Nilai-nilai Budaya di Yogyakarta

30 timbulkan oleh penerimaan unsur-unsur kebudayaan luar, apalagi yang diperlukan dalam upaya peningkatan harkat serta kualitas hidup bangsa. Asalkan munculnya perubahan atau unsur-unsur luar itu tidak sampai mengguncangkan atau meruntuhkan kerangka dasar kehidupan budaya yang telah terpelihara ribuan tahun. Kalau di analogikan bahwa kerangka dasar ini ibarat sebuah foundasi rumah, manakala foundasi ini runtuh maka bagimana pun keberadaan rumah tersebut akan ikut runtuh, Maka dari itu dari itu untuk mengantisipasi kerapuhan budaya tersebut diupayakan keberadaan kerangka dasar yang merupakan basic terbentuknya suatu kebudayaan itu sendiri tidak tersentuh dari perubahan-perubahan yang terjadi.

C. Implementasi Pembelajaran di PKBM yang Sesuai dengan Pelestarian

Budaya Yogyakarta PKBM sebagai lembaga pendidikan yang ada di DIY secara otomatis harus mengikuti aturan dalam Perda yang sudah tertera mengenai pendidikan non formal. PKBM juga menyelenggarakan pengelolaan sesuai ruang lingkup serta untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut di atas. Selanjutnya, secara khusus BPKB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2013 : 18 dapat menjelaskan sebagai berikut : 1 Perencanaan Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa perencanaan pendidikan dalam PKBM mengarah pada tujuan pengelolaan dan penyelenggaraan, bahwa pembelajaran yang ada di PKBM juga harus bertujuan sebagai berikut : 31 a Menyiapkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif serta profesional; PKBM dapat merencanakan kegiatan kegiatan dalam berbagai program yang mengarah pada pendidikan karakter dan budaya, terutama budaya Jawa Yogyakarta. Namun tidak menutup kemungkinan adanya perpaduan antara budaya Jawa Yogyakarta dengan budaya nasional, global, ataupun internasional yang relevan dan tidak merubah unsur budaya lokal Yogyakarta. b Mengembangakan pendidikan berkualitas untuk semua dan sepanjang hayat. c Mewujudkan daerah sebagai acuan pendidikan nasional; berarti PKBM juga harus ikut mengembalikan ciri khas Yogyakarta sebagai kota pendidikan, dan menjadi tujuan belajar masyarakat seluruh Indonesia. d Mewujudkan daerah sebagai pusat pendidikan terkemuka di Asia Tenggara Tahun 2025. e Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas pendidikan, berarti PKBM harus melakukan pengelolaan yang benar, jelas, terdokumentasi, serta terbuka untuk diketahui masyarakat secara umum. f Menciptakan inovasi pendidikan secara sistemik dan sinergis. g Menciptakan sinergitas satuan pendidikan dalam hal ini PKBM, keluarga masyarakat yang religius, berbudaya, educatif, kreatif. 32 h Mewujudkan program wajib belajar 12 dua belas tahun; terimplementasi dalam program kesetaraan berbasis budaya.i Mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Ini menjadi bagian terpenting dari tujuan pengelolaan PKBM. PKBM bergerak untuk membelajarkan masyarakat mulai pendidikan Anak Usia Dini PAUD sampai Majelis Taklim. Dengan demikian PKBM sebaiknya dikelola dengan tujuan mengimplementasikan teori dan kesepakatan bersama tentang pendidikan sepanjang hayat. PKBM juga sebaiknya membuat perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini dapat di gunakan sebagai dasar untuk menyediakan layanan pendidikan supaya dapat mencapai tujuan dengan tepat, secara cermat, efektif dan efesien. Perecanaan strategis ini biasa disebut renstra disusun sebagai dasar penyelenggaraan programkegiatan setiap 5 tahun. 2 Penyediaan layanan pendidikan Dalam upaya untuk meningkatkan mutu PKBM harus mengacu pada amanat UU Nomor 20 tahun 2003. PKBM berfungsi melayani masyarakat dengan berbagai program-program pendidikan anak usia dini dan program pendidikan nonformal, program usaha produktif dan berbagai program sosial kemasyarakatan yang dibutuhkan masyarakat sekitar. PKBM didirikan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup secara mandiri. Oleh sebab itu prinsip PKBM adalah dari, oleh 33 dan untuk masyarakat. Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB 2013: 21 Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. UU No.202003 Pasal 1 butir 10 Satuan PNF: a. Lembaga Kursus b. Lembaga Pelatihan c. Kelompok Belajar d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat e. Majelis Taklim f. Satuan pendidikan yang sejenis PKBM sebagai satuan pendidikan atau lembaga pendidikan dari jalur non formal memang harus menyediakan, memfasilitasi dan menyelenggarakan kegiatan kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan belajar masyarakat dan perencanaan yang ada. PKBM adalah wadah masyarakat untuk dapat belajar. Belajar apapun sepanjang hayat, untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap menjadi lebih baik. Menurut Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB 2013:22 Sifat layanan pada PKBM yakni : a. Nondiskriminatif, yang dimaksud dengan “nondiskriminatif” adalah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, kemampuan ekonomi dan gender.