P a g e | 229
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
5. Kunci Jawaban : Essay :
1 Karena persediaan sumber daya alam terbatas, dan beberapa jenis sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.
2 Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui renewable resourcesadalah sumber daya alam yang
secara alamiah akan mengalami pembentukan dan penggantian dalam waktu relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
unrenewable resources adalah jenis sumber daya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat
lama, jumlahnya relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam. 3 Penggundulan hutan, pengeboman terumbu karang, banjir.
4 Suatu saat cadangan sumber daya alam akan habis dan dampaknya lingkungan semakin rusak. 5 Guru bisa memberi contoh cara menghemat sumber daya alam, misalnya cara menghemat air,
menghemat listrik tidak membuang sampah sembarangan.
Pilihan Ganda : 1 C
2 B 3 A
4 B 5 D
6 A 7 B
8 D 9 B
10 B H. Lingkungan Hidup Untuk Pembangunan Berkelanjutan
1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan b. Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan pengertian lingkungan hidup Mengidentifikasi arti pentingnya lingkungan bagi kehidupan
Menjelaskan hakikat pembangunan berkelanjutan Menjelaskan penerpan pembangunan berkelanjutan
c. Indikator : Pengertian lingkungan hidup
Pentingnya lingkungan bagi kehidupan Hakikat pembangunan berkelanjutan
Penerapan pembangunan berkelanjutan
2. Uraian Materi : a. Hakekat Lingkungan Hidup
Baca dan cermati wacana di bawah ini :
“Salah satu penyebab kerusakan lingkungan di Kalimantan adalah kegiatan pertambangan terbuka yang tidak terkontrol, pertambangan batu bara di Kalimantan
merupakan salah satu kegiatan tambang yang izinnya harus dibatasi. Sejumlah pertambangan yang telah berjalan hampir 30 tahun mengakibatkan vegetasi
hutan di Kalimantan banyak yang rusak. Sebab, penambangannya dilakukan secara terbuka, bahkan penggundulan hutan sering terjadi di sekitar lokasi akibat proses
penambangan. Selain hutan menjadi gundul, banyak lahan berubah menjadi cekungan danau.
Kerusakan lingkungan lain adalah pembabatan hutan bakau untuk pertambakan dan permukiman yang telah menghancurkan Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kertanegara,
Kalimantan Timur. Kerusakan mencapai 91.906 hektar dari 108.125 hektar luas Delta Mahakam atau 85 persen luas wilayah itu. Delta Mahakam hancur, rusak akibat hutan
bakau terus dibabat oleh masyarakat untuk usaha pertambakan.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 230
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Kerusakan Delta Mahakam amat serius sebab dibiarkan. Namun, tidak terlambat untuk menyelamatkan kawasan itu. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah RTRW, 70
persen Delta Mahakam harus menjadi kawasan konservasi bakau. Yang 30 persen untuk pertambakan dan permukiman.
Data lain menyebutkan, bahwa makin habisnya hutan di perbatasan Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kutai Timur meyebabkan sedikitnya 900 orangutan hidup di hutan
tanaman industri milik suatu PT di Kalimantan Timur. Ratusan orangután itu bertahan hidup dengan memakan kulit pohon dan daun akasia
muda”. Bacaan di atas menggambarkan betapa lingkungan hidup di Indonesia, saat ini dalam kondisi
menghawatirkan sebagai akibat pembangunan yang tidak terkontrol dan tidak memperhitungkan keberlanjutannya. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan,
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya UU No 41982 tentang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah yang disebut dengan
ekosistem. Di dalamnya meliputi lingkungan alam hayati, nonhayati, dan lingkungan buatan serta lingkungan sosial. Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan adalah
ekologi. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu; 1 lingkungan hidup alamiah; 2 lingkungan hidup
buatan. 1 Lingkungan hidup alamiah dapat diartikan sebagai semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan
komponen-komponen abiotik lainnya, dimana kondisinya masih serba alamiah dan tanpa atau sedikit campur tangan manusia. Contoh; hutan primer, daerah aliran sungai DAS, hutan
mangrove 2 Lingkungan Hidup Buatan atau Buatan
Adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang
makin meningkat memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Lingkungan hidup binaan
selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
Unsur-Unsur Lingkungan adalah 1 Unsur abiotik
Abiotik berasal dari kata a dan biotik. A artinya tidak, biotik artinya bersifat hidup. Jadi abiotik berarti tidak hidup. Komponen-komponen ekologi abiotik meliputi air, udara, dan tanah.
2 Unsur Biotik Unsur biotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud makhluk hidup
organisme. Misalnya hewan dan tumbuhan. Kelompok ekologibiotik meliputi bermacam-macam jenis dan spesies makhluk hidup. Ekosistem biotik dibedakan menjadi dua yaitu produsen dan
konsumen.
3 Unsur Sosial dan Budaya Manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur ekosistem yang tidak mungkin dapat dipisahkan.
Oleh karena itu, seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya.
b. Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan
Lingkungan hidup merupakan tempat segala aktifitas kehidupan berlangsung. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai; a penghasil
bahan kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan; b arena untuk berinteraksi, beraktifitas c sumber energi; d sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan
hidup manusia; serta e media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna yang perlu dilindungi untuk dilestarikan.
Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan 1 Kerusakan Akibat Proses Alam
Bumi tidak statis, selalu berubah, dan sampai saat ini perubahan tersebut masih berlangsung. Misalnya, benua yang dapat bergerak, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, terjadi
penyimpangan musim antara kemarau dan hujan. Kejadian tersebut terjadi di luar pengaruh kegiatan manusia dan manusia pun tidak mampu mencegahnya.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 231
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
2 Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia Masalah lingkungan saat ini telah menjadi masalah global. Kerusakan lingkungan di suatu negara
dampaknya tidak hanya dirasakan oleh negara yang bersangkutan, tetapi juga oleh negara lain, seperti kebakaran hutan di Indonesia, asapnya sampai ke negara tetangga, seperti Malaysia,
Brunei Darussalam, dan Singapura. Salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang saat ini telah menjadi gejala global adalah pencemaran. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup oleh kegiatan umat manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat yang menye-babkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berikut ini
beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia.
Beberapa contoh kerusakan lingkunganhidup karena aktivitas manusia: 1 Kebakaran hutan,
2 Pencemaran air, udara, tanah, dan suar 3 Kerusakan hutan
c. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Mengingat kondisi lingkungan kita yang sudah tercemar parah, maka sudah sewajarnya kalau kita semua ikut bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup agar kualitas
lingkungan tidak semakin menurun. Tanggung jawab dalam menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan
masyarakat.
Dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan
masyarakat. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal- hal berikut ini :
1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup. 2 Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 14811SK 41985 tentang Pengamanan Bahan
Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri. 3 Peraturan Pemerintah PP Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup. 4 Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain berupa: · Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi
atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang · Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
· Reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul · Melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan
pesisirpantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga. · Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
· Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan · Hutan HPH agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
d. Hakikat Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan pembangunan antara lain meningkatkan kesejahteraan sekaligus martabat manusia. Dengan demikian, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi beberapa kondisi, yang
sesuai dengan indikator pembangunan. Beberapa indikator dari pembangunan adalah : 1 Meningkatnya kejahteraan kehidupan masyarakat
2 Memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat 3 Memiliki dampak yang minimum terhadap kerusakan lingkungan
Mengingat pembangunan selalu memakai sumber daya alam, maka tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup.
Agar kerusakan lingkungan yang disebabkan pembangunan dapat ditekan ke tingkat yang rendah, maka kita harus mampu meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya tersebut
dengan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan sustainable
development adalah pembangunan yang dalam perencanaan, pelaksanaan, danpascapelaksanaan memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan hidup AMDAL. Hal ini dimaksudkan agar
generasi mendatang dapat pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 232
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
yang kita nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran kepada generasi penerus kita.
Dasar hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Lingkungan Hidup tahun 1982 yang berbunyi:
“Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang
pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.”
Isi pasal tersebut menekankan pentingnya sikap yang harus diambil dalam pelaksanaan pembangunan, berupa :
1 Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan awal, sehingga sejak dini dapat
diambil langkah pencegahan, penanggulangan dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut.
2 Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
3 Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan perlu dijaga. Menjaga
kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu antargenerasi yaitu pembangunan
yang terlanjutkan sustainable development.
4 Pembangunan yang dilaksanakan bukan untuk generasi kita saja, melainkan juga untuk anak cucu kita. Agar pembangunan dapat berkelanjutan, pembangunan haruslah berwawasan lingkungan
dengan menggunakan sumber daya secara bijaksana. Slogan yang mengatakan bahwa sumberdaya alam dan lingkungan ini bukan warisan nenek moyang, tetapi merupakan pinjaman
anak cucu, mesti membuat berbagai pihak pelaku pembangunan menyadari bahwa sumber daya alam dan lingkungan memiliki keterbatasan dalam mendukung pembangunan. Oleh sebab itu sikap
yang paling baik adalah merencanakan pembangunan dengan secermat mungkin agar pemakaian sumber daya tidak dihabiskan untuk saat ini saja, tetapi masih bisa dipergunakan untuk generasi
yang akan datang.
e. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan di Indonesi sudah berjalan sejak kemerdekaan, meskipun berbeda dalam hal program dan sasarannya, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sebagai sebuah ideologi, pembangunan berwawasan lingkungan sudah dicoba pemerintah
Indonesia sejak jaman Orde Baru Orba, meskipun beberapa kalangan menganggapnya hanya sebagi sebuah rencana idealis yang tidak pernah terwujud. Pembangunan yang dilaksankan pada era orde
baru yang dikenal dengan TRILOGI pembangunan lebih menekankan kepada aspek; pertumbuhan, pemerataan, dan kestabilan. Pada prakteknya, model yang cukup ideal ini banyak dikritik karena
ternyata hasil pembangunan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, sementara itu sebagian besar warga masyarakat Indonesia masih tetap berada dibawah kemiskinan. Sementara itu, pembangunan
ternyata banyak menyedot sumber daya alam dengan modal pinjaman dari Negara maju yang harus dibayar dalam jangka panjang. Kondisi membuat perekonomian Indonesia seolah-olah tumbuh
dengan sangat tinggi, padahal dalam kenyataannya, Indonesia tumbuh dengan pinjaman modal, teknologi asing yang harus dibayar mahal.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu suatu bentuk pembangunan yang tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam. Pembangunan
berwawasan lingkungan akan menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang. Pembangunan yang berwawasan lingkungan harus memerhatikan dan melaksanakan konsep serta
analisis SWOT strenght, weakness, opportunity, and threats atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Untuk dapat
mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan bersama.
Berdasarkan uraian tersebut, secara ringkas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain:
1 Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di belakang hari; 2 Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan
pembangunan;
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 233
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
3 Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta 4 Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnyamasyarakat yang berada di sekitar lokasi
pembangunan.
f. Penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan sustainable development didefinisikan sebagai
pembangunan atau perkembangan yang meme nuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemam puan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Tujuannya diarahkan untuk mengelola sumber daya alam sebijaksana mungkin. Konsep pembangunan berkelanjutan muncul mana kala terjadi berbagai kegagalan dalam pembangunan.
Proses yang berlangsung bersifat monoton dari atas ke bawah. Dalam pelaksanaannya, konsep pembangunan berkelanjutan diperkuat lagi oleh para pemimpin bangsa melalui berbagai kesepakatan
antara lain Deklarasi Rio pada KTT Bumi tahun 1992, Deklarasi Milenium PBB tahun 2000, dan Deklarasi Johanessburg pada KTT Bumi tahun 2002. PBB telah merencanakan tujuan pembangunan
abad milenium
Milennium Goals yang harus dicapai oleh 191 negara anggotanya pada 2015 melalui berbagai target yang harus dicapai, yaitu sebagai berikut :
1 Meniadakan kemiskinan dan kelaparan ekstrem. 2 Mencapai pendidikan dasar secara
universal. 3 Meningkatkan kesetaraan
gender dan memberdayakan wanita. 4 Mengurangi kematian bayi.
5 Memperbaiki kesehatan ibu. 6 Memerangi HIVAIDS, malaria, dan penyakitpenyakit lainnya.
7 Menjamin kelestarian lingkungan hidup. 8 Membentuk sebuah kerja sama global untuk pembangunan
g. Faktor Pendukung Pembangunan Berkelanjutan
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut:
1 Terjaganya proses ekologi. Kerusakan pada system ekologi sudah barang tentu akan membahayakan kehidupan manusia.
2 Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya. Peningkatan fungsi dan nilai
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sumber daya, menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mencari sumber daya alternatif.
3 Dukungan lingkungan sumber daya. Pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia pada suatu lingkungan sosial budaya tertentu. Untuk mendukung berjalannya faktor pengaruh tersebut
diusahakan setiap pembangunan yang di laksanakan agar tidak merusak lingkungan.
GLOSSARIUM Reboisasi = Penanaman hutan kembalipenghijauan
Tebang Pilih = Sistem untuk memanfaatkan hasil hutan dengan menebang pohon yang usianya tua AMDAL = Analisa mengenai dampak suatu lingkungan sebelum pembangunan dilaksanakan
Pembangunan Berkelanjutan = Pembangunan yang memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang
SWOT = singkatan dari Strenghths kekuatan, Weakness kelemahan, Opportunities peluang, dan Threats ancaman. Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi
secara sistematis posisi organisasi; caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan
memudahkan pendekatan strategis 3. Latihan
Jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas Evaluasi
Berilah tanda x pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar 1. Suatu sistem yang amat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan,
makhluk hidup, dan komponen-komponenabiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia
disebut…. a. Lingkungan hidup alamiah
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 234
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
b. Lingkungan hidup binaan c. Lingkungan hidup buatan
d. Lingkungan hidup normal 2. Komponen-komponen ekologi abiotik meliputi
kecuali… a. Air
b. Tanah c. hewan
d. Udara
3. Segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud makhluk hidup organisme disebu t…
a. Unsur biotik b. Unsur abiotik
c. Unsur biologi d. Unsur abiologi
4. Konsumen primer herbivore adalah….
a. Memakan langsung tanaman atau jenis produsen b. Memakan konsumen primer
c. Hanya memakan binatang pemakan binatang d. Memakan tanaman dan binatang
5. Lingkungan hidup juga dimanfaatkan sebagai kecuali….
a. Media penghasil bahan kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan b. Sumber energi
c Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia
d. Wahana belajar 6. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia
kecuali… a. Terjadinya perubahan iklim mikro
b. Terjadinya pencemaran lingkungan c. Adanya reboisasi
d. Kerusakan hutan
7. Hidup dapat dilakukan dengan usaha-usaha pelestarian lingkungan cara-cara berikut…
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan b. Membiarkan limbah tanpa diolah terlebih dahulu
c. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industry semabarangan d. Menebang pohon secara terus menerus
8. Bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut kecuali….
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil b. Menggunakan bahan stereofom
c. Membuang sampah pada tempatnya d. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
9. Yang bukan merupakan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain…
a. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan;
b. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnyamasyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan.
c. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
d. Memaksimalkan dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan 10. Faktor lingkungan yang tidak diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan adalah
sebagai berikut….
a. Terjaganya proses ekologi b. Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan usaha yang
disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya c. Dukungan lingkungan sumber daya
d. Adanya bencana alam
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 235
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
I. Prinsip Dasar Pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan Pertanian 1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi b. Kompetensi Dasar
Guru mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan Guru mampu mempraktekan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
Guru mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan peta c. Indikator
Mendeskripsikan prinsip dasar pemetaan Menpaktekan pembuatan peta
Menjelaskan klasifikasi industri Menentukan lokasi industri
Mengidentifikasi faktor penyebab aglomerasi Menjelaskan penyebaran lokasi pertanian
2. Uraian Materi : Prinsip dasar pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan Pertanian
a. Prinsip Dasar Pemetaan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia melakukan
penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi.
Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer.
Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap suatu wilayah
yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut. Jika dilihat dari jenisnya peta yang digunakan sangat beragam.
Secara umum peta dapat digolongkan berdasarkan isi dan skalanya. peta berdasarkan isinya. 1 Peta berdasarkan isinya
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan khusus. a Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisik alam
maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota
dan lainnya. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta
topografi digunakan garis kontur countur line yaitu garis yang menghubungkan tempat- tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi: · Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
· Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng. Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin
curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta
chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di
antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat
dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi.
b Peta Khusus atau Tematik Peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua
kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-
kenampakan fenomena geosfer tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 236
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
khusustertentu: peta kepadatan penduduk, peta curah hujan, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang.
2 Berdasarkan Skala Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
· Peta kadasterteknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.
· Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta
kelurahan, peta kecamatan. · Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000.
Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
· Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta
negara, benua bahkan dunia.
b. Unsur-Unsur Peta
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Syarat-syarat peta
1 Peta harus rapi dan bersih 2 Peta tidak boleh membingungkan
3 Peta harus mudah dipahami 4 Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya
Peta memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu : judul peta, legenda, tanda arahorentasi, skala, insert, sumber dan tahun pembuatan, simbol dan warna, proyeksi.
1 Judul Peta Dari judul peta, dapat diketahui data yang digambarkan dalam peta. Judul harus singkat jelas dan
tidak membingungkan. Misalnya Peta Curah hujan di DKI Jakarta tahun 2004-2006. Menggambarkan dengan jelas data curah hujan, lokasinya dan kurun waktunya.
2 Legenda keterangan Peta merupakan penggambaran dari wujud sesungguhnya tiga dimensi dirubah kedalam bidang
datardua dimensi, maka diperlukan simbol-simbol. Untuk menjelaskan arti dari simbol-simbol maka diperlukan legenda. Jadi legenda adalah keterangan-keterangan simbol yang digunakan
dalam peta. Simbol-simbol ini sudah menjadi kesepakatan bersama para ahli konvensi. Sehingga penggunaan simbol harus disesuaikan dengan yang berlaku secara umum.Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.
3 Tanda arah Orientasi Pengenalan tanda diperlukan untuk menentukan kedudukan suatu tempat, dengan demikian tidak
terjadi kesalahan menentukan arahorentasi. Pada peta yang tidak ada petunjuk arahnya, maka secara umum, bagian atas peta menunjukan arah utara. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk
tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan peta.
Gambar 47. Tanda Arah Orientasi 4 Skala
Skala Peta merupakan komponen peta yang sangat penting karena dengan skala peta kita dapat mengetahui jarak antara dua tempat. Skala Peta adalah perbandingan antara jarak di peta
dengan jarak sebenarnya dilapangandipermukaan bumi. Misal pada peta tertulis skala 1 : 100.000 ini berarti tiap jarak 1 bagian di peta sama dengan jarak 100.000 bagian di muka bumi.
Jadi kalau di peta itu 1 bagian = 1 cm maka di muka bumi = 1 Km.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 237
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca dapat menghitung dan memperkirakan perbesaran pada keadaan yang sebenarnya. Skala Peta dibedakan menjadi 3
macam, yaitu: a Skala AngkaSkala Pecahan
Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan angka. Misal peta berskala 1 : 2.000.000 berarti tiap satuan panjang pada peta
menggambarkan jarak yang sesungguhnya di lapangan di muka bumi sebenarnya 2.000.000 kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap jarak 1 cm
pada peta menggambarkan jarak 2.000.000 di lapangan. Untuk menentukan skala peta ini dipakai rumus
b Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
“Inch Mile Scale”. Misal : skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 4 miles, ini berarti jarak 1 inci di peta
menggambarkan jarak 4 mil di lapangan atau jarak sebenarnya. c Skala Garis Skala Grafik Skala Batang
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di
lapangan, misalnya dalam meter, kilometer.
Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa jarak antara dua angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara jarak masing-masing = 1cm maka artinya 1 cm pada peta =
1 km di lapangan. 5 Insert
Peta merupakan gambaran permukaan bumi baik seluruh atau sebagian saja. Pada peta dengan skala besar tentunya akan kesulitan untuk mentukan posisi peta yang ditampilkan. Insert
membantu menunjukan lokasi pada peta dengan gambaran peta yang sudah banyak diketahui oleh umum. Insert merupakan gamabaran posisi peta yang lebih besar untuk memudahkan si
pembanca peta. Insert biasanya diletakan di salah satu pojok peta baik atas maupun bawah. Penempatan tentunya tidak mengganggu informasi yang disampaikan pada peta.
6 Sumber dan Tahun pembuatan peta Sumber yang dimaksud adalah sumber data diperoleh. Sumber menunjukan keabsahan dari data
yang ada dalam peta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai datainformasi tersebut . Hal ini akan
menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai datainformasi tersebut Sumber data bisa berasal dari lembagaintansi pemerintah. Misal data kependudukan sumbernya BPS,
curah hujan sumbernya BMG. Tahun pembuatan dimaksudkan untuk menunjukan kapan data tersebut dibuat. Pembaca peta
dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Pada fenomena-fenomena sosial selalu dinamis
perubahannya, sehingga perlu diketahui tahun pembuatannya. Misalnya jumlah penduduk akan selalu berubah dari tahun ketahun. Sedangkan untuk fenomena alamiah lebih statis atau
perubahannya lebih lama, misalnya kenampakan danau, sungai gunung lebih lama perubahan waktunya.
7 Simbol dan Warna Simbol dan warna pada peta memiliki makna tertentu. Penggunaannya sudah lazim digunakan
secara umumkonvensional. Simbol peta berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi : simbol titik, garis, areawilayah. Berdasarkan sifatnya simbol dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua yaitu kulaitatif dan kuantitatif
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 238
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi titik ketinggian tempat dari permukaan laut dan sebagainya.
Gambar 48. Simbol Titik
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan, dan sebagainya. Contoh: simbol garis
Gambar 49. Simbol Garis
Simbol luasan Area, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya rawa, hutan, padang pasir dan sebagainya. Contoh: simbol luasan.
Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran benda yang di gambarkan. Misalnya untuk menggambarkan daerah penyebaran hutan, jenis tanah, penduduk
dan lainnya.
Gambar 50. Simbol Luasan
Simbol luasan yang bersifat kualitatif. Simbol ini hanya membedakan daerah A, B dan C saja. Simbol kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 239
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Simbol luasan yang bersifat kuantitatif, untuk membedakan tingkat kepadatan yang makin tinggi dari C, B dan A. Pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak
antara titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi. Dapat disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan B dan C. Biasanya
setiap titik mewakili jumlah tertentu. Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas. Penggunaan warna biasnya sudah menjadi kebiasaan
umum, misalnya :
Untuk laut, danau digunakan warna biru. Untuk temperatur suhu digunakan warna merah atau coklat. Untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau. Daerah pegunungan tinggidataran
tinggi 2000 - 3000 meter digunakan warna coklat tua. Untuk dataran rendah pantai ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan
warna hijau. Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: warna bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Warna yang bersifat kualitatif hanya
membedakan unsurnya saja, sedangkan yang bersifat kuantitatif terutama dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah atau nilai gradasinya, meskipun juga untuk membedakan unsurnya.
Gambar 51. Tanda-Tanda yang ada di Peta
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 240
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Peta dibuat berdasarkan tujuannya yaitu : a Peta Pendidikan
Educational Map. Contohnya: peta lokasi sekolah SLTPSMU. b Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c Peta Informasi Umum General Information Map. Contohnya: peta pusat perbelanjaan
d Peta Turis Tourism Map.Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. f Peta Aplikasi
Technical Application Map.Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. g Peta Perencanaan
Planning Map.Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta manusia dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang dicari, walaupun belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta
dapat disimpulkan sebagai berikut: · Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
· Memperlihatkan ukuran luas, jarak dan arah suatu tempat di permukaan bumi. Menggambarkan
bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
· Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. · Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
· Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. · Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
· Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena gejala-gejala geografi
di permukaan bumi. Proyeksi peta adalah cara memindahkan garis lintang dan garis bujur dari bola bumiglobe
ke bidang datar peta. Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta. Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar tidak terjadi distorsikesalahan
diperkecil sampai tidak ada kesalahan. Beberapa wilayah cocok untuk satu proyeksi tetapi pada bagian bumi yang lain tidak cocokmengalami distorsi yang besar dalam penggambarannya di muka
bumi. Proses pemindahan harus memperhatikan beberapa persyaratan yaitu conform, equivalent, equidistance. Conform maksudnya bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan
harus tetap, persis seperti pada gambar peta di globe bumi Equivalent maksudnya luas permukaan yang diubah harus tetap. Equidistance maksudnya jarak antara satu titik dengan titik lain di atas
permukaan bumi yang diubah harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh
bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh
permukaan bumi harus menggabungkan antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai
kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta
dan bagian muka bumi yang digambarkan.
8 Klasifikasi proyeksi peta
a Berdasarkan kedudukan sumbu simetris · Proyeksi normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
· Proyeksi miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi. · Proyeksi transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di
bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi ekuatorial. b Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
1 Proyeksi Zenithal Azimuthal, adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
· Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub. · Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
· Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara
kutub dan ekuator.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 241
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
2 Proyeksi Kerucut Conical Projection. Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis bujur dan lintang dari suatu globe ke sebuah
kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah miring. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang
menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di
lintang 45°.
3 Proyeksi silinder atau tabung Proyeksi silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya
berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan
semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.
4 Proyeksi gubahan proyeksi arbitrary Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang dijumpai sehari-
hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan. · Proyeksi Bonne e
qual area proyeksi dengan sifat sama luasnya. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah,
bentuk menjadi sangat terganggu. Proyeksi ini baik untuk menggambarkan Benua Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
· Proyeksi Sinusoidal Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah
khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-
daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
· Proyeksi Mercator Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka
bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.
c. Kawasan Industri dan pertanian 1 Klasifikasi Industri
Indonesia memiliki berbagai sumberdaya alam. Sumberdaya alam tersebut tersebar di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia. Sumberdaya alam tersebut diolah dan dirubah menjadi
produk yang akan disebut industri. Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai berikut.
a Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri
dapat dibedakan menjadi: · Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan. · Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain. · Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
b Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari
anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri
tempe tahu, dan industri makanan ringan.
· Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari
lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 242
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
· Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja
memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
· Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan
saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan
fit and profer test. Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
c Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati
atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
· Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya:
industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. · Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
d Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri
teh, dan industri makanan. · Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari
hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM bahan bakar minyak bumi, dan industri serat sintetis.
· Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudahdan meringankanbebanmasyarakattetapimenguntungkan. Misalnya: industri perbankan,
industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan. e Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri berorientasi pada pasar market oriented industry, yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
· Industri berorientasi pada tenaga kerja employment oriented industry, yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki
banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. · Industri berorientasi pada pengolahan supply oriented industry, yaitu industri yang
didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon dekat dengan batu gamping, industri pupuk di Palembang dekat dengan sumber
pospat dan amoniak, dan industri BBM di Balongan Indramayu dekat dengan kilang minyak.
· Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri
pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
· Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain footloose industry, yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana
saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
f Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 243
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
· Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.
Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
g Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
· Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
h Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri dengan penanaman modal dalam negeri PMDN, yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional dalam negeri.
Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman. · Industri dengan penanaman modal asing PMA, yaitu industri yang modalnya berasal
dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.
· Industri dengan modal patungan join venture, yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi,
dan industri kertas. i Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: · Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya:
industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. · Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal
dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
j Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal,
tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
· Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih
sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas berskala lokal. Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
· Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap,
dan lokasi pemasarannya relative lebih luas berskala regional. Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
· Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil,
pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.
k Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19MI1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah
sebagai berikut:
· Industri Kimia Dasar IKD Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian
yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
- Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia
tekstil. - Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri
kaca.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 244
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
- Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida. - Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
· Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika IMELDE Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-
mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
- Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin
hueler, dan mesin pompa. - Industri alat-alat beratkonstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer,
excavator, dan motor grader. - Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin
pres. - Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
- Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator. - Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
- Industri kendaraan bermotor otomotif, misalnya: mobil, motor, dan suku cadang
kendaraan bermotor. - Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
- Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga.
- Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal. - Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the
blower, dan kontruksi. ·
Aneka Industri AI Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang
kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: - Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
- Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio.
- Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa.
- Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
- Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
· Industri Kecil IK
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri
kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah gerabah. · Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya misalnya: pertunjukan seni dan
budaya, wisata pendidikan misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi, wisata alam misalnya: pemandangan alam di pantai,
pegunungan, perkebunan, dan kehutanan, dan wisata kota misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat
hiburan.
2 Menentukan Lokasi Industri
Teori lokasi yang dikemukakan oleh Alfred Weber berawal dari tulisannya yang berjudul Uber den Standort der Industrien pada tahun 1909. Prinsip teori Weber adalah :
“ bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal least cost location
“. Asumsi Weber yang bersifat prakondisi antara lain :
· Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduknya. Keadaan penduduk yang dimaksud adalah menyangkut jumlah dan kualitasnya.
· Ketersediaan sunberdaya bahan mentah. Invetarisasi sumberdaya bahan mentah sangat diperlukan dalam industri.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 245
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
· Upah tenaga kerja. Upah atau gaji bersifat mutlak harus ada dalam industri yakni untuk membayar para tenaga kerja.
· Biaya pengangkutan bahan mentah ke lokasi pabrik sangat ditentukan oleh bobot bahan mentah dan lokasi bahan mentah.
· Persaingan antarkegiatan industri. · Manusia itu berpikir rasional.
Weber menyusun model yang dikenal dengan sebutan segitiga lokasional locational triangle.
Menurut Weber, untuk menentukan lokasi industri ada tiga faktor penentu yaitu : Material, Konsumsi, Tenaga Kerja. Ketiga faktor di atas oleh Weber diukur dengan ekuivalensi ongkos
transport. Weber juga masih mengajukan beberapa asumsi lagi yaitu : Hanya tersedia satu jenis alat transportasi. Untuk membangun suatu industri apalagi membangun industri modern
perlu adanya faktor-faktor yang mendukung terjadinya industri tersebut. Faktor-faktor yang utama untuk membangun suatu industri adalah sebagai berikut : Sumber tenaga, Bahan-bahan
mentah SDA= Sumber Daya Alam, Buruh Sumber Daya Manusia, Transportasi, Iklim pendukung, Modal, Pemasaran dan Lokasi
a Sumber Tenaga
Sumber tenaga yang besar adalah batubara, minyak bumi dan air, suplai batubara di dunia lebih dari separuh tenaga mekanis, minyak bumi semakin bertambah penting, tenaga air
sebagai ranking ketiga, dan merupakan sumber tenaga terpenting pada daerah yang kekurangan batubara. Daerah yang seperti itu adalah Selandia Baru, Bagian Timur Kanada,
Swiss, Swedia dan Brasil. Negara-negara yang menambang batubara, minyak dan menggunakan tenaga air dengan skala lebih besar adalah bangsa-bangsa yang telah
memiliki industri besar pula. Tiap-tiap wilayah yang membangun industri besar selalu menggunakan tenaga mekanik. Jadi sumber tenaga yang penting untuk membangun
industri, terutama industri dengan skala besar adalah batubara, minyak bumi dan sumber tenaga air.
b Bahan-Bahan Mentah Jenis bahan mentah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah industri adalah bijih besi,
minetral-mineral lainnya, hasil hutan, fiber, hasil-hasil tambang lainnya. Semua bahan-bahan mentah itu adalah merupakan faktor yang mendukung terbentuknya industri. Didaerah-
daerah yang kaya bahan mentah itu maka besar kemungkinan di daerah tersebut dibangun kegiatan industri. Daerah-daerah yang kegiatan industrinya maju maka daerah tersebut
akan mempunyai kesempatan untuk menjadi negara yang mengekploitasi hasil industrinya. Misalnya wilayah-wilayah industri modern memungkinkan menjadi wilayah pengeksport hasil
industri. Kalau industrinya maju maka banyaklah negara itu menyerap tenaga kerja.
c Buruh Yang dimaksud dengan buruh adalah tenaga kerja yang bekerja pada suatu industri baik itu
industri kecil maupun industri besar. Buruh tersebut akan bekerja pada jenis tugas masing- masing. Tenaga manusia tidak tidaklah selalu dapat diganti dengan mesin buruh tersebut.
Hendaknya dimanapun dia bekerja harus bersemangat mempunyai kecerdasan dan perkerja-pekerja itu harus sehat, serta juga di lindungi undang-undang perburuhan kalau
suatu wilayah jarang penduduknya maka daerah tersebut tidak akan mempunyai industri yang besar. Misalnya wilayah Eropa Tengah dan Barat dan wilayah Amerika Utara Tengah
Bagian Timur mempunyai penduduk yang padat untuk permilpersegi, sehinggga tanah untuk dimiliki penduduk amatlah sempit. Di daerah-daerah ini penduduk menjadi buruh pada
pabrik-pabrik besar. Di wilayah Asia Tenggara yang padat penduduknya membangun industri modern pada saat-saat ini, karena tak memiliki modal yang besar, sulit
mendapatkan batubara, bijih besi, juga fasilitas transportasi tidak memadai dan daya beli penduduk yang sangat rendah.
d Transportasi Transportasi dibutuhkan untuk membawa bahan bahan baku industri, produk industri dan
tenaga kerja yang akan bekerja disuatu pabrik untuk memasarkan hasil produksi suatu industri transportasi tidak kalah penting funngsinya. Jenis trasnportasi yang dibutuhkan
misalnya : pelayaran, kerera api, jalan , jalan raya. Hendaknya transportasi memerlukan perhatian yang tidak kalah pentingnya untuk membangun suatu industri.
e Ikim Mendukung Banyak iklim yang mendukung yang harus diperhatikan kalau akan mengembangkan
suatu industri. Iklim pendukung yang biasa ada misalnya : Iklim, curah hujan, temperatur,
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 246
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
angin, sinar matahari, kelembaban udara yang berubah dari hari kehari. Situasi lingkungan pabrik yang aman tentram, nyaman, akan mendukung suasana bekerja buruh yang
mengerjakan pekerjaan di pabrik tempat mereka bekerja. Pekerja akan dapat bekerja keras kalau suasana lingkungan tempat bekerja mendukung
situasi tempat bekerja. Pada waktu musim di negara yang panjang, pekerja akan dapat menyiapkan makanan, dan sebelumnya akan menghemat pemakaian makanan sehingga
dapat menyimpan makanan apabila musim dingin tiba. Tidak kalah penting pekerja akan dapat menghemat dalam pemakain keuangan untuk masa mendatang.
f Modal Untuk dapat membedakan antara industri sederhana dengan industri modern salah satunya
adalah melihat modalnya atau uang yang diperlukan untuk industri tersebut. Pabrik-pabrik yang kecil hanya dibangun dengan dana dari masyrakat yang menabung. Tetapi pada
pabrik-pabrik yang besar membuang dengan dana besar tidak dari menabung. Wilayah dunia seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat berkembang cepat.
g Lokasi Penempatan lokasi didalam menentukan suatu industri berpengaruh besar terhadap laju
pertumbuhan suatu pabrik. Setiap industri atau pabrik dapat ditentukan secara ekonomi. Bahan pabrik tersebut akan memberikan keuntungan maksimal, keuntungan tertinggi
akan di peroleh apabila biaya terndah, sedangkan pendapatan yang tertinggi. Tetapi jarang ditentukan dua hal, sekaligus dalam waktu yang sama. Lokasi yang dipilih hendaknya
tersedia transportasi yang baik, tersedia juga bahan mentah, cukup tenaga kerja, dan dapat dipasarkan dari tempat industri tersebut.
h Pemasaran Pemasaran terhadap hasilproduk industri penting karena hasil dari pabrik tidak menumpuk
digudang tanpa dipasarkan. Hasil produksi akan sampai kepada konsumen jika dipasarkan kemana dipasarkan adalah ketempat kemana hasil produksi dibutuhkan oleh konsumen. Ada
produk industri yang mudah dipasarkan seperti roti, minuman contoh: air minum isi ulang, mebel, pakaian karena mode dapat berubah, oleh karena itu pemasaran menjadi salah satu
syarat untuk dapat membentuk industri.
3 Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri
Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan pengelompokkan beberapa industri
dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi juga bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu aglomerasi primer di mana industri yang baru muncul
tidak ada hubungannya dengan industri lama, dan aglomerasi sekunder jika industri yang baru beroperasi adalah industri yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada industri yang
lama. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh: · Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
· Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri · Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
· Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri · Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja
· Persiapan menyongsong perdagangan bebas di kawasan ASIA pasifik yang dimulai tahun
2020 · Pemerataan lokasi industri sesuai gengan jumlah secara tepat dan berdaya guna serta
menyediakan industri yang berwawasan lingkungan
a Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Untuk mewujudkan usaha-usaha pembangunan dan pengembangan industri Indonesia maka setiap pemerintah propinsi dibentuklah kawasan
–kawasan industri dan kawasan berikat.
1 Kawasan Industri industrial Estate
Kawasan industri atau sering pula disebut industrial estate adalah suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana seperti lahan dan lokasi yang strategis serta fasilitas penunjang lainnya, seperti listrik, air, telepon, jalan, tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh
perusahaan pengelola kawasan industri. Kawasan Industri merupakan daerah yang khusus disediakan pemerintah pusat maupun daerah untuk kegiatan industri. Kawasan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 247
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
ini umumnya merupakan suatu bagian dalam tata rencana kota atau daerah yang tersedia sarana lengkap untuk kegiatan industri. Semula, perusahaan pengelola
kawasan industri tersebut hanya dikuasai oleh pemerintah BUMN, tetapi sekarang perusahaan swasta pun telah banyak diberi izin untuk membuka atau mengelola
kawasan industri tersebut.
Adapun tujuan dibentuknya suatu kawasan industri, antara lain sebagai berikut: - Mempercepat pertumbuhan industri
- Member kemudahan pada kegiatan industri - Mendorong kegiatan industri supaya berlokasi dikawasan industri
- Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan Hak dan Kewajiban pengawasan industri.
· Perusahaan kawasan industri berhak memindahkan hak atau menyewakanbagian-
bagian tanah kawasan industri kepada perusahaan industri yang berlokasi di kawasan industri
· Perusaan industri berhak mendapat imbalan atau pendapatan dari jasa mengelola kawasan industri
· Perusahaan kawasan industri berkewajiban membantu mengurus pemerintahan dan penyelesaian Hak guna bangunan
· Perusahaan kawasan industri wajib mematuhi ketentuan dalam rencana pengelolaan lingkungan serta rencana pemantauannya.
b Kawasan Berikat Bounded zone
Definisi kawasan berikat adalah kawasan yang terletak di dalam daerah pabean ,tetapi memiliki peraturan dan tata cara pemasukan barang yang berbeda dengan cara pemasukan
barang ke daerah pabean biasa. Fungsi kawasan berikat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan produksi yang berasala dari luar negeri sebelum barang
tersebut di pasarkan Kawasan berikat di setiap negara memiliki kesamaan dalam hal: · Bebas bea impor baku,bahan penunjang dan peralatan
· Keringanan atau penundaan pajak 3 sampai 10 tahun · Penyederhanaan perizinan dan administrasi
· Infrastruktur penunjangan berupa prasaranan dan sarana lengkap · Subsidi tarif jasa pelayanan umum
c Relokasi Industri
Relokasi Industri adalah perpindahan atau pemindahan lokasi industri dari negara maju ke negara berkembang dengan alasan menekan upah buruh, tekanan politis atau hukum di
negara maju, syarat pendirian industri di negara maju, dan lain sebagainya. Negara maju yang biasanya melakukan relokasi industri adalah seperti Amerika Serikat , Jerman, Jepang,
Prancis, Korea, dan sebagainya. Negara yang menerima relokasi industri adalah Cina, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Meksiko, dan lain-lain. Alasan relokasi Industri
antara lain : · Mencari upah buru yang lebih murah
· Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran dinegara maju · Memperbesar dan memperluas usaha industry
· Memperluas pemasaran hasil industri
Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju adalah: 1 Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan
2 Menambah pendapatan negara dari sektor pajak 3 Alih teknologi dari negara maju
4 Permodalan langsung dari negara yang memindakan industri
4 Penyebaran Lokasi Pertanian dan Macam-Macamnya
Penduduk adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari manusia berupaya untuk
dapat bertahan hidup dengan melakukan berbagai aktivitas kegiatan yang bersifat ekonomi disesuaikan dengan kondisi geogafisnya masing-masing.
Misalnya:
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 248
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
· Penduduk pantai akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan lautpantai, misalnya: menjadi nelayan, petambak ikan, pengelola wisata.
· Penduduk desa, mereka akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam pedesaan, misalnya: menjadi petani, penggarap sawah, beternak.
· Penduduk perkotaan melakukan kegiatan ekonominya dengan menjadi karyawan, pedagang pasir, buruh, usaha jasa, dan lain-lain.
· Penduduk yang tinggal di pegunungan melakukan kegiatan ekonominya dengan berladang, petani tegalan, perkebunan, dan lain-lain.
Mata pencaharian penduduk dibagi ke dalam dua bagian, yaitu bidang pertanian dan di luar pertanian. Berikut ini uraiannya.
a Bidang Pertanian
Bidang pertanian meliputi pertanian rakyat, perikanan, kehutanan, dan peternakan. 1 Pertanian Rakyat
Pertanian adalah segala upaya manusia di dalam mengolah tanah untuk dimanfaatkan dalam bidang bercocok tanam, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Berikut ini adalah
uraian mengenai pertanian rakyat. Pertanian rakyat, artinya usaha-usaha pertanian yang pengelolaannya dilaksanakan oleh rakyat. Biasanya, pertanian jenis ini dikhususkan hasilnya
hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ciri-ciri pertanian rakyat adalah:
· Lahan pertanian rakyat; · Modal kecil;
· Peralatan manual sederhana, dan · Sistem pengolahan secara tradisional.
Adapun yang termasuk pada kegiatan pertanian rakyat ada tiga macam, yaitu: a Sawah
Sawah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah basah atau tanah yang memiliki cadangan air cukup banyak. Sistem pertanian sawah termasuk sistem yang lebih baik
daripada cara lain. Karena, selain sudah menetap, teknik cara pengolahannya pun sudah dianggap sempurna.
Pertanian sawah berdasarkan sistem pengairannya dibedakan menjadi dua, yaitu: · Sawah irigasi. Sawah jenis ini tidak pernah berhenti produksi sekalipun pada musim
kemarau, karena pengairannya tetap. · Sawah tadah hujan. Sawah jenis ini hanya dapat diproduksi setiap musim hujan tiba.
Jadi, pengairannya hanya tergantung pada saat musim hujan tiba.
Gambar 52. Sawah irigasi sumber :
http:pahalahutapea.wordpress.com
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 249
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Gambar 53. Sawah tadah hujan sumber : http:blogs.unpad.ac.id
b Ladang
Berladang adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak persediaan air. Berladang biasanya dilakukan dengan cara berpindah-
pindah tempat, dan sistem ini masih mengandalkan air hujan sebagai sumber bagi tanaman.
Gambar 54. Ladang Sumber : http:www.eramuslim.com c Tegalan
Tegalan adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah kering. Sistem tegalan sudah lebih maju dibandingkan berladang, karena petani sudah menetap dan jenis tanamannya
pun beragam. Sekarang, upaya apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan produksi pertanian? Berikut ini adalah upaya-upaya peningkatan dalam produksi pertanian.
· Ekstensifikasi pertanian Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian
dengan menambah areal pertanian. Upaya ini biasanya dapat dilakukan di luar Pulau Jawa karena lahan untuk di luar Jawa masih luas.
· Intensifikasi pertanian Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk melipatgandakan produksi pertanian
dengan menggunakan lahan yang sudah ada tanpa menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan menerapkan panca usaha tani, di antaranya
adalah: - Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
- Pemilihan bibit unggul, misalnya dengan padi VUTW Varietas Unggul Tahan Wereng. - Pengairan yang teratur agar dalam satu tahun tidak hanya panen satu kali saja saat
musim hujan juga pengaturan pengairan menjadi lancar, misalnya di Bali ada suatu organisasi yang khusus bertugas untuk mengatur masa penanaman awal sawah,
disebut subak. - Pemupukan dilakukan baik dengan organik maupun pupuk anorganik.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 250
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Pupuk organik, artinya pupuk yang berasal dari pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan guana kotoran yang berasal dari burung. Pupuk anorganik, artinya pupuk yang
berasal dari buatan pabrik, misalnya: ZA, urea, TSP, DS, NPK, dan lain-lain. - Pemberantasan hama.
· Mekanisasi pertanian Mekanisasi pertanian, artinya upaya peningkatan hasil pertanian dengan penggunaan
mesin-mesin modern di dalam pengolahannya. · Diversifikasi pertanian
Diversifikasi per tanian, artinya upaya peningkatan hasil dengan penanaman lebih dari satu macam tanaman pada satu lahan pertanian.
· Rehabilitasi pertanian Rehabilitasi pertanian, artinya upaya untuk meningkatkan produksi dengan cara
mengganti tanaman yang kurang produktif dengan tanaman yang produktif, termasuk memperbaiki cara-cara bercocok tanam.
b Perikanan
Perikanan adalah usaha mengambil memanfaatkan ikan atau membudidayakan ikan, baik yang dilakukan di laut, sungai, waduk, kolam, tambak, sawah, dan lain-lain. Berdasarkan medianya,
perikanan dibedakan menjadi: 1 Perikanan darat
Perikanan darat merupakan kegiatan perikanan yang dilaksanakan di air tawar, misalnya: di sungai, danau, waduk, kolam, dan lain-lain. Ada juga yang dilakukan di sawah yang disebut
Minapadi yaitu perikanan saat padi baru ditanam sampai airnya dikeringkan karena akan diberi pupuk. Perikanan darat ini biasanya pemanfaatannya hanya sebagai usaha sampingan, tetapi
perikanan darat ini juga diusahakan secara besar-besaran dengan menggunakan teknik
”running water” atau istilah lain perikanan air deras. Daerah perikanan darat di Pulau Jawa yang terkenal,
misalnya: di Jawa Barat Cisaat-Sukabumi, Danau Saguling, Jawa Tengah, Sumatra Selatan, dan Jawa Timur. Adapun jenis ikannya, antara lain: ikan mas, bawal, mujair, nila, lele, dan gurame.
Selain jenis-jenis ikan tadi, terdapat pula budidaya ikan hias yang hampir di setiap daerah di Pulau Jawa terdapat jenis ikan tersebut.
2 Perikanan laut Perikanan laut merupakan kegiatan penangkapan ikan di laut, baik secara tradisional maupun
modern. Kegiatan ini juga meliputi pembudidayaan ikan di daerah pantai ataupun di lautan lepas sebagai sumber mata pencaharian masyarakat. Penangkapan secara tradisional tersebar luas di
seluruh wilayah Nusantara dan dilakukan oleh penduduk, terutama yang tinggal di pesisir pantai dengan menggunakan perahu layar bercadik. Tetapi, ada pula yang telah menggunakan perahu
motor dengan peralatan yang masih sederhana, misalnya: pancing, jala, sero, rawai, dan pukat. Penangkapan secara modern dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Perlengkapannya
sudah lebih maju dibandingkan dengan tradisional yang menggunakan kapal besar dilengkapi dengan mesin pendingin pengawet serta pengolahan ikan. Jenis ikan yang ditangkap, antara lain:
cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu, kakap, teri, dan lemuru. Bahkan, ada ikan hasil tangkapan nelayan yang memiliki nilai ekspor, yaitu ikan tuna yang wilayah tangkapannya meliputi laut
selatan Pulau Jawa, sebelah Barat Sumatra, Laut Banda, dan sebelah Utara Papua. Berikut ini adalah contoh-contoh hasil tangkapannya.
· Cakalang, wilayahnya di laut Maluku dan Flores. · Ikan kembung, wilayahnya perairan Sumatra Utara dan bagian Selatan Papua.
GLOSSARIUM Mental Map =
Peta Tematik = Peta yang berisikan tema tema tertentu Peta Kadaster = Peta yang berskala 1:100 - 1:5000
Skala = Perbandingan antara jarak dipeta dengan jarak sebenarnya Legenda =Kumpulan simbol-simbol keterangan pada peta
Inset = Peta sisipan yang memperlihatkan peta pada daerah yang lebih luas Titik Triangulasi = Titik puncak
Proyeksi Peta = Penggambaran peta pada bidang datar Industri = usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang
jadi barang jadi
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 251
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Industri Ekstraktif = industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Industri Non Ekstraktif =industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar
Teori Lokasi = ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi. Selain itu, Teori Lokasi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang lokasi secara geografis
Aglomerasi Industri = Pemusatan industri pada daerah tertentu Kawasan Berikat =Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang impor danatau barang yang
berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan, yang hasilnya terutama untuk diekspor
Relokasi Industri = Pemindahan lokasi industri dari negara maju ke negara berkembang untuk memperluas pasar
3. Latihan
1. Berdasarkan skalanya peta dibedakan beberapa klasifikasi, jelaskan dengan contohnya ? 2. Setiap orang memiliki mental map yang berbeda, jelaskan ?
3. Jelaskan klasifikasi Industri berdasarkan pada lokasi unit usahanya ? 4. Apa yang dimaksud dengan aglomerasi industri ? mengapa terjadi hal tersebut ?
5. Jelaskan perbedaan intensifikasi dengan ekstensifikasi pertanian ?
4. Evaluasi
1. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, memiliki skala peta 1 : 100 sampai 1 : 5.000......
a. Peta skala besar b. Peta skala sedang
c. Peta skala kecil d. Peta kadaster
2. Jarak dilapangan antara jarak antara kota A dan B 400 km sedangkan jarak pada peta dibuatnya 5 cm, berapakah skala peta yang dibuat ?...
a. 1 : 8.500.000 b. 1 : 8.000.000
c. 1 : 2.500.000 d. 1 : 2.000.000
3. Rawa, Hutan dan padang pasir menurut bentuknya menggunakan simbol peta berupa... a. Simbol titik
b. Simbol polygon c. Simbol bulat
d. Simbol luasan
4. Untuk menghindari kesalahan dalam membuat peta , harus terpenuhi fungsi conform, yaitu... a. Jarak dipeta harus sesuai denga jarak sebenarnya dilapangan.
b. Bentuk daerah yang dipetakan harus sesuai dengan bentuk asli c. Daerah yang dipetakan sama luasnya dengan apa yang ada di alam
d. Bidang lengkung dibumi digambarkan sama dengan sebenarnya
5. Suatu tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti lahan dan lokasi yang strategis serta fasilitas penunjang lainnya, disebut...
a. Zona Industri b. Industri kecil
c. Kawasan Industri d. WPPI
6. Perhatikan pernyataan dibahwah ini. i. Memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar
ii. Perizinan mudah dan penyerapan tenaga kerja lebih banyak iii. Pengolahan limbah lebih banyak
iv. Dapat kebebasan pajak v. Erat hubungannya antar tenaga kerja.
Dari pernyataan diatas yang termasuk dari keuntungan aglomerasi industri adalah... a. i,ii,iii dan iv
b. i,ii,iii dan v c. i,ii dan iv
d. i,ii dan v
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 252
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
7. Pada peta topografi, permukaan bumi digambarkan dalam wujud garis kontur. Suatu wilayah yang digambarkan dengan garis kontur rapat dapat menunjukkan daerah yang...
a. Datar b. Bergunung-gunung
c. Bergelombang d. Landai
8. Jenis ikan yang dibudidayakan di air tawar antara lain .... a. ikan mas, bawal, mujair, nila, lele, dan gurame.
b. ikan cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu c. ikan bawal, mujair, cakalang, kerapu
d.ikan nila, ikan bawal, ikan kerapu
9. Kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak persediaan air, dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat disebut.....
a. Berladang b. Huma
c. Tadah hujan d. lebak
10.Industri berdasarkan tingkat produksinya dibedakan menjadi ..... a. industri agraris dan non agraris
b. industri primer, sekunder, tersier c. industri kecil, sedang dan besar
d. industri ringan dan berat
5. Kunci jawaban Latihan
1. Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
a Peta kadasterteknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah.
b Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan,
peta kecamatan. c Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000.
Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
d Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta
negara, benua bahkan dunia. 2. Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu
wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya maka semakin baiklah mental map terhadap
wilayah tersebut. 3. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berorientasi pada pasar market oriented industry, yaitu industri yang didirikan
mendekati daerah persebaran konsumen. b.
Industri berorientasi pada tenaga kerja employment oriented industry, yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak
angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. c.
Industri berorientasi pada pengolahan supply oriented industry, yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon dekat dengan
batu gamping, industri pupuk di Palembang dekat dengan sumber pospat dan amoniak, dan industri BBM di Balongan Indramayu dekat dengan kilang minyak.
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya
bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain footloose industry, yaitu industri yang
didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja.
Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 253
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
4. Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan pengelompokkan beberapa industri dalam
suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri.. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
a. Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak b. Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
c. Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi d. Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
e. Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja
5. Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan menambah areal pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk melipatgandakan
produksi pertanian dengan menggunakan lahan yang sudah ada tanpa menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan menerapkan panca usaha tani, di antaranya
adalah: a. Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
b. Pemilihan bibit unggul, c. Pengairan yang teratur
d. Pemupukan e. Pemberantasan hama.
Evaluasi 1. D
2. B 3. D
4. B 5. D
6. C 7. B
8. A 9. A
10. B J. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan SIG
1. Tujuan Pembelajaran