Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional

P a g e | 16 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar 2 Pembelajacan yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperolehdan menambah pengetahuan baru acquiring knowledge. Pengetahuan baruitu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai denganmempelajarai secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya. 3 Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuanyang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnyadengan cara meminta tanggapan dari yang lam tentang pengetahuan yangdiperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuanitudikembangkan. 4 Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut applying knowledge,artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapatdiaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilakusiswa. 5 Melakukan refleksi reflecting knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

b. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional

Apa perbedaan pokok antara pembelajaran CTL dan pembelajaran konvensionalseperti yang banyak diterapkan sekolah sekarang ini? Di bawah ini dijelaskan secarasingkat perbedaan kedua model tersebut dilihatdari konteks tertentu. 1 CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktifdalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan 1 menggalisendiri materi pelajaran. Sedangkan, dalam pembelajaran konvensional siswaditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasisecara pasif 2 Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok, sepertikerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan member. Sedanskan dalampembelajaran konvensional siswa lebih banyak belajar secara individual denganmenerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran. 3 Dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil,sedangkan dalam pembelajaran konvensional, pembelajaran bersifat teoretisdan abstrak. 4 Dalam CTL, kemampuan didasarkan atas pengalaman, sedangkan dalampembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan. 5 Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri;sedangkan dalam pembelajaran konvensional, tujuan akhir adalah nilai atauangka. 6 Dalam CTL, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri,misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia menyadari bahwaperilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat; sedangkan dalam pembelajarankonvensional, tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luardirinya, misalnya individu tidak melakukan sesuatu disebabkan takit hukumanatau sekadar untuk memp.eroleh angka atau nilai dari guru. 7 Dalam CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuaidengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa terjadiperbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya. Dalampembelajaran konvensional hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran yangdimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonstruksi olehorang lain. 8 Dalam pembelajaran CTL, siswa bertanggung jawab dalam memonitordan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing; sedangkan dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran. 9 Dalam pembelajaran CTL, pembelajaran bisa terjadi di mana saja dalamkonteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan; sedangkan dalampembelajaran konvensional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas.Sejarah SMAPLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta 96 10 Oleh karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran diukur dengan berbagaicara, misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, rekaman,observasi, wawancara, dan lain sebagainya; sedangkan dalam pembelajarankonvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dari tes. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 17 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Beberapa perbedaan pokok si atas, tnenggambarkan bahwa CTL memang memilikikarakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses pelaksanaan danpengelolaannya. 1. Asas-Asas CTL CTL memiliki 7 asas yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Seringkali asas ini disebut juga komponen-komponen CTL. a Konstruktivisme Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bias mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman. Mengapa demikian? Sebab, pengetahuan hanya akan fungsional manakala dibangun oleh individu. Pengetahuan yang hanya diberikan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Atas dasar asumsi yang mendasar itulah, maka penerapan asas konstruktivisme dalam pembelajaran CTL, siswa didorong untuk mampu mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata b Inkuiri Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan peneluan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasildari rnengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya Apakah inkuiri hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran tertentu saja?Tentu tidak. Berbagai topik dalam setiap mata pelajaran dapat dilakukan melalui proses inkuiri. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah,yaitu : a. Merumuskan masalah b. Mengajukan hipotesis c. Mengumpulkan data d. Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan e. Membuat kesimpulan c Bertanya Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidakmenyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswadapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya. Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangatberguna untuk: a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran b. Membangkitkan motivasi belajar siswa c. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu d. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu d Masyarakat Belajar Learning Community Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukandengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok- kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakatdan minatnya. Biarkan dalam kelompoknya mereka sating membelajarkan;yang memiliki kemampuan tertentu didorong untuk menularkannya padayang lain. e Pemodelan Modeling Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya, guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, atau bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat asing, dan lain sebagainya. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 18 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga guru memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretis abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme f Refleksi Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yangdilakukan dengan cara menurutkan kembali kejadian-refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struKtur Kognitif siswa yang padaakhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya. Bisa terjadi melalui proses refleksi siswa akan memperbarui pengetahuan yangtelah dibentuknya, atau menambah khazanah pengetahuannyaDalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap berakhirproses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untukmerenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Biarkansecara bebas siswa menafsirkan pengalamannya sendiri, sehingga ia dapatmenyimpulkan tentang pengaiaman belajarnya. g Penilaian Nyata Authentic Assesment Penilaian nyata Authentic Assesment adalah proses yang dilakukan guruuntuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yangdilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakan siswabenar-benar belajar atau tidak; apakah pengaiaman belajar siswa memilikipengaruh positif terhadap perkembangan intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan prosespembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus selama kegiatanpembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar. 2. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL Misalkan pada suatu hari guru akan membelajarkan anak tentang fenomena antroposfer. Kompetensi yang harus dicapai adalah kemampuan anak untuk memahami fungsi dan jenis pasar. Untuk mencapai kompetensi tersebut dirumuskan beberapa indikator hasil belajar: • Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin • Mencatat dan mengumpulkan data kependudukan dari RT • Mengelompokkan data kependudukan 4 RT, berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin • Menghitung sex ratio dan dependency ratio • Mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas penduduk berdasar tingkat pendidikan dan kesehatan Untuk mencapai tujuan kompetensi di atas, dengan menggunakan CTL guru melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti di bawah ini: a. Pendahuluan 1 Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. 2 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL : Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi ke tiap RT yang telah ditentukan, misalnya kelompok 1 melakukan obserservasi ke RT 02 kelurahan Semper Timur, sedangkan kelompok 2 melakukan observasi ke RT 05 Kelurahan Semper Timur Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mengelompokkan data kependudukan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang kemudian akan dilanjutkan dengan penghitungan sex ratio dan dependency ratio. 3 Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh siswa b. Inti Di lapangan 1. Siswa melakukan observasi ke tiap-tiap RT sesuai dengan pembagian tugas kelompok PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 19 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar 2. Siswa mencatat data kependudukan berdasarkan umur dan jenis kelamin di sesuai dengan lokasi yang telah mereka tentukan sebelumnya. Di dalam kelas 1. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing 2. Siswa melaporkan hasil diskusi 3. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain 4. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah Yang mereka temukan di lapangan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai 5. Guru menugaskan siswa untuk membuat standar operasional prosedur SOP sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan dimulai dari mengumpulkan data sampai pada hasil akhirnya. Apa yang dapat Anda tangkap dari pembelajaran dengan menggunakan CTL? Ya, pada CTL untuk mendapatkan kemampuan pemahaman konsep, anak mengalami langsung dalam kehidupan nyata di masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk mencatat atau menerima informasi dari guru, akan tetapi kelas digunakan untuk salin membelajarkan. Untuk itu ada beberapa Catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu model pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1. CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental, 2. CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. 3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan. 4. Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain.

8. Model Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan Model PAKEM