Pembentukan Tim Pendataan Jenis Prasarana

A. Pembentukan Tim

Sebelum pelaksanaan pendataan berlangsung, maka ada pemilihan Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan OP. Mekanisme pemilihan Tim Pengelola OP diserahkan kepada KSM Lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Bapak Joko Suroto selaku Koordinator Unit Pengelola Lingkungan UPL, menyatakan : “Begini mbak, sebelum melakukan pendataan, perlu dilakukan pembentukan Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan. Saya selaku koordinator UPL meminta bantuan kepada KSM lingkungan untuk membentuk Tim Pengelola dan bertanggung jawab atas kegiatan lingkungan.” wawancara, 23 Januari 2010 Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Ahmad Tohari, selaku Koordinator KSM Lingkungan, menyatakan : ”Yang melakukan pendataan ada 4 orang, 2 orang dari anggota KSM Lingkungan yaitu Bu Endang dan Pak Kasno dan yang 2 orang lagi dari masyarakat penerima manfaat.” wawancara, 24 Januari 2010 Hal ini juga ditegaskan pula oleh Bapak Kasno selaku Staf KSM Lingkungan sebagai berikut : ”Saya sendiri mbak, saya membantu mendata agar masyarakat benar-benar menjaga dan memelihara prasarana yang telah diperbaiki.” wawancara, 6 Januari 2010 Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pendataan dilakukan oleh KSM Lingkungan dan masyarakat penerima manfaat. Dalam melakukan pendataan kondisi prasarana terlebih dahulu di awali dengan pembentukan Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan OP. Proses pembentukan Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan dilakukan melalui penunjukkan oleh koordinator KSM Lingkungan kepada para staf maupun masyarakat penerima manfaat. Pendata berjumlah 4 orang yang 2 orang dari masyarakat penerima manfaat dan yang 2 lagi dari staf KSM lingkungan. Tujuan dari dibentuknya Tim ini adalah untuk memudahkan petugas dalam mendata prasarana. Mengingat pemanfaatan setiap prasarana tidak seluruhnya sama , maka pembentukan Tim hanya diprioritaskan pada prasarana yang bersifat umum publik dan prasarana kelompok.

B. Pendataan Jenis Prasarana

Jenis prasarana lingkungan yang didata oleh Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan OP anatara lain pembuatan Mandi Cuci Kakus MCK umum, pemasangan jalan, pembangunan saluran got, dan lain-lain. Prasarana yang telah diperbaikidirenovasi harus didata lagi agar dapat dimanfaatkan sampai masa yang panjang. Bila prasarana yang dibangun tidak memberikan manfaat dalam jangka panjang akan mengakibatkan tidak tercapainya harapan masyarakat yang nyaman, hal ini diperjelas dengan pernyataan dari Bapak Joko selaku Koordinator Unit Pengelola Lingkungan UPL yang menyatakan bahwa : ”Ya, macam-macam mbak, jenis prasarana lingkungan yang didata diantaranya perbaikan MCK umum, pemavingan jalan, pengadaan pintu air dan masih banyak lagi, mbak. Yang penting kegiatannya bermanfaat langsung bagi masyarakat pemakai.” wawancara, 23 Januari 2010 Sedangkan menurut Pak Ahmad Tohari selaku Koordinator KSM Lingkungan, sebagai berikut : ”jenis prasarana lingkungan yang didata banyak sekali seperti perbaikan MCK umum, pemavingan jalan, pengadaan saluran air dan masih banyak lagi mbak. Khususnya yang menerima manfaat. wawancara, 24 Januari 2010 Begitu juga penjelasan dari Ibu Wasis, warga RT 04 RW XI, yang menyatakan : ”Setahu saya petugas mendata MCK umum yang ada di RT 04 ini.” wawancara, 30 Januari 2010 Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Wuryono selaku warga RT 04 RW XI, yang menyatakan : ”prasarana yang didata ada 4, diantaranya seperti MCK umum yang ada dikampung ini, pemavingan jalan, pengadaan pintu air dan selokan atau got mbak. Karena prasarana tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.” wawancara, 8 Januari 2010 Dan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis prasarana yang didata oleh Tim Pengelola Operasi dan Pemeliharaan OP seperti pembangunan Mandi Cuci Kakus MCK Umum, pemavingan jalan, pengadaan pintu air, dan selokan. Jenis prasarana tersebut bermanfaat langsung bagi masyarakat penerima manfaat. Berikut tabel jumlah prasarana yang didata oleh petugas adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Jumlah prasarana yang didata petugas Kondisi No. Jenis Prasarana Jumlah unit Baik Rusak 1. MCK umum 211 101 110 2. Pemavingan 140 115 25 3. Pengadaan pintu air 23 13 10 4. Selokan 81 52 29 Sumber : BKM “Petemon Bina Sejahtera”, 2010 Berdasarkan tabel di atas jumlah prasarana MCK umum yang dalam kondisi rusak lebih banyak berjumlah 110 unit dibanding dengan prasarana yang lainnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat Kelurahan Petemon untuk menjaga dan memelihara prasarana tersebut, sehingga manfaat yang diterima oleh masyarakat Kelurahan Petemon dengan adanya prasarana tersebut adalah tidak optimal dan tidak berkelanjutan, meskipun dapat dipakai tetapi dalam jangka waktu yang terbatas.

C. Waktu Pendataan Prasarana

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12