Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Uraian Materi a. Wilayah formal dan fungsional

P a g e | 282 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar hasil dari interaksi dan interrelasi berbagai macam unsur yang terdapat di dalamnya. Contoh dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah pesisir, wilayah hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin Latin American Region, wilayah Amerika Anglo Anglo American Region, wilayah perkotaan, dan wilayah perdesaan. Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan, seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa atau kelurahan. Bagian dari wilayah secara horizontal adalah landscape, yaitu bentangan permukaan bumi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Bentangan Alam Natural Landscape adalah bentangan permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami, seperti lereng gunung, lautan, gurun pasir, dan lembah. 2 Bentangan Budaya Cultural Landscape or Man Made Landscape adalah bentangan permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur unsur yang bersifat sosial budaya, seperti pusat perdagangan dan permukiman penduduk.

c. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan secara definitif diartikan sebagai suatu lokasi wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat dalam berbagai bidang sehingga dapat mempengaruhi wilayah- wilayah lain sekitarnya. Luas wilayah yang dipengaruhi oleh pusat pertumbuhan beragam, asa yang berskala lokal, nasional, dan regional. Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan : 1 Kondisi fisik 2 Kekayaan sumber daya alam 3 Sarana dan prasarana transportasi 4 Adanya industri 5 Kondisi sosial ekonomi 6 Pertimbangan ekonomi. Teori mengenai pusat-pusat pertumbuhan 1 Teori Tempat Sentral Central Place Theory Pertama kali dikemukakan oleh Walter Chrisstaller tahun 1933. Teori ini mengatakan bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral, yaitu suatu tempat atau kawasan yang memungkinkan partisipasi manusia jumlahnya maksimum. Teori ini dapat diterapkan dengan syarat : · Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi · Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen. · Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata. Dari model ini, ada 3 penerapan teori tempat central : · Administrasi maksimum apabila seluruh daerah pinggir terlayani daerah pusat · Transportasi maksimum apabila setengah daerah pinggir terlayani oleh pusat · Pasar maksimum apabila sepertiga daerah pinggir terlayani oleh pusat Christaller pertama kali mempublikasikan studinya yang berkaitan dengan masalah tentang bagaimana menentukan jumlah, ukuran dan pola penyebaran kota-kota. Asumsi-asumsi yang dikemukakan antara lain : Jumlah penduduk yang ada membutuhkan barang dan jasa. Prinsip yang dikemukakan oleh Christaller adalah Range : Adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang membeli baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju. Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan mencari barang dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 283 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Threshold : Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang spatial population distribution. Dari komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar market optimizing principle. Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat central place. Pusat tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu. Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala, antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi. 2 Teori kutub pertumbuhan Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lerroux pada tahun 1955. Pembangunan dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses secara serentak tetapi muncul ditempat ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas berbeda-beda. Tempatkawasan yang menjadi pusat pembangunan disebut pusatkutub pertumbuhan. Dari pusat pertumbuhan pembangunan menyebar ketempat sekitarnya. Pengaruh pusat pertumbuhan a Pemusatan dan persebaran sumber daya yang berfungsi : · pengelolaan sumber daya alam · penampungan sumber daya manusia b Perkembangan sumber daya manusia dari daerah sekitarnya · pendapatan masyarakat meningkat · terciptanya lapangan kerja baru · tumbuhnya pusat pertumbuhan-pertumbuhan perdagangan · munculnya lembaga-lembaga perbankan · berkembangnya badan-badan usaha c Perubahan sosial budaya · makin terbukanya wawasan masyarakat · adanya perubahan sistem mata pencaharian · adanya asimilasi budaya masyarakat · perubahan cara berfikir masyarakat.

d. Konsep Core-Periphery Pusat Pinggiran