Struktur Organisasi Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Kedudukan Tugas dan Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat

4.1.9. Struktur Organisasi Badan Keswadayaan Masyarakat BKM

“Petemon Bina Sejahtera” Kelurahan Petemon Kecamatan Sawahan Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan yang disepakati seluruh masyarakat, diperlukan koordinasi yang baik dari semua fungsi yang ada dalam BKM Petemon Bina Sejahtera. Struktur organisasi BKM Petemon Bina Sejahtera digunakan untuk menjelaskan dasar pembagian tugas dan fungsi dari masing-masing bagian. Berikut ini merupakan struktur organisasi BKM Petemon Bina Sejahtera. Gambar 4 Struktur Organisasi Badan Keswadayaan Masyarakat di Kelurahan Petemon SEKRETARIAT Saju Kaheksi Erasotyo UPL Joko Suroto Koordinator UPK  Asbito,BBA Koordinator  Yeni Meirawati,Sos Kasir Adm KSM UPS Nevi Tunggani Koordinator DEWAN PIMPINAN KOLEKTIF  Ir.Soewarsono,MT.MM Koordinator  Drs. Imam Bonangin Anggota  Dra. Sri Surtijati Anggota  Moelyadi, BA. Anggota  Gunadi Anggota  Mujianto Anggota  Agus Rifa’I Anggota Sumber : Profil BKM Petemon Bina Sejahtera 2010

4.1.10. Kedudukan Tugas dan Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat

BKM “ Petemon Bina Sejahtera” Kelurahan Petemon Kecamatan Sawahan Untuk kelancaran tugas-tugas dari Badan Keswadayaan Masyarakat BKM di Kelurahan Petemon, maka perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi perangkat desa sebagai berikut:

1. Dewan Pimpinan Kolektif

Dewan Pimpinan Kolektif bertanggung jawab menggerakan potensi warga masyarakat kelurahan dalam menanggulangi kemiskinan, Dewan Pimpinan Kolektif mempunyai tugas antara lain : 1. Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan di antara anggota BKM dengan masyarakat dan pihak luar. 2. Merumukan semua keputusan dan tindakan bersama, tidak ada anggota yang memutuskan sendiri berdasarkan kepentingannya. 3. Menjalin dialog terbuka dengan diskusi – dikusi secara berkala, saling memberikan informasi dan bertukar pengalaman. transparansi informasi 4. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan dan informasi yang diterima, agar semua anggota bisa mengakses informasi tersebut. transparansi informasi 5. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota untuk berpendapat dan mengemukakan perasaan – perasaannya dalam suasana saling menghargai.

2. Sekretariat

Kesekretariatan adalah unsur pelaksanaan administrasi kegiatan sehari- hari yang dibentuk oleh BKM untuk memperlancar tugas dan fungsi dari BKM. Sekretariat ini mempertanggujawabkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada BKM. Adapun tugas dari Sekretariat, antara lain : 1. Menyusun agenda rapat pertemuan BKM. 2. Membuat dan menyebarkan surat undangan. 3. Bertindak sebagai notulen dalam setiap acara rapat pertemuan BKM. 4. Memberikan laporan hasil notulensi kepada seluruh anggota BKM ataupun pihak lain yang berkepentingan. 5. Mencatat administrasi keuangan operasional BKM dan mencatat pengelolaan Bantuan langsung Masyarakat BLM. 6. Melaporkan administrasi keuangan kepada BKM secara berkala. 7. Pengelola Pengaduan Masyarakat

3. Unit Pengelola Lingkungan UPL

UPL berfungsi sebagai pengelola kegiatan penanggulangan kemiskinan bidang lingkungan perumahan dan permukiman dengan tugas- tugas sebagai berikut : 1. Bekerjasama dengan BKM untuk menjamin terlaksananya PJM Pronangkis bidang lingkungan. 2. Melakukan pendampingan penyusunan usulan kegiatan KSMPanitia. 3. Mengendalikan kegiatan-kegiatan pembangunan prasarana dasar lingkungan perumahan dan permukiman yang dilaksanakan oleh KSMPanitia pembangunan. 4. Motor penggerak masyarakat dalam membangun kepedulian bersama dan gerakan masyarakat untuk penataan lingkungan perumahan dan permukiman yang lestari, sehat dan terpadu. 5. Menggali potensi lokal yang ada diwilayahnya. 6. Menjalin kemitraan channeling dengan pihak-pihak lain yang mendukung program lingkungan UPL.

4. Unit Pengelola Sosial UPS

UPS berfungsi sebagai pengelola kegiatan penanggulangan kemiskinan bidang sosial dengan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Bekerjasama dengan BKM untuk menjamin terlaksananya PJM Pronangkis bidang Sosial. 2. Melakukan pendampingan penyusunan usulan kegiatan KSMPantia. 3. Mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KSMPanitia bidang social. 4. Membangunmengembangkan kontrol sosial masyarakat melalui media wargainfokom. 5. Memfasilitasi dan mendorong masyarakatrelawan dalam Komunitas Belajar KelurahanDesa KBKD. 6. Mendorong kepedulian warga dalam kegiatan sosial seperti santunan, beasiswa, sunatan massal, dll. 7. Menjalin kemitraan channeling dengan pihak-pihak lain yang mendukung program sosial UPS.

5. Unit Pengelola Keuangan UPK.

UPK berfungsi sebagai pengelola kegiatan penanggulangan kemiskinan bidang ekonomi dengan tugas-tugas sebagai berikut : 1. Bekerjasama dengan BKM untuk menjamin terlaksananya PJM Pronangkis bidang ekonomi. 2. Melakukan pendampingan penyusunan usulan kegiatan KSM Ekonomi. 3. Mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM Ekonomi. 4. Melakukan pengelolaan keuangan pinjaman bergulir untuk KSM, mengadministrasikan keuangan. 5. Menjalin kemitraan channeling dengan pihak-pihak lain yang mendukung program ekonomi UPK. Berikut ini akan dijelaskan jumlah anggota Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Petemon Bina Sejahtera berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jabatan adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Jumlah Perangkat Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Petemon Bina Sejahtera Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Orang Prosentase Dewan Pimpinan Kolektif 7 58,4 Sekretaris 1 8,3 Unit Pengelola Lingkungan UPL 1 8,3 Unit Pengelola Keuangan UPK 2 16,7 Unit Pengelola Sosial UPS 1 8,3 Jumlah 12 100 Sumber : Profil BKM Petemon Bina Sejahtera 2010 Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah Dewan Pimpinan Kolektif lebih banyak dengan prosentase 58,4 dibandingkan dengan perangkat yang lainnya. hal ini disebabkan karena dalam melaksanakan tugas- tugas dari BKM lebih banyak dilaksanakan di lapangan atau terjun langsung ke masyarakat. Tabel 4.11 Jumlah Perangkat Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Petemon Bina Sejahtera Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Prosentase Laki-laki 9 75 Perempuan 3 25 Jumlah 12 100 Sumber : Profil BKM Petemon Bina Sejahtera 2010 Dari tabel di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar perangkat BKM berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 75, hal ini disebabkan dalam melaksanakan tugas-tugas dari BKM lebih banyak dilaksanakan di lapangan atau terjun langsung ke masyarakat. Tabel 4.12 Jumlah Perangkat Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Petemon Bina Sejahtera Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Prosentase Strata 3 1 8,3 Strata 1 4 33,3 Diploma 3 3 25 Diploma 1 2 16,7 SLTA 2 16,7 Jumlah 12 100 Sumber : Profil BKM Petemon Bina Sejahtera 2010 Berdasarkan tabel di atas tingkat pendidikan paling tinggi diduduki oleh tingkat pendidikan S1 dengan prosentase 33,3, hal ini dikarenakan untuk lebih memajukan program dengan potensi pendidikan yang lebih tinggi serta ide-ide yg lebih kreatif dari orang tersebut.

4.2. Hasil Penelitian

Berdasarkan Praturan Presiden No.07 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional 2004-2009 dan berdasar atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 25KEPMENKOKESRAVII2007 tentang Program Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri, pemerintah secara tegas menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12