Konsep Core-Periphery Pusat Pinggiran

P a g e | 283 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Threshold : Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang spatial population distribution. Dari komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar market optimizing principle. Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat central place. Pusat tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu. Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala, antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi. 2 Teori kutub pertumbuhan Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lerroux pada tahun 1955. Pembangunan dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses secara serentak tetapi muncul ditempat ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas berbeda-beda. Tempatkawasan yang menjadi pusat pembangunan disebut pusatkutub pertumbuhan. Dari pusat pertumbuhan pembangunan menyebar ketempat sekitarnya. Pengaruh pusat pertumbuhan a Pemusatan dan persebaran sumber daya yang berfungsi : · pengelolaan sumber daya alam · penampungan sumber daya manusia b Perkembangan sumber daya manusia dari daerah sekitarnya · pendapatan masyarakat meningkat · terciptanya lapangan kerja baru · tumbuhnya pusat pertumbuhan-pertumbuhan perdagangan · munculnya lembaga-lembaga perbankan · berkembangnya badan-badan usaha c Perubahan sosial budaya · makin terbukanya wawasan masyarakat · adanya perubahan sistem mata pencaharian · adanya asimilasi budaya masyarakat · perubahan cara berfikir masyarakat.

d. Konsep Core-Periphery Pusat Pinggiran

Prebish 1949 melihat ada ketidak seimbangan antara Core C-Periphery P, akibatnya ada interaksi yang merugikan bagi P, sehingga P menjadi kurang maju. Beberapa pandangan teoritis : 1 Menurut Myrdal “Core Regions” sebagai magnet yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi secara otomatis. Misalnya arus tenaga kerja, tenaga terampil, modal mengalir dari P ke C. Di suatu tempat dibanguan industri maka terjadi konsentrasi penduduk disekitarnya. Penduduk memerlukan pelayanan sosial-ekonomi, hal ini akan menarik investor, modal mengalir ke tempat tersebut. Mungkin juga akan menarik industri lainya menyediakan bahan baku atau mengolah hasil industri yang pertama tadi. Makin lama pertumbuhan dilokasi tersebut makin pesat, terjadilah polarization of Growth.. Polarization of Growth akan menghambat pertumbuhan wilayah lain, menghambat pertumbuhan modal wilayah lain, menghambat pertumbuhan tenaga terampil diwilayah lain. Wilayah lain terkena “backwash effects” makin lama akan makin mundur dan disebut wilayah “pheryphery”. Apabila “spread effects” dari C-P lebih besar, maka “ backwash afeects” dapat diatasi. Selama masih ada mekanisme pasar, pertumbuhan P sulit diharapkan. Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah pengendalian migrasiurbanisasi, pencegahan larinya modal, pembangunan perdesaan. Apabila pemerintah tidak turut campur tangan, “back wash affects” akan selalu lebih besar dari ada” spread efeects”. Menurut Hirschman investasi yang sangat banyak di Core region mempercepat pertumbuhan di C dan Polarisasi pembangunan digantikan oleh “trickling down effects” pembangunan Harischman lebih optimis, karena perbedaan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 284 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar keruangan pembangunan merupakan hal yang sementara dan intervensi pemerintah akan menghilangkan ketimpangan. 2 Teori Pembangunan Regional Friedmann membuat tipologi wilayah atas dasar konsep C-P dan membedakan wilayah atas : a Core Region, sebagai pusat kegiatan b Wilayah transisi yang berkembang wilayah dekat “core dan sesuai untuk pengembangan sumberdaya, misalnya daerah antara Jakarta-Bandung c Wilayah yang berdekatan dengan sumberdaya, wilayah pinggiranpermukiman baru, misalnya lokasi transmigrasi d Wilayah transisi yang mundur-wilayah yang mengalami “backwash effects” Menurut Friedmann, urbanisasi merupakan proses integritas keruangan yang mengakibatkan perbedaan keruangan akan semakin berkurang. 3 Teori Marxist Menurut Karl Marx konsep C-P merupakan eksploitasi C atas P, dimana P sangat menggantungkan diri pada C.

e. Konsep Growth Pole Growth Centre