Strategi Pemberdayaan Masyarakat Upaya – upaya Pemberdayaan Masyarakat

Strategi ini digunakan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya peningkatan pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan, penyedian saran dan prasarana, penguatan kelembagaan, serta penyempurnaan peraturan perundang – undangan yang menunjang kegiatan social ekonomi masyarakat. 2. Kebijakan yang secara langsung mengarah kepada peningkatan kegiatan ekonomi kelompok sasaran, yaitu kebijakan yang diarahkan pada peningkatan akses terhadap sarana dan prasarana yang mendukung penyedian kebutuhan dasar, berupa pangan, sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan pendidikan, peningkatan produktivitas dan pendapatan, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. 3. Kebijakan khusus menjangkau masyarakat miskin melalui upaya khusus. Kebijakan khusus ini diutamakan pada penyiapan penduduk miskin untuk dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi sesuai dengan budaya setempat.

1.2.3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Guimares 2004 : 45 yang dikutip Mashoed dalam “ Integrated Rural Development” menyatakan beberapa strategi pemberdayaan yang dapat dilakukan secara simultan : 1. Strategi De – Linking Strategi ini meletakkan sasaran penanggulangan kemiskinan dengan meningkatkan kemampuan kaum miskin untuk mengartikulasi kepentingan kepada sistem sehingga diharapkan adanya keberlanjutan program pengentasan kemiskinan. 2. Strategi Desentralisasi Strategi ini menempatkan lokus pengembilan keputusan pada unit paling dekat dengan kelompok sasaran, sehingga dapat terwujud keputusan yang paling merefleksikan aspirasi dan kepentingan objektif masyarakat miskin. Maka upaya yang dilakukan melalui pendekatan pelayanan dan berada pada lingkungan masyarakat miskin. 3. Strategi Integrasi Spatial Dengan strategi ini, pengentasan kemiskinan dilakukan melalui perencanaan yang terintegrasi, yaitu antara desa tertinggal dengan kota terdekat, antara desa terisolasi dengan kota kecamatan, dan seterusnya.

1.2.4. Upaya – upaya Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat martabat lapisan masyarakat, yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan dirinya dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Menurut Kartasasmita dalam Mashoed 2004:46, upaya – upaya dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui tiga tahap, antara lain : 1. Menciptakan suasana atau iklim tolaknya yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang. Disini titik tolaknya bahwa setiap manusia, setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan, artinya tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya. 2. Memperkuat potensi daya yang dimiliki oleh masyarakat Empowering . Dalam rangka ini perlu langkah – langkah yang lebih positif, Selain menciptakan iklim dan suasana. Penguatan ini merupakan meliputi langkah – langkah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan, serta pembukaan akses kedalam berbagai peluang yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya. Dalam rangka pemberdayaan ini upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, serta akses kedalam sumber – sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. 3. Pemberdayaan mengandung pula arti melindungi Protecting Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakkan kepada yang lemah sangat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi bukan berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal ini justru akan menglunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat dari sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah masyarakat tidak dijadikan objek berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subyek upaya pembangunan sendiri.

1.3. Definisi Lingkungan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

0 0 21

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (Studi mengenai Pengelola Lingkungan)

0 1 12