasi tersebut . Hal ini akan
menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai datainformasi tersebut Sumber data bisa berasal dari lembagaintansi pemerintah. Misal data kependudukan sumbernya BPS,
curah hujan sumbernya BMG. Tahun pembuatan dimaksudkan untuk menunjukan kapan data tersebut dibuat. Pembaca peta
dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Pada fenomena-fenomena sosial selalu dinamis
perubahannya, sehingga perlu diketahui tahun pembuatannya. Misalnya jumlah penduduk akan selalu berubah dari tahun ketahun. Sedangkan untuk fenomena alamiah lebih statis atau
perubahannya lebih lama, misalnya kenampakan danau, sungai gunung lebih lama perubahan waktunya.
7 Simbol dan Warna Simbol dan warna pada peta memiliki makna tertentu. Penggunaannya sudah lazim digunakan
secara umumkonvensional. Simbol peta berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi : simbol titik, garis, areawilayah. Berdasarkan sifatnya simbol dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua yaitu kulaitatif dan kuantitatif
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 238
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi titik ketinggian tempat dari permukaan laut dan sebagainya.
Gambar 48. Simbol Titik
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan, dan sebagainya. Contoh: simbol garis
Gambar 49. Simbol Garis
Simbol luasan Area, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya rawa, hutan, padang pasir dan sebagainya. Contoh: simbol luasan.
Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran benda yang di gambarkan. Misalnya untuk menggambarkan daerah penyebaran hutan, jenis tanah, penduduk
dan lainnya.
Gambar 50. Simbol Luasan
Simbol luasan yang bersifat kualitatif. Simbol ini hanya membedakan daerah A, B dan C saja. Simbol kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 239
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Simbol luasan yang bersifat kuantitatif, untuk membedakan tingkat kepadatan yang makin tinggi dari C, B dan A. Pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak
antara titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi. Dapat disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan B dan C. Biasanya
setiap titik mewakili jumlah tertentu. Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas. Penggunaan warna biasnya sudah menjadi kebiasaan
umum, misalnya :
Untuk laut, danau digunakan warna biru. Untuk temperatur suhu digunakan warna merah atau coklat. Untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau. Daerah pegunungan tinggidataran
tinggi 2000 - 3000 meter digunakan warna coklat tua. Untuk dataran rendah pantai ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan
warna hijau. Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: warna bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Warna yang bersifat kualitatif hanya
membedakan unsurnya saja, sedangkan yang bersifat kuantitatif terutama dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah atau nilai gradasinya, meskipun juga untuk membedakan unsurnya.
Gambar 51. Tanda-Tanda yang ada di Peta
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 240
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Peta dibuat berdasarkan tujuannya yaitu : a Peta Pendidikan
Educational Map. Contohnya: peta lokasi sekolah SLTPSMU. b Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c Peta Informasi Umum General Information Map. Contohnya: peta pusat perbelanjaan
d Peta Turis Tourism Map.Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. f Peta Aplikasi
Technical Application Map.Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. g Peta Perencanaan
Planning Map.Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta manusia dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang dicari, walaupun belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta
dapat disimpulkan sebagai berikut: · Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
· Memperlihatkan ukuran luas, jarak dan arah suatu tempat di permukaan bumi. Menggambarkan
bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
· Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. · Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
· Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. · Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
· Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena gejala-gejala geografi
di permukaan bumi. Proyeksi peta adalah cara memindahkan garis lintang dan garis bujur dari bola bumiglobe
ke bidang datar peta. Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta. Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar tidak terjadi distorsikesalahan
diperkecil sampai tidak ada kesalahan. Beberapa wilayah cocok untuk satu proyeksi tetapi pada bagian bumi yang lain tidak cocokmengalami distorsi yang besar dalam penggambarannya di muka
bumi. Proses pemindahan harus memperhatikan beberapa persyaratan yaitu conform, equivalent, equidistance. Conform maksudnya bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan
harus tetap, persis seperti pada gambar peta di globe bumi Equivalent maksudnya luas permukaan yang diubah harus tetap. Equidistance maksudnya jarak antara satu titik dengan titik lain di atas
permukaan bumi yang diubah harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh
bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh
permukaan bumi harus menggabungkan antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai
kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta
dan bagian muka bumi yang digambarkan.
8 Klasifikasi proyeksi peta
a Berdasarkan kedudukan sumbu simetris · Proyeksi normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
· Proyeksi miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi. · Proyeksi transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di
bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi ekuatorial. b Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
1 Proyeksi Zenithal Azimuthal, adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
· Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub. · Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
· Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara
kutub dan ekuator.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 241
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
2 Proyeksi Kerucut Conical Projection. Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis bujur dan lintang dari suatu globe ke sebuah
kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah miring. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang
menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di
lintang 45°.
3 Proyeksi silinder atau tabung Proyeksi silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya
berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan
semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.
4 Proyeksi gubahan proyeksi arbitrary Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang dijumpai sehari-
hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan. · Proyeksi Bonne e
qual area proyeksi dengan sifat sama luasnya. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah,
bentuk menjadi sangat terganggu. Proyeksi ini baik untuk menggambarkan Benua Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
· Proyeksi Sinusoidal Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah
khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-
daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
· Proyeksi Mercator Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka
bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.
c. Kawasan Industri dan pertanian 1 Klasifikasi Industri