37
atau di luar sekolah. Hal tersebut dikarenakan materi pendidikan kewarganegaraan mnekankan pada pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang
ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal mengikuti pendidikan berikutnya.
Selain itu, pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa sejak dini mampu memahami dan mampu melaksanakan hak hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Indonesia yang baik. Melalui materi PKn dapat mendidik wiswa untuk berpikir kritis, rasional, dalam menanggapi isu kewarganegaraan, dapat
mengerti arti demokrasi, dan mampu memiliki karakter tangguh sesuai bangsa Indonesia.
E. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Yusuf 2016 : 59 mengemukakan pendapat bahwa perkembangan anak-
anak usia sekolah dasar meliputi:
1. Perkembangan Intelektual
Pada usia 6-12 tahun anak-anak sudah mampu melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan kognitifnya, seperti; menulis, membaca, dan
menghitung. Daya pikir anak juga sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Pada akhir masa ini, anak juga sudah memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah yang sederhana. Anak telah dilatih untuk mengembangkan daya nalarnya dengan membiasakan anak untuk mengemukakan pendapat,
gagasan, atau penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang telah dialaminya atau pun peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
38
2. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini, kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata telah berkembang pesat. Anak juga telah menguasai keterampilan membaca dan
berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang,
gambar, atau lukisan. 3.
Perkembangan Sosial Perkembangan sosial pada anak telah berkembang ditandai dengan adanya
perluasan hubungan. Disamping dengan keluarga, anak juga telah memulai ikatan hubungan dengan teman sebayanya. Pada usia ini, anak sudah mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sikap egosentris anak telah berkurang digantikan dengan berkembangnya sikap kooperatif dan sosiosentris mamu
memperhatikan kepentingan orang lain. Keinginan anak untuk dapat diterima dalam kelompoknya pun semakin bertambah.
4. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah dasar, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai
belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosinya. Kemampuan mengontrol emosi tersebut diperoleh melalui peniruan dan pembiasaan. Apabila anak tumbuh
dan berkembang di lingkungan keluarga yang suasana emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak pun cenderung stabil. Emosi yang secara umum
berkembang di usia sekolah ini, antara lain: marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan senang.
39
5. Perkembangan Moral
Pada usia ini, anak sudah mampu untuk mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk. Anak sudah bisa menilai
setiap perbuatan yang baik dan buruk sehingga tindakan mereka lebih terkontrol. Anak juga sudah dapat mengikuti aturan dan tuntutan, baik dari orang tua maupun
lingkungan sosialnya. 6.
Perkembangan Penghayatan Keagamaan Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilainilai agama
sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya. Pada masa ini, pendidikan agama sangat mempengaruhi perkembangan akhlak anak. Apabila nilai-nilai agama telah
ditanamkan sejak dini pada diri anakanak, maka pada saat masa remaja mereka lebih siap untuk menghadapi berbagai permasalahan yang biasa terjadi karena
mereka sudah memiliki bekal pegangan yang cukup. 7.
Perkembangan Motorik Perkembangan motorik anak di usia ini sudah dapat terkoordinasi dengan
baik. Setiap geraknnya sudah selaras dengan kebutuhannya sehingga kegiatan yang dilakukan anak lebih beragam, seperti: menulis, menggambar, melukis,
mengetik, berenang, bermain bola, dan atletik.
F. Hubungan Minat Belajar dengan Kedisiplinan Belajar