Tujuan Pembelajaran a. Standard Kompetensi Latihan

P a g e | 280 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar 9. Kota-kota besar di Indonesia umumnya terletak di muara sungai atau pelabuhan. Kondisi ini karena terkait dengan pertumbuhan kota, khususnya aspek .... a. Geografis yang mendukung pertumbuhan kota b. Historis yang mendukung pertumbuhan kota c. Pertahanan yang mendorong perkembangan kota d. Politis yang mendorong perkembangan kota 10. Dibawah ini merupakan dampak positif dari interaksi kota-desa, kecuali .... a. Dapat mengurangi laju urbanisasi b. Mengolah sumber daya alam yang tersedia c. Memperlancar hubungan antar daerah d. Menciptakan lapangan kerja di pedesaan Kunci Jawaban : Essay 1. Kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh unsur fisik seperti letak, luas, kesuburan tanah, ketersediaan air, dan faktor non-fisik yaitu penduduk desa dengan tingkat pendidikan, keterampilan, semangat untuk maju. 2. Interaksi spasial antara desa dengan kota terjadi karena perbedaan sumberdaya dan kepentingan. Desa merupakan penghasil bahan pangan yang dibutuhkan warga kota, sedangkan kota menghasilkan berbagai barang yang tidak dihasilkan warga desa. 3. Ciri-ciri desa yang sudah maju atau swasembada adalah; mata pencaharian tidak hanya bertumpu kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik, transportasi sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan warga desa sudah baik. 4. Karena kota di muara sungai dan pelabuhan memiliki letak yang sangat strategis dan memiliki akses yang tinggi, pusat perdagangan dan jalur pelayaran internasional 5. Pola konsentris adalah pola suatu kota yang berkembang ke arah luar kota, pusat kota seolah-olah dikelilingi zona-zona yang berbentuk lingkaran. Pilihan ganda : 1 C 2 D 3 D 4 A 5 D 6 A 7 B 8 C 9 B 10 D L. Konsep Wilayah dan Perencanaan Pembangunan

1. Tujuan Pembelajaran a. Standard Kompetensi

Guru mampu menganalisis wilayah dan perwilayahan b. Kompetensi Dasar Guru mampu menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan c. Indikator Wilayah formal dan fungsional Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional Perwialayahan berdasarkan fenomena geografis Identifikasi pusat-pusat pertumbuhan

2. Uraian Materi a. Wilayah formal dan fungsional

Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurr yang terkait kepadanya yang PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 281 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional Menurut Rustiadi, et al. 2006 wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas- batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya buatan infrastruktur, manusia serta bentukbentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan sumberdaya- sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik Hagget, Cliff dan Frey,1977 dalam Rustiadi et al., 2006 mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu: 1 wilayah homogen uniformhomogenous region; 2 wilayah nodal nodal region; dan 3 wilayah perencanaan planning region atau programming region. Sejalan dengan klasifikasi tersebut, Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005 berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan regionwilayah menjadi 1 Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan politik. 2 Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling berkaitan. 3 Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pewilayahan penyusunan wilayah adalah pendelineasian unit geografisberdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi antara bagian yang satu denganbagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk tujuan pengembangan pembangunan development. b. Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional Istilah wilayah dalam Geografi sering pula disebut region, yaitu suatu bagian dari ruang permukaan Bumi yang memiliki karakteristik atau cirri khas yang dapat dibedakan dengan kondisi ruang di sekitarnya. Wilayah tersebut memiliki keterkaitan secara internal dalam unsur- unsur tertentu yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini: 1 Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja. 2 Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk, seperi gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya bercocok tanam. 3 Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu. Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari hal-hal berikut ini. 1 Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform. Wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region. 2 Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri geografi khusus. 3 Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistic deskriptif. Wilayah sebagai suatu ruang di permukaan bumi secara umum meliputi bidang atau luasan secara tiga dimensi yang mencakup panjang, lebar, dan tinggi sampai batas atmosfer tertentu. Contoh dari ruang di permukaan bumi antara lain ruang terbuka hijau di Kota Jakarta yang mencakup bagian dari Kota Jakarta yang diperuntukkan secara multifungsi, antara lain sebagai daerah resapan air, penghijauan, prasarana olahraga dan rekreasi, serta estetika kota. Contoh lainnya dari konsep ruang secara lebih spesifik adalah ruang kelas sebagai suatu bidang yang memiliki luasan tertentu dalam pengertian memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang berfungsi sebagai prasarana Proses Belajar Mengajar PBM. Karakteristik yang khas dari suatu wilayah atau region dapat ditinjau dari aspek fisik atau alami dan sosial budaya. Oleh karena itu, wilayah merupakan suatu kompleksitas tertentu sebagai PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 282 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar hasil dari interaksi dan interrelasi berbagai macam unsur yang terdapat di dalamnya. Contoh dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah pesisir, wilayah hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin Latin American Region, wilayah Amerika Anglo Anglo American Region, wilayah perkotaan, dan wilayah perdesaan. Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan, seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa atau kelurahan. Bagian dari wilayah secara horizontal adalah landscape, yaitu bentangan permukaan bumi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Bentangan Alam Natural Landscape adalah bentangan permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami, seperti lereng gunung, lautan, gurun pasir, dan lembah. 2 Bentangan Budaya Cultural Landscape or Man Made Landscape adalah bentangan permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur unsur yang bersifat sosial budaya, seperti pusat perdagangan dan permukiman penduduk.

c. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan secara definitif diartikan sebagai suatu lokasi wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat dalam berbagai bidang sehingga dapat mempengaruhi wilayah- wilayah lain sekitarnya. Luas wilayah yang dipengaruhi oleh pusat pertumbuhan beragam, asa yang berskala lokal, nasional, dan regional. Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan : 1 Kondisi fisik 2 Kekayaan sumber daya alam 3 Sarana dan prasarana transportasi 4 Adanya industri 5 Kondisi sosial ekonomi 6 Pertimbangan ekonomi. Teori mengenai pusat-pusat pertumbuhan 1 Teori Tempat Sentral Central Place Theory Pertama kali dikemukakan oleh Walter Chrisstaller tahun 1933. Teori ini mengatakan bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral, yaitu suatu tempat atau kawasan yang memungkinkan partisipasi manusia jumlahnya maksimum. Teori ini dapat diterapkan dengan syarat : · Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi · Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen. · Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata. Dari model ini, ada 3 penerapan teori tempat central : · Administrasi maksimum apabila seluruh daerah pinggir terlayani daerah pusat · Transportasi maksimum apabila setengah daerah pinggir terlayani oleh pusat · Pasar maksimum apabila sepertiga daerah pinggir terlayani oleh pusat Christaller pertama kali mempublikasikan studinya yang berkaitan dengan masalah tentang bagaimana menentukan jumlah, ukuran dan pola penyebaran kota-kota. Asumsi-asumsi yang dikemukakan antara lain : Jumlah penduduk yang ada membutuhkan barang dan jasa. Prinsip yang dikemukakan oleh Christaller adalah Range : Adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang membeli baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju. Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan mencari barang dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 283 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Threshold : Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang spatial population distribution. Dari komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar market optimizing principle. Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat central place. Pusat tersebut menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat pasar itu. Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala, antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi. 2 Teori kutub pertumbuhan Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lerroux pada tahun 1955. Pembangunan dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses secara serentak tetapi muncul ditempat ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas berbeda-beda. Tempatkawasan yang menjadi pusat pembangunan disebut pusatkutub pertumbuhan. Dari pusat pertumbuhan pembangunan menyebar ketempat sekitarnya. Pengaruh pusat pertumbuhan a Pemusatan dan persebaran sumber daya yang berfungsi : · pengelolaan sumber daya alam · penampungan sumber daya manusia b Perkembangan sumber daya manusia dari daerah sekitarnya · pendapatan masyarakat meningkat · terciptanya lapangan kerja baru · tumbuhnya pusat pertumbuhan-pertumbuhan perdagangan · munculnya lembaga-lembaga perbankan · berkembangnya badan-badan usaha c Perubahan sosial budaya · makin terbukanya wawasan masyarakat · adanya perubahan sistem mata pencaharian · adanya asimilasi budaya masyarakat · perubahan cara berfikir masyarakat.

d. Konsep Core-Periphery Pusat Pinggiran

Prebish 1949 melihat ada ketidak seimbangan antara Core C-Periphery P, akibatnya ada interaksi yang merugikan bagi P, sehingga P menjadi kurang maju. Beberapa pandangan teoritis : 1 Menurut Myrdal “Core Regions” sebagai magnet yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi secara otomatis. Misalnya arus tenaga kerja, tenaga terampil, modal mengalir dari P ke C. Di suatu tempat dibanguan industri maka terjadi konsentrasi penduduk disekitarnya. Penduduk memerlukan pelayanan sosial-ekonomi, hal ini akan menarik investor, modal mengalir ke tempat tersebut. Mungkin juga akan menarik industri lainya menyediakan bahan baku atau mengolah hasil industri yang pertama tadi. Makin lama pertumbuhan dilokasi tersebut makin pesat, terjadilah polarization of Growth.. Polarization of Growth akan menghambat pertumbuhan wilayah lain, menghambat pertumbuhan modal wilayah lain, menghambat pertumbuhan tenaga terampil diwilayah lain. Wilayah lain terkena “backwash effects” makin lama akan makin mundur dan disebut wilayah “pheryphery”. Apabila “spread effects” dari C-P lebih besar, maka “ backwash afeects” dapat diatasi. Selama masih ada mekanisme pasar, pertumbuhan P sulit diharapkan. Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah pengendalian migrasiurbanisasi, pencegahan larinya modal, pembangunan perdesaan. Apabila pemerintah tidak turut campur tangan, “back wash affects” akan selalu lebih besar dari ada” spread efeects”. Menurut Hirschman investasi yang sangat banyak di Core region mempercepat pertumbuhan di C dan Polarisasi pembangunan digantikan oleh “trickling down effects” pembangunan Harischman lebih optimis, karena perbedaan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 284 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar keruangan pembangunan merupakan hal yang sementara dan intervensi pemerintah akan menghilangkan ketimpangan. 2 Teori Pembangunan Regional Friedmann membuat tipologi wilayah atas dasar konsep C-P dan membedakan wilayah atas : a Core Region, sebagai pusat kegiatan b Wilayah transisi yang berkembang wilayah dekat “core dan sesuai untuk pengembangan sumberdaya, misalnya daerah antara Jakarta-Bandung c Wilayah yang berdekatan dengan sumberdaya, wilayah pinggiranpermukiman baru, misalnya lokasi transmigrasi d Wilayah transisi yang mundur-wilayah yang mengalami “backwash effects” Menurut Friedmann, urbanisasi merupakan proses integritas keruangan yang mengakibatkan perbedaan keruangan akan semakin berkurang. 3 Teori Marxist Menurut Karl Marx konsep C-P merupakan eksploitasi C atas P, dimana P sangat menggantungkan diri pada C.

e. Konsep Growth Pole Growth Centre

Peroux 1950 memformulasikan konsep “Growth Pole” Kutub Pertumbuhan. Sebagai kutub, akan memancarkan kekuatan sentrifugal dan menarik kekuatan sentripetal. Industri manufaktur baja, menimbulkan kekuatan sentripetal, menarik kegiatan yang langsung berhubungan dengan pembuatan baja penyediaan bahan mentah dan penyediaan pasar. Kekuatan sentrifugal, kegiatan baru yang tidak berkaitan langsung dengan industri baja seperti transportasi karyawan, tampat makan, tempat tinggal. Boudevile memformulasikan konsep “Growth Center” pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan menjadi konsep keruangan secara konkrit kota atau wilayah perkotaan yang memiliki suatu industri yang punya pengaruh besar terhadap kegiatan lainnya penguasaan pasar, penguasaan teknologi.Tempatwilayah yang ada industri baja yang berkaitan dengan industri lainnya, penambangan bijih besi, pelayanan transportasi bahan mentahbaku dan hasil industri. Kaitan antara 2 industri dibedakan atas : 1 Backward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan input tanur pembakaran, penambangan, transportasi bahan mentahbaku 2 Forward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan pasarproses lebih lanjut pembuatan lembaran baja, pipa besi 3 Lateral linkages - kegiatan yang berkaitan dengan fasiliatas social penerangan listrik, saluran pembuangan

3. Latihan

1. Bedakan pembagian region menurut bintarto dan wittseley ? 2. Bedakan wilayah dengan daerah ? berikan contohnya 3. Mengapa teori tempat central dari cristaler sukar diterapkan ? 4. Mengapa daerah periphery mengalami kemunduran, jelaskan ? 5. Mengapa suatu wilayah dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ?

4. Evaluasi