Dalam hibah, apa yang telah diberikan oleh pemberi hibah baik itu negara atau lembaga, tidak wajib dikembalikan oleh si penerima, artinya tidak ada
keuntungan secara langsung yang bisa diterima pemberi hibah. Hibah berbeda dengan pinjaman, karena dalam hibah, pemberi hibah memiliki kekuasaan yang
cukup besar dalam mengatur program yang dibiayainya dan mereka berpendapat, daya yang dihibahkan adalah miliknya, sehingga dalam pengelolaannya harus
dilibatkan. Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran wajib diperuntukkan untuk
biaya pemeliharaan prasarana yang telah diperbaiki. Pembangunan MCK Umum yang di RT 04 RW XI mendapat dana dari BLM PNPM Mandiri sebesar Rp.
6.000.000 dan swadaya masyarakat Rp. 250.000, sehingga total dana keseluruhan Rp. 6.250.000. Dana swadaya ini digunakan untuk membeli konsumsi para
pekerja. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan prasarana berasal dari iuran wajib sebesar Rp. 5.000 dan dana ini didapat dari warga yang merasakan manfaat
langsung dari perbaikan prasarana MCK umum kemudian dana ini dikumpulkan kepada Ketua KSM Lingkungan setiap 1 minggu.
d. Pembangunan dan Perbaikan Prasarana
Sesuai dengan buku pedoman Pelaksanaan Pembangunan Kegiatan Sarana dan Prasarana. Pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana merupakan kegiatan
pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM. Pada tahapan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM dalam rangka untuk
mewujudkan bangunan atau sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan standar atau hasil perencanaan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus memperhatikan kesesuaian dari spesifikasi teknis persyaratan teknis agar
bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan lebih lama.
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dari keseluruhan proses pelaksanaan pembangunan adalah hasil yang dicapai atau bangunan yang
terwujud harus berkualitas baik, bermanfaat atau berfungsi sesuai umur rencana bangunan minimal 3 tahun dan dipelihara secara bersama-sama oleh warga
masyarakat pemakai sehingga terjadi kesinambungan manfaat dan lestari. Apabila prasarana yang dibangun mengalami kerusakan langsung diperbaiki agar
prasarana tersebut tingkat kerusakannya tidak tambah parah. Berdasarkan hasil penelitian pembangunan prasarana MCK Umum yang
ada di Kelurahan Petemon RT 04 RW XI ini dilakukan setelah dana BLM PNPM Mandiri cair. Pembangunan MCK umum harus pada lokasi yang baik dan dibuat
dengan model dan bentuk sesuai dengan kebutuhan serta kondisi setempat. Pembuatan MCK umum wajib dilengkapi dengan penyediaan air bersih,
pembuatan saluran pembuangan serta septic tank dan peresapan. Kegiatan pembangunan dan perbaikan prasarana merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh KSM Lingkungan bersama-sama masyarakat dalam rangka untuk mewujudkan bangunan atau prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan standar,
sehingga bangunan atau prasarana yang dibuat dapat dimanfaatkan lebih lama.
e. Penggunaan Prasarana Secara Optimal
Berdasarkan buku pedoman Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, penggunaan prasarana secara optimal yaitu penggunaan prasarana
sesuai dengan fungsi utama. Setiap jenis prasarana yang dibangun mempunyai cara penggunaan yang berbeda-beda untuk prasarana tertentu diperlukan
pengaturan penggunaan prasarana, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya atau tidak sesuai dengan fungsi utamanya. Pengaturan
penggunaan prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan pemafaatan dan jenis prasarananya. Disamping itu prasarana juga harus dipelihara dengan baik agar
tidak rusak dan tetap berfungsi secara optimal. Untuk menghindari penggunaan prasarana yang tidak sesuai dengan fungsinya maka perlu dibuat dan disepakati
cara penggunaan prasarana secara benar atau sesuai fungsinya. Setelah ditetapkan kemudian perlu di sosialisasikan agar dipahami dan dilaksanakan secara bersama-
sama oleh semua warga pemanfaat. Berdasarkan hasil penelitian masyarakat sudah menggunakan prasarana
MCK umum sesuai dengan fungsi utama, agar bangunan atau prasarana yang telah diperbaiki dapat dimanfaatkan lebih lama. Dengan dibangunnya MCK
umum, warga RT 04 RW XI menjadi lebih tenang dan tidak ragu apabila ingin menggunakan MCK Umum dan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya
hidup sehat dan bersih. Kebutuhan MCK untuk satu pemukiman adalah 2 sampai 3 unit. Untuk setiap satu jamban dan satu kamar mandi dapat melayani 10 KK
Kepala Keluarga atau 45 orang.
Mengingat upaya pemberdayaan masyarakat sangat memerlukan dukungan dari sarana fisik yang memadai, sehingga dengan pembangunan fisik tersebut,
dapat meningkatkan tata kehidupan masyarakat yang nyaman. Dengan dibangunnya MCK umum ini, sangat berarti bagi kelangsungan hidup masyarakat
miskin khususnya yang tidak mempunyai MCK pribadi. Meskipun MCK yang digunakan adalah milik bersama namun mereka sudah memanfaatkan dan
memelihara prasarana yang dibangun secara optimal sesuai dengan fungsi utamanya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan