Macam-macam Teori Kebijakan Definisi Kebijakan

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan public adalah merupakan serangkaian keputusan yang dibuat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

1.5.1. Macam-macam Teori Kebijakan

Dalam buku Wahab 2001:190 teori pengambilan keputusan yang palin dikenal dan banyak diterima oleh kalangan luas adalah teori rasional komprehensif dan teori inkremental. a. Teori Rasional Komprehensif Unsur – unsur utama dari teori ini dapat ditemukan sebagai berikut : 1. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah – masalah yang dapat dibedakan dalam masalah – masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah – masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain 2. Tujuan – tujuan, nilai – nilai atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkaiannya sesuai dengan urutan kepentingannya 3. Pelbagai alternative untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama 4. Akibat – akibat biaya dan manfaat yang ditimbulkan oleh setiap alternative yang dipilih diteliti 5. Setiap alternative dan masing – masing akibat yang menyertainya, dapat diperbandingkan dengan alternative – alternative lainnya 6. Pembuat keputusan akan memilih alternative, akibat – akibatnya, yang dapat memaksiamsikan tercapainya tujuan, nilai atau sasaran yang telah digariskan b. Teori Inkremental Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan seperti dalam teori rasional komprehensif dan, pada saat yang sama, merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat – pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan sehari – hari . Pokok – pokok teori incremental ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu yang saling terkait dari pada sebagai sesuatu hal yang saling terpisahkan. 2. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternative yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternative – alternative ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan kebijaksanaan yang ada sekarang. 3. Bagi tiap alternative hanya sejumlah kecil akibat – akibat yang mendasar saja yang akan dihadapi . 4. Masalah yang akan dihadapi oleh pembuat keputusan akan diredifinisikan secara teratur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta sana dan tujuan sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat ditanggulangi. 5. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah. Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk mencapai tujuan. 6. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan – perbaikan kecil dan hal ini dapat lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari upaya – upaya konkrit dalam mengatasi masalah sosial yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk menyodorkan tujuan – tujuan sosial yang sama sekali baru dimasa yang akan datang. 1.6. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Madiri Untuk meningkatkan efektifitas penaggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri, penangulanggan kemiskinan melibatkan unsur masyarakat, melalui dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program–program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui hormonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, peneydian pendampingan dan pendanaan penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

2.6.1. Tujuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12