90
Gambar 13. Diagram Persentase Perolehan Aspek Efikasi Diri Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa aspek: a keyakinan pada diri
sendiri memberikan sumbangan 13,98; b tingkat kesulitan tugas memberikan sumbangan 13,11; c cara mengatasi tantangan tugas memberikan sumbangan
14,19; d penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 14,22; e kegigihan dalam berusaha memberikan sumbangan 14,85; f ketekunan belajar
memberikan sumbangan 14,90; dan g komitmen belajar memberikan sumbangan sebesar 14,75.
B. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis dan uji hipotesis dalam penelitian
ini dilakukan dengan bantuan software SPSS version 23 for windows.
13.98 13.11
14.19 14.22
14.85 14.90
14.75
Efikasi Diri
keyakinan pada diri sendiri tingkat kesulitan tugas
cara mengatasi tantangan tugas
penguasaan materi pelajaran
kegigihan dalam berusaha
ketekunan belajar komitmen belajar
91
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada software SPSS version 23 for windows. Menurut Wibowo 2012: 72 sebaran data
dikatakan normal apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05. Berdasarkan perhitungan dengan bantuan software SPSS version 23 for windows, didapat nilai
variabel minat belajar siswa 0,200; efikasi diri 0,077; dan kedisiplinan belajar 0,066. Nilai Asymp. Sig.dari ketiga variabel tersebut memiliki nilai di atas 0,05
maka distribusi data dari masing-masing variabel dikatakan normal. Ringkasan perbandingan normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini, hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 23. Ringkasan Perbandingan Normalitas
No. Variabel
Asymp. Sig. Signifikansi Keterangan
1. Minat Belajar
0,200 0,05
Normal 2.
Efikasi Diri 0,077
0,05 Normal
3. Kedisiplinan Belajar
0,066 0,05
Normal b.
Uji linearitas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan linear yang
signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat yang diteliti Wibowo, 2012: 73. Kriteria linear adalah jika signifikansi dari linearitas 0,05 dan signifikansi
dari deviation from linearity 0,05. Apabila kriteria tersebut terpenuhi maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linear. Uji linearitas
92
data penelitian menggunakan bantuan software SPSS version 23 for windows dengan taraf signifikansi 5. Rangkuman hasil linearitas dapat dilihat pada tabel
24 berikut. Tabel 24. Ringkasan Hasil Uji Linearitas
No. Variabel
Sig. Linearity
Sig. Deviation from Linearity
Kesimpulan Bebas
Terikat 1.
X
1
Y 0,000
0,914 Linear
2. X
2
Y 0,000
0,744 Linear
Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji linearitas di atas, dapat diketahui bahwa pengujian data variabel X
1
dengan Y memiliki nilai signifikansi linieritas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai signifikansi Deviation from
Linearity lebih besar 0,05 yaitu 0,914 sehingga datanya dikatakan linear. Selanjutnya, pengujian data variabel X
2
dengan Y, diperoleh nilai signifikansi linearitas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai signifikansi Deviation
from Linearity lebih besar dari 0,05 yaitu 0,744 sehingga datanya dikatakan linear. c.
Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan uji asumsi untuk regresi linear berganda.
Uji multikolinearitas menggunakan bantuan software SPSS version 23 for windows dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika menggunakan
alpha tolerance 10 atau 0,10, maka VIF adalah 10. Jika VIF
hitung
VIF= 10, dan semua tolerance variabel bebas diatas 10 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Menurut Wibowo 2012: 87 uji multikolinearitas bertujuan agar tidak ada korelasi atau hubungan yang
93
sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk suatu persamaan. Berikut disajikan rangkuman hasil uji multikolinearitas.
Tabel 25. Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Tolerance VIF
Kesimpulan X
1
0,433 2,309
Tidak terjadi multikolinearitas X
2
0,433 2,309
Tidak terjadi multikolinearitas 2.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh minat
belajar dan efikasi diri secara parsial dan simultan terhadap kedisiplinan belajar siswa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mencari koefisien determinan yang
digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi antara 0 nol dan 1 satu.
Selain itu, koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel dependen Y yang disebabkan oleh variabel independen X.
Uji koefisien determinasi dilakukan secara parsial dan simultan. a.
Uji korelasi product moment Pengujian korelasi product moment digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel minat belajar dengan kedisiplinan belajara PKn, hubungan antara efikasi diri dengan kedisiplinan belajar PKn, dan hubungan
antara minat dengan efikasi diri. Untuk mengintepretasikan hasil uji maka formula hipotesis adalah sebagai berikut
Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antar variabel
Ha : ada hubungan yang signifikan antar variabel
94
Kriteria pengujian menggunakan SPSS 23 for windows menunjukkan data sebagai berikut
Tabel 26. Ringkasan Hasil Uji Koefisien Product Moment Variabel
Koefisien Korelasi product moment
r
2
Signifikansi X
1
dengan Y 0,584
0,34 0,000
X
2
dengan Y 0,612
0,37 0,000
X
1
dengan X
2
0,753 0,57
0,000 Berdasarkan data yang ada pada tabel dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara minat belajar dan kedisiplinan belajar PKn siswa kelas IV SD sebesar 0,584. Dengan signifikansi 0,000. Terdapat hubungan yang
signifikan antara efikasi diri dengan kedisiplinan belajar PKn siswa kelas IV SD sebesar 0,612. Terdapat hubungan antara minat belajar dan efikasi yang signifikan
sebesar 0,753. Dalam analisis korelasi terdapat angka yang disebut koefisien determinasi
yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu. Koefisien determinasi antara minat dengan kedisiplinan belajar
sebesar 0,34. Koefisien determinasi antara efikasi diri dengan kedidiplinan belajar sebesar 0,37. Koefisien determinasi antara minat dengan efikasi diri sebesar 0,57
b. Uji korelasi ganda
Pengujian koefisien korelasi ganda R
2
dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS version 23 for windows, menunjukkan R
2
sebesar 0,404 artinya prosentase sumbangan hubungan variabel minat belajar X
1
dan efikasi diri X
2
terhadap kedisiplinan belajar Y sebesar 40,4 sedangkan 59,6 dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya, untuk
95
mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen maka mencari F
hitung
. Dalam penelitian ini kriteria pengambilan keputusan hipotesis dengan nilai signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi ganda dengan menggunakan bantuan software SPSS version 23 for windows diperoleh nilai F
hitung
sebesar 81,755 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 0,05 maka
dinyatakan bahwa variabel minat belajar dan efikasi diri secara serentak memiliki hubungan signifikan terhadap kedisiplinan belajar siswa.
c. Uji korelasi parsial
Hasil uji koefisien determinasi secara parsial r
2
adalah sebagai berikut. Tabel 27. Ringkasan Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial r
2
Variabel Koefisien Korelasi
Parsial r
2
t hitung Signifikansi Bila X
1
tetap 0,323
0,104329 5,2431 0,000
Bila X
2
tetap 0,236
0,055696 3,7071 0,000
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1 Bila X
1
tetap Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai r
2
X
2
Y.X
1
yaitu 0,104329 dan t
hitung
sebesar 5,2431 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 0,05, maka dikatakan signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa efikasi
diri berhubungan dengan kedisiplinan belajar siswa apabila minat belajar tetap. 2
Bila X
2
tetap Berdasarkan perhitungan didapat nilai r
2
X
1
Y.X
2
yaitu 0,055696 dan t
hitung
3,7071 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena bilai signifikansi 0,000
96
0,05, maka dikatakan signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar berhubungan dengan kedisiplinan belajar siswa apabila kemampuan efikasi diri
yang dimiliki tetap.
C. Pembahasan