77
“Faktor pendukungnya tempat pembelajaran ada, alat alat nya ada walaupun sedikit, tutornya juga ada dan
berpengalaman dalam membatik.”CW.3.6 hal: 132
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam kegiatan pendidikan berbasis budaya adalah mereka memiliki tutor
yang berpengalaman dibidang membatik dan ada alat serta bahan membatik seperti canting, kompor kecil, wajan kecil, malam, kain, dan
pensi sebagai media belajar guna mendukung pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Faktor Penghambat Implementasi Pembelajaran Berbasis Budaya di
PKBM Wiratama
Faktor Penghambat Implementasi Pembelajaran Pendidikan Berbasis Budaya di PKBM Wiratama yaitu:
1 Kurangnya dana untuk membeli alat dan bahan keperluan untuk
pembelajaran Walaupun sarana dan prasarana pembelajaran membatik
sudah tersedia namun alat dan bahan yang digunakan untuk media pembelajaran terdapat kekurangan yaitu kompor dan wajan
jumlahnya terbatas sehingga alat tersebut digunakan secara bersama sama. Itu dikarenakan dana yang dimiliki PKBM tidak
mencukupi untuk membeli alat dan bahan dalam jumlah banyak, PKBM masih menunggu dana yang diberikan oleh pemerintah
yang datangnya tidak menentu, serta SPP yang harus dibayarkan warga belajar kepada pihak PKBM juga proses pembayarannya
78
juga kurang tertib tidak sesuai dengan jadwal pembayaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “W” selaku pengelola:
“Faktor penghambatnya itu dari dana jadinya kami tidak bisa membeli alat dan bahan membatik sehingga warga
belajar harus bergantian memakainnya.”CW.2.7 hal: 128
Ibu “S” selaku tutor juga mengungkapkan hal sama terkait dengan faktor penghambat pembelajaran:
“Faktor penghambatnya itu alatnya yang terbatas jadinya harus dipakai bersama sama.”CW.4.18 hal: 138
Hal sama juga diungkapkan oleh Ibu “W” selaku tutor
pendamping: “Yang menjadi penghambat itu masalah dana sehingga alat
dan bahan kurangterbatas.”CW.5.18 hal: 141
2 Cuaca buruk atau Hujan
Cuaca yang buruk atau hujan juga menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan proses pembelajaran di PKBM
Wiratama dikarenakan warga belajar yang rumahnya jauh enggan datang untuk mengikuti pembelajaran, mereka memilih tidak
datang daripada harus menerjang hujan selama perjalanan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak “N” selaku pengelola
kedua : “Faktor penghambatnya paling karena hujan jadi yang
datang sedikit lha wong pas nggak hujan saja yang datang sedikit apalagi pas hujan.”CW.3.7 hal: 132
79
Dalam hal ini fator penghambat dalam proses pembelajaran pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama yaitu membatik
sebagai berikut dana yang dimiliki PKBM untuk membeli alat dan bahan kurang karena masih menunggu dana yang diberikan
pemerintah dan uang SPP warga belajar dan cuaca saat hujan banyak warga belajar yang enggan datang untuk mengikuti
pembelajaran.
c. Cara menghadapi pemasalahan atau kendala dalam Implementasi
Pembelajaran berbasis budaya
Berbagai permasalahan dan kendala pastinya dialami oleh semua pihak yang sedang menjalankan program kegiatan, apabila pemasalahan
yang menjadi faktor penghambat suatu program kegiatan tidak dihadapi atau diatasi maka proses pelaksanaan program kegiatan akan terganggu,
oleh karna itu di dalam menghadapi permasalahan atau kendala pelaksanaan pendidikan berbasis budaya di PKBM Wiratama yaitu
membatik seperti dana yang kurang, pihak PKBM sudah mengupayakan agar permasalahan tersebut tidak menggangu proses pembelajaran
membatik salah satunya pengelola menyediakan alat dan bahan untuk media pembelajaran para warga belajar walaupun ada alat yang mereka
harus menggunakan secara bersamaan seperti kompor dan wajan, walaupun terbatas tetapi warga belajar tetap dapat mengikuti pembelajaran
sambil menunggu dana dari pemerintah. Tutor juga sudah mengupayakan dengan membicarakan dengan pengelola pembelajaran terkait kekurangan