Pendataan Jenis Prasarana Musyawarah Rembuk Warga

penunjukkan oleh koordinator KSM Lingkungan kepada para staf maupun masyarakat penerima manfaat. Pendata berjumlah 4 orang yang 2 orang dari masyarakat penerima manfaat dan yang 2 orang lagi dari staf KSM lingkungan. Menurut Walfred dan Frederick dalam Sutarto 1995:33 organisasi adalah satuan orang-orang yang tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dalam mana masing-masing orang mempunyai peran yang telah ditetapkan secara formal. Tujuan dari dibentuknya Tim ini adalah untuk memudahkan petugas dalam mendata prasarana. Mengingat pemanfaatan setiap prasarana tidak seluruhnya sama, maka pembentukan Tim hanya diprioritaskan pada prasarana yang bersifat umum publik dan prasarana kelompok.

b. Pendataan Jenis Prasarana

Pendataan jenis prasarana dilakukan untuk mengetahui kondisi prasarana yang telah diperbaiki apakah ada kerusakan atau kekurangan. Sesuai dengan buku pedoman pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, supaya kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana berjalan dengan efektif, maka perlu dilakukan pengecekan pada setiap jenis atau bagian prasarana. Hal-hal yang perlu dicatat pada saat pendataan antara lain, jumlah prasarana yang ada dan kondisi prasarana apakah baik atau rusak. Apabila ada kerusakan, dapat ditentukan rencana perbaikannya, termasuk berapa perkiraan biayanya. Berdasarkan hasil penelitian jenis prasarana lingkungan yang didata oleh Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan OP anatara lain pembuatan Mandi Cuci Kakus MCK umum, pemasangan jalan, pembangunan saluran got, dan lain-lain. Prasarana yang telah diperbaikidirenovasi harus didata lagi agar dapat dimanfaatkan sampai masa yang panjang. Bila prasarana yang dibangun tidak memberikan manfaat dalam jangka panjang akan mengakibatkan tidak tercapainya harapan masyarakat yang nyaman. Di Kelurahan Petemon prasarana MCK umum yang rusak jumlahnya lebih dari separuh jumlah MCK Umum dengan jumlah 110 unit dibanding dengan prasarana yang lainnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat Kelurahan Petemon untuk menjaga dan memelihara prasarana tersebut, sehingga manfaat yang diterima oleh masyarakat Kelurahan Petemon dengan adanya prasarana tersebut adalah tidak optimal dan tidak berkelanjutan, meskipun dapat dipakai tetapi dalam jangka waktu yang terbatas.

c. Waktu Pendataan Prasarana

Pendataan kondisi prasarana dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung tentang kondisi prasarana yang telah direnovasi diperbaiki. Hal ini sesuai dengan prinsi-prinsip organisasi mnurut Prajudi dalam Wursanto 2002:210 antara lain : 1. Prinsip pembagian kerja, bahwa dalam organisasi harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja yang homogen. 2. Prinsip pengecekan, yang berarti bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan kegiatan. 3. Prinsip tau diri, yang berarti bahwa setiap organisasi harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengetahui posisi masing-masing dalam organisasi. 4. Prinsip perimbangan antara tugas, tanggung jawab dan wewenang. 5. Prinsip tujuan, yang berarti bahwa organisasi harus mempunyai tujuan. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diatas bahwa dalam membangun atau mengerakan suatu organisasi diperlukan prinsip-prinsip organisasi sebagai dasar atau fondamental sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik, efisien dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian pendataan dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan cara melakukan pengecekan langsung survei ke lokasi sasaran. Tujuan dari pendataan adalah untuk mengetahui kondisi prasarana yang telah diperbaiki apakah dalam kondisi baik atau rusak, apabila ada prasarana yang rusak, petugas segera melakukan tidakan perbaikan, supaya prasarana yang telah diperbaiki dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan.

4.3.2. Penyusunan Rencana Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Prasarana

Pemanfaatan dan pemeliharaan merupakan serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun berkala untuk menjaga agar prasarana yang telah dibangun tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai yang direncanakan. Berdasarkan hasil penelitian maka penyusunan rencana pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana ditempuh berbagai langkah yaitu:

a. Musyawarah Rembuk Warga

Musyawarah warga bertujuan untuk membahas usulan-usulan kegiatan yang masuk dan hasil survei dari petugas. Kemudian petugas mendata usulan- usulan kegiatan prasarana yang ada di RT 04 RW XI. Ada 3 jenis prasarana yang diusulkan seperti pembangunan MCK umum, pemavingan jalan dan pelebaran selokan. kemudian mereka mensurvei tempat yang akan diberi bantuan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Fredrich dalam widodo 2001 : 190 yang mengartikan kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh sekelompok, seseorang atau pemerintahan dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan–hambatan tertentu seraya mencari peluang–peluang untuk mencari tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan. Dalam membuat suatu keputusan lebih di tujukan untuk mengatasi masalah sosial. Berdasarkan hasil penelitian salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Petemon melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM adalah pembangunan MCK Umum, tepatnya di RT 04 RW XI , karena di wilayah ini terdapat MCK Umum yang tidak layak untuk dipakai lagi karena wilayah RT 04 RW XI banyak kos-kosan dan kontrakan. Sebelum pelaksanaan pembangunan MCK Umum berlangsung, terlebih dahulu diadakan musyawarah warga atau rembuk anggota BKM yang dihadiri oleh Lurah, perwakilan ketua RT, ketika RW serta tokoh masyarakat, untuk membahas usulan proposal kegiatan yang masuk ke Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dari tiap-tiap RT, mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Musyawarah warga bertujuan untuk membahas usulan-usulan kegiatan yang masuk dan hasil survei dari petugas.

b. Pemeliharaan Prasarana

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12