11
budaya, tempat individu berada. Tujuan dari adanya disiplina adalah untuk menciptkan lingkungan yang kondusif dan sarat dengan aturan yang berlaku.\
Dalam pelaksaaan pembelajaran, disiplin sangat diperlukan. Disiplin akan membentuk siswa yang taat pada aturan dan memiliki sikap yang sesuai dengan
karakter bangsa Indonesia. Disiplin akan meningkatkan keberhasilan tujuan pendidikan yaitu menciptakan peserta didik yang berakhlak mulia dan memiliki
karakter. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, disiplin belajar adalah sikap yang
dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran. Disiplin belajar adalah perhatian dan konsistensi serta kepatuhan terhadap aturan dalam mengikuti pelajaran.
Disiplin belajar ditandai dengan beberapa hal yaitu memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas sesuai dengan perintah, tidak mengganggu siswa lain, dan lain
sebagainya. Disiplin dapat dilihat dari ketaatan kepatuhan siswa terhadap aturan tata
tertib yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Aktifitas siswa yang dilihat
kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah.
2. Perlunya Kedisipinan Belajar
Menurut Hurlock 1978: 83 mengemukakan bahwa disiplin itu perlu untuk perkembangan anak, karena ia memenuhi beberapa kebutuhan tertentu, di
antaranya adalah:
a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan
12
b. Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat
prilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut
standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial
c. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan
pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan
d. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi
pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya e.
Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani atau suara dari dalam yang membimbing dalam mengambil suatu keputusan dan pengendalian
perilaku.
3. Unsur-Unsur Kedisiplinan
Hurlock 1978 : 84 mengemukakan unsur-unsur disiplin yang diharapkan mampu mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan
kelompok sosial mereka. Siswa harus mempunyai lima unsur pokok, yaitu:
a. Peraturan
Peraturan merupakan unsur pokok dalam disiplin. Peraturan adalah ketentuan yang telah ditetapkan untuk menata tingkah laku seseorang dalam suatu
kelompok, organisasi, institusi, atau komunitas. Tujuan dari peratuaran adalah membekali siswa dengan pedoman periaku yang disetjui dalam situasi tertentu.
13
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, fungsi dari peraturan yaitu :
1 Mempunyai nilai pendidikan artinya, memperkenalkan pada seseorang
mengenai perilaku yang disetujui anggota kelompoknya dan lingkungannya. 2
Membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan b.
Kebiasaan-kebiasaan Selain aturan yang bersifat positif dan formal, terdapat pula kebiasaan
yang tidak tertulis. Meskipun tidak tertulis, namun kebiasan ini telah menjadi keharusan yang wajib dipatuhi oleh siswa.
Kebiasaan ada yang bersifat tradisional maupun modern. Kebiasaan tradisional bisa berupa kebiasaan menghormati orang lain. Sedangkan kebiasaan
modern adalah kebiasaan yang diajarkan melalui sekolah atau telah menjadi kebudayaan masyarakat. Sebagai contohnya adalah bangun pagi, menggosok gigi
setelah makan dan sebelum tidur, serta berdoa sebelum melakukan kegiatan. c.
Hukuman Hukuman diberikan karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran
sebagai ganjaran atau pembalasan walaupun tidak dikatakan secara jelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesalahan, perlawanan atau pelanggaran dilakukan
secara sengaja, dalam arti bahwa individu tersebut mengetahui perbuatannya salah tetapi tetap dilakukan.
14
Tujuan dari hukuman adalah menghentikan anak siswa untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan atau norma. Fungsi dari hukuman yaitu:
1 Untuk menghalangi perbuatan atau tindakan yang tidak diinginkan oleh
kelompok. 2
Untuk mendidik, artinya melalui hukuman yang diberikan, seseorang akan mengetahui tindakan mana ynag benar dan mana yang salah.
3 Memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima
masyarakat. Menurut Wantah 2005 : 160 terdapat beberapa cara memberikan
hukuman pada siswa tanpamengarah pada kekerasan fisik, yaitu: 1
Restitusi, yaitu teknik hukuman dengan melaksanakan perbuatan yang tidak menyenangkan atau member ganti rugi setelah anak melakukan kesalahan.
Misalnya, memberikan tugas tambahan. 2
Deprivasi, yaitu cara menghukum dengan mencabut atau membatalkan hak siswa dalam kegiatan yang menyenangkanatau mengasingkannya pada tempat
tertentu. Sebagai contoh adalah meminta siswa yang melakukan kesalahan untuk duduk di tempat paling belakang, atau mengurangi jam istirahatnya.
d. Penghargaan
Penghargaan atau penguatan positif adalah teknik terbaik untuk mendorong tingkah laku yang diinginkan. Penghargaan dapat mendorong siswa
untuk lebih termotivasi melakukan hal yang benar dan menghindari hukuman. Penghargaan adalah unsur yang sangat penting dalam pengembangan diri dan
tingkah laku siswa. penghargaan tidak perlu berupa materi, tapi dapat berupa
15
pujian atau senyuman. Setiap bentuk penghargaan diberikan untuk suatu hasil yang baik. Fungsi dari penghargaan adalah:
1 Mempunyai nilai mendidik, artinya bila suatu tindakan disetujui maka hal
tersebut dapat dirasakan baik. 2
Memotivasi untuk mengulang perilaku yang disetujui secara sosial. 3
Memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial. Seseorang belajar berperilaku sesuai dengan aturan, bahwa ia merasa bahwa perilaku demikian
cukup mengntungkan bagi dirinya, dengan demikian penghargaan digunakan untuk membentuk asosiasi yang menyenangkan dengan perilaku yang
diinginkan. e.
Konsistensi Tingkat kestabilan dan kecenderungan menuju kesamaan dan menjadi ciri
semua aspek disiplin, baik dalam konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman berperilaku dan pelaksanaan hukuman yang diberikan pada
mereka yang melanggar. Fungsi dari konsistensi adalah: 1
Memiliki nilai mendidik, artinya peraturan yang konsisten akan memacu proses belajar.
2 Memiliki nilai motivasi, artinya seseorang yang telah mengetahui tindakan
yang akan memperoleh ganjaran dan tindakan yang salah akan memperoleh hukuman, maka ia akan termotivasi untuk menghindari tindakan yang salah
dan berusaha untuk melakukan tindakan yang benar.
16
4. Indikator Kedisiplinan Belajar