P a g e | 8
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
rnenumbuhkan sikap percaya diri self belief. Dengan demikian, strategi pembelajaran
inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Ketiga, tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran,
tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran
melalui model inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan
mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Model pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa
student-centered approach. Dikatakan demikian, sebab dalam model ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :
Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam model inkuiri,
penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran. Akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.
Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan
dan kemampuan berpikir. Model inkuiri akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan olehguru.
Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
Model Pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental intelektual itu menurut
Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu
maturation, physical experience, social experience, dan equilibrium. Atas dasar tersebut, maka dalam penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru.
1 Berorientasi pada Pengembangan intelektual.
Tujuan utama dari model inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.Dengan demikian, model pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri bukan ditentukan oleh
sejauhmana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana
siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat
ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan.
2 Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan
directing agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan
guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering guru
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 9
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri. Misalnya, interaksi hanya berlangsung antar siswa yang mempunyai kemampuan
berbicara saja walaupun pada kenyataannya pemahaman siswa tentang substansi permasalahan yang dibicarakan sangat kurang; atau guru justru menanggalkan
peran sebagai pengatur interaksi itu sendiri.
3 Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan datam menggunakan model pembelajaraninkuiri adaiah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawabsetiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuirisangat
diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiapguru, apakah itu bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkankemampuan,
atau bertanya untuk menguji.
4 Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir
learning how to think, yakni proses mengembangkan potensti seluruh
otak. 5 Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk
mencoba sesuai
dengan perkernbangan
kemampuan logika
dan nalarnya.Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan
sebagai hipotesis
yang harus
dibuktikan kebenarannya.Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan hipotesis
dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. c.
Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembetajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1 Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan model pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada
kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah:
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2 Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada suatu persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka teki itu.Dikatakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, melalui
proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3 Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara
yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 10
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang
dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. 4 Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
5 Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus
didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6 Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengajuan hipotesis.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah