Implementasi Pembelajaran Implementasi Pembelajaran PKBM

16 pemberdayaan masyarakat kepada beberapa anggota atau tokoh masyarakat setempat oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak lain di luar komunitas tersebut. Oleh masyarakat, berarti bahwa penyelenggaraan, pengembangan, dan keberlanjutan PKBM sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat itu sendiri. Ini juga bermakna adanya semangat kebersamaan, kemandirian, dan kegotongroyongan dalam pengelolaan PKBM serta penyelenggaraan berbagai program pendidikan masyarakat pada lembaga tersebut. Untuk masyarakat, berarti bahwa keberadaan PKBM sepenuhnya untuk kemajuan dan keberdayaan kehidupan masyarakat tempat lembaga tersebut berada. Eksistensi lembaga didasarkan pada pemilihan program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan atau pemberdayaan masyarakat. Hal ini tidak menutup kemungkinan anggota masyarakat di luar komunitas tersebut ikut serta dalam berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM. Masyarakat bertindak sekaligus sebagai subjek dan objek dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, program pemberdayaan dilaksanakan oleh berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah lembaga yang berada di tingkat lokal masyarakat yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM atau community learning center . PKBM dimaksudkan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki supaya 17 mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam rangka mengikuti perkembangan lingkungan Unesco, 2007. Community Learning Center merupakan lembaga pendidikan lokal di luar sistem pendidikan formal, biasanya didirikan dan dikelola oleh masyarakat untuk menyediakan berbagai kesempatan belajar bagi pengembangan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pusat pembelajaran memainkan peran penting dalam pengembangan pribadi dan sosial, Community Learning Center merupakan mekanisme efektif untuk pemberdayaan individu dan pengembangan masyarakat. Community Learning Center menyediakan kesempatan untuk semua anggota masyarakat untuk terlibat dalam belajar sepanjang hayat. Community Learning Center juga berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, pelayanan informasi masyarakat dan sumber daya, untuk pengembangan masyarakat, koordinasi dan jaringan. Role of Community Learning Center : 1999 Fokus PKBM ditekankan pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan sesuai dengan kebutuhan belajar dan potensi masyarakat dalam mencapai kemajuan pendidikan, social, ekonomi, budaya dan politik. Hal ini menunjukkan bahwa PKBM memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran kepada warga masyarakat, melakukan koordinasi dalam memanfaatkan potensi-potensi di masyarakat, menyediakan informasi kepada anggota masyarakat yang membutuhkan keterampilan fungsional atau kecakapan hidup life-skills, menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan di antara anggota masyarakat, dan menjadi tempat untuk upaya 18 peningkatan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai tertentu bagi warga masyarakat yang membutuhkan Sudjana, 2001:24. Pengelolaan kelembagaan PKBM yang baik menjadi syarat mutlak keberhasilan PKBM dalam memberikan pelayanan pendidikan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan program pendidikan, meningkatnya manfaat program yang dirasakan kelompok sasaran, dan meningkatnya partisipasi setiap warga masyarakat dalam pengelolaan PKBM. Pentingnya pengelolaan kelembagaan PKBM disebabkan sumber daya yang tersedia baik sumber daya manusia, material, keuangan dan modal sosial, sangat terbatas sehingga harus digunakan secara efektif dan efesien. Keberhasilan pengelolaan lembaga PKBM sangat ditentukan oleh terlaksananya secara efektif dan efesien fungsi pengelolaan program pendidikan non formal seperti fungsi perencanaan, perencanaan dan evaluasi program PNF dan kegiatan-kegiatan PKBM lainnya atau fungsi-fungsi lainnya. Salah satu fungsi yang memegang peran penting dalam pencapai tujuan adalah fungsi pengembangan kapasitas kelembagaan PKBM. Kapasitas diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan suatu lembaga atau individu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan perannya sehingga mampu memberikan layanan dan hasil pendidikan yang terbaik bagi masyarakat Slamet PH, 2008:32. Pengertian senada dinyatakan oleh Unesco bahwa kapasitas merupkan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku yang 19 dibutuhkan bagi individu untuk berfungsi secara efektif dan efesien dalam pekerjaan tertentu www.unesco.org.

3. Komponen PKBM

Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2012:22, Komponen PKBM terdiri dari: a. Komunitas BinaanSasaran Komunitas adalah sebuah kelompok sosial terdiri dari beberapa orang yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti kesamaan, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak. Setiap PKBM memiliki komunitas yang menjadi tujuan atau sasaran pengembangannya. Komunitas ini dapat dibatasi oleh wilayah geografis tertentu ataupun komunitas dengan permasalahan dan kondisi sosial serta ekonomi tertentu. b. Peserta Didik Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, dan pada jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah bagian dari komunitas 20 binaan atau dari komunitas lainnya yang dengan kesadaran yang tinggi mengikuti satu atau lebih program pembelajaran yang ada di lembaga. c. PendidikTutorInstrukturNarasumber Teknis Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidiktutorinstrukturnarasumber teknis adalah sebagian dari warga komunitas tersebut ataupun dari luar yang bertanggung jawab langsung atas proses pembelajaran atau pemberdayaan masyarakat di lembaga. d. Penyelenggara dan Pengelola Penyelenggara PKBM adalah sekelompok warga masyarakat setempat yang dipilih oleh komunitas yang mempunyai tanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program di PKBM serta bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan program dan harta kekayaan lembaga. Pengelola programkegiatan adalah mereka yang ditunjuk melaksanakan kegiatan teknisoperasional program tertentu yang ada di PKBM. e. Mitra PKBM Mitra PKBM adalah pihak-pihak dari luar komunitas maupun lembaga- lembaga yang memiliki agen atau perwakilan atau aktivitas atau kepentingan atau kegiatan dalam komunitas tersebut yang dengan suatu kesadaran dan kerelaan telah turut berpartisipasi dan berkontribusi bagi keberlangsungan dan pengembangan suatu PKBM. 21

B. Pelestarian Kebudayaan

1. Pengertian Pelestarian

Pelestarian dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata lestari, yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah. Kemudian dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan awalan pe- dan akhiran –an artinya digunakan untuk menggambarkan sebuah proses atau upaya kata kerja. Endarmoko, 2006:5 Lebih rinci A.W. Widjaja dalam Ranjabar 2006:115, mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif. Berdasarkan beberapa ragam istilah di atas dapat disimpulkan bahwa, definisi pelestarian adalah sebuah upaya yang berdasar dan dasar ini disebut juga faktor-faktor yang mendukung, baik dari dalam maupun dari luar hal yang dilestarikan. Oleh karena itu, sebuah proses atau tindakan pelestarian mengenal strategi maupun teknik yang didasarkan pada kebutuhan dan kondisinya masing-masing Alwasilah, 2006: 12. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan pelestarian dan kelestarian adalah upaya untuk membuat sesuatu tetap selama-lamanya tidak berubah yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu, guna mewujudkan tujuan tertentu di aspek stabilisasi manusia, serta kegiatan pencerminan dinamika seseorang. 22

2. Pengertian Kebudayaan

Taylor dalam Munandar 2005:19, mengemukakan kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat kebiasaan, dan pembawaan lainnya yang di peroleh dari anggota masyarakat. Para ahli sudah banyak yang menyelidiki berbagai kebudayaan. Dari hasil penyelidikan tersebut timbul dua pemikiran tentang munculnya suatu kebudayaan atau peradaban. Pertama, anggapan bahwa adanya hukum pemikiran atau perbuatan manusia baca kebudayaan disebabkan oleh tindakan besar yang menuju kepada perbuatan yang sama dan penyebabnya yang sama. Kedua, anggapan bahwa tingkat kebudayaan atau peradaban muncul sebagai akibat taraf perkembangan dan hasil evaluasi masing masing proses sejarahnya. Perlu dicatat bahwa kedua pendapat diatas tidak lepas dari kondisi alamnya atau, dengan kata lain, alam tidak jenuh oleh keadaan yang tidak ada ujung pangkalnya, atau alam tidak pernah bertindak dengan meloncat. Demikian pula proses sejarah bukan hal yang mengikat, tetapi merupakan kondisi ilmu pengetahuan, agama, seni, adat istiadat, dan kehendak semua masyarakat munandar 2005:19 Menurut Koentjaraningrat dalam Munandar 2005:21, kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berati “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat 23 diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan pekembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja. Dalam buku Culture : A Critical Review of Concept and Definition 1952, yang dikutip Mudji Sutrisno S.J : 2014 : 40 antropolog A.L Kroeber dan C. Kluckon mencatat adanya 160 rumusan definisi kebudayaan, lalu memilahnya dalam 6 pengertian pokok kebudayaan. Enam pengertian pokok itu : Pertama, definisi deskriptif, condong melihat budaya sebagai keseluruhan pemahaman yang merajut hidup sosial yang sekaligus menunjuk bidang bidang kajian budaya. Kedua, definisi historis, cenderung melihat budaya sebagai warisan yang di tradisikan dari generasi ke generasi berikutnya. Ketiga, definisi normatif meliputi dua hal yang satu menaruh budaya sebagai aturan atau jalan hidup yang membentuk pola perilaku yang dan tindakan konkret. Yang kedua, melihat budaya sebagai gugusan nilai. Keempat, definisi psikologis melihat budaya dalam fungsinya untuk memecahkan masalah dalam komunikasi, belajar dan dalam memenuhi kebutuhan material serta emosionalnya.