Musyawarah atau Rembuk Warga

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui dan disimpulkan bahwa pendataan dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan cara melakukan pengecekan langsung survei ke lokasi sasaran. Tujuan dari pendataan adalah untuk mengetahui kondisi prasarana yang telah diperbaiki apakah dalam kondisi baik atau rusak, apabila ada prasarana yang rusak, petugas segera melakukan tidakan perbaikan, supaya prasarana yang telah diperbaiki dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan.

4.2.2. Penyusunan Rencana Pemanfaatan dan Pemeliharaan Prasarana

A. Musyawarah atau Rembuk Warga

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Petemon melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM adalah pembangunan MCK Umum, tepatnya di RT 04 RW XI , sebelum pelaksanaan pembangunan MCK Umum berlangsung, terlebih dahulu diadakan musyawarah warga atau rembuk anggota BKM yang dihadiri oleh Lurah, perwakilan ketua RT, ketika RW serta tokoh masyarakat, untuk membahas usulan proposal kegiatan yang masuk ke Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dari tiap-tiap RT, mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dipertegas dengan pernyataan dari Pak Lasiman, selaku Ketua RT 04 RW XI , menyatakan bahwa : “Kegiatan pembangunan yang diusulkan ada 3 yaitu pembangunan MCK umum, pelebaran selokan dan pemavingan jalan. Tetapi pembangunan yang dilaksanakan adalah perbaikan MCK Umum karena di RT 04 ini banyak kos- kosan dan kontrakan mbak. Pembangunan dilaksanakan setelah petugas mengadakan musyawarah terlebih dahulu. Dalam rapat petugas mendiskusikan wilayah mana yang benar-benar butuh bantuan, dan dari hasil tersebut terpilihlah wilayah RT 04 RW XI karena wilayah tersebut kondisi MCKnya uda tidak layak pakai, mbak.” wawancara, 16 Januari 2010 Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Unit Pengelola Lingkungan UPL Bapak Joko, yang menyatakan : “Jadi begini mbak, jenis kegiatan pembangunan yang diusulkan ada 3 yaitu pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. Tapi mbak di RT 04 ini kegiatan yang dilaksanakan adalah perbaikan MCK Umum karena banyak kos-kosan dan rumah kontrakan. Kalau untuk pelaksanaannya, terlebih dahulu diadakan musyawarah untuk membahas usulan–usulan kegiatan dari musyawarah itu, kita pertimbangkan lagi usulan– usulan yang masuk dan hasil survei tim lapangan, kira–kira wilayah mana yang benar–benar membutuhkan dan perlu dibantu melalui dana BLM ini, ternyata RT 04 RW XI dipilih, karena di RT 04 ini terdapat MCK Umum yang tidak layak untuk dipakai lagi.” wawancara, 23 Januari 2010 Sedangkan menurut Bapak Moelyadi selaku Ketua RW XI, menyatakan bahwa : “Untuk jenis pembangunan yang ada di RT 04 RW XI ada 3 yaitu pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan setelah diadakan musyawarah warga, dalam musyawarah itu petugas membahas usulan yang masuk kemudian usulan itu dipilih kembali, mbak. Gunanya untuk menentukan tempat wilayah mana yang mendapat bantuan dari pemerintah. Setelah itu baru diadakan pembangunan.” wawancara, 15 Januari 2010 Begitu juga penjelasan dari Bapak Jono selaku tokoh masyarakat, yang menyatakan : “ada 3 mbak jenis pembangunan seperti pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. Terus waktu musyawarah saya mengajukan usul, kalau MCK Umum yang ada di RT 04RW XI butuh perbaikan karena kondisinya sudah tidak layak untuk dipakai lagi wawancara, 14 Januari 2010 Begitu juga penjelasan dari Ibu Ninik Asmaningsih, Sos selaku Kasi Perekonomian Fisik dan Prasarana Wilayah, yang menyatakan : “Untuk jenis pembangunan ada banyak mbak tapi yang saya tau di RT 04 RW XI itu adanya perbaikan MCK Umum karena disana banyak kos-kosan dan kontrakan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan setelah dilakukan musyawarah kemudian dari hasil musyawarah itu, para petugas membahas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat terutama yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Kemudian ditentukan wilayah mana yang mendapat batuan dana dari pemerintah.” wawancara, 13 Januari 2010 Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Wuryono selaku warga RT 04 RW XI, yang menyatakan : “Sebelum pelaksanaan pembangunan, masyarakat terlebih dahulu mengajukan usul jenis prasarana yang akan diperbaiki seperti pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. Kemudian petugas mendata usulan-usulan dari masyarakat kemudian mereka mensurvei tempat yang akan diberi bantuan. Setelah itu petugas mengadakan musyawarah untuk menentukan bangunan mana yang layak untuk diperbaiki.” wawancara 8 Januari 2010 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui dan disimpulkan bahwa, ada 3 jenis prasarana yang diusulkan seperti pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. Petugas mendata usulan-usulan dari masyarakat kemudian mereka mensurvei tempat yang akan diberi bantuan. Setelah itu petugas mengadakan musyawarah untuk menentukan bangunan mana yang layak untuk diperbaikidirenovasi. Musyawarah warga bertujuan untuk membahas usulan-usulan kegiatan yang masuk dan hasil survei dari petugas. Dari hasil musyawarah itu terpilihlah wilayah RT 04 RW XI karena di wilayah ini terdapat MCK Umum yang tidak layak untuk dipakai lagi karena RT 04 RW XI banyak kos-kosan dan kontrakan.

B. Pemeliharaan Prasarana

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12