80
dosis pestisida nabati yang tinggi hama Plutella xylostella sebagian besar langsung mati sebelum dapat menjadi pupa.
3. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Perasan
Daun Tembakau
Nicotiana tabacum terhadap Pemendekan Siklus Hidup Hama
Plutella xylostella pada Fase Larva Pengamatan Pertama
Dari hasil yang telah di dapatkan kemudian dilakukan Uji satu arah untuk mengetahui pengaruh penyemprotan pestisida nabati
perasan daun tembakau Nicotiana tabacum terhadap pemendekan siklus hidup larva Plutella xylostella instar III pada tanaman sawi
Brassica junceaL.. Hasil Uji Satu Arah ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 13. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Perasan Daun Tembakau Nicotiana tabacum terhadap
Pemendekan Siklus Hidup HamaPlutella xylostella pada fase Larva Pengamatan Pertama
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. Between Groups
1.360 4
.340 1.308 .301
Within Groups 5.200
20 .260
Total 6.560
24
Keterangan: α = 0,05 taraf kepercayaan 95 Berdasarkan hasil uji Anova Satu Arah yang tertera pada Tabel
13 menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati perasan daun tembakau Nicotiana tabacum tidak berpengaruh terhadap rata-rata
terbentuknya pupa larva instar III Plutella xylostella menurut dosis pestisida nabati perasan daun tembakau Nicotiana tabacum. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dosis pestisida nabati
81
perasan daun tembakau Nicotiana tabacum terhadap pemendekan siklus hidup larva hama Plutella xylostella pada pengamatan pertama.
4. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Perasan
Daun Tembakau
Nicotiana tabacum terhadap Pemendekan Siklus Hidup Hama
Plutella xylostella pada Fase Larva Pengamatan ke dua
Dari data pengamatan yang telah diperoleh selama penelitian kemudian dilakukan uji Anova Satu Arah untuk mengetahui apakah
aplikasi pestisida nabati perasan daun tembakau Nicotiana tabacum berpengaruh terhadap pemendekan siklus hidup Plutella xylostella fase
larva pada pengamatan kedua. Hasil dari analisis ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 14. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Perasan Daun Tembakau Nicotiana tabacum terhadap
Pemendekan Siklus Hidup Hama Plutella xylostella pada Fase Larva pengamatan ke dua
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. Between Groups
5.440 4
1.360 .971
.445 Within Groups
28.000 20
1.400 Total
33.440 24
Keterangan: α = 0,05 taraf kepercayaan 95 Hasil Uji Satu Arah pengaruh dosis pestisida nabati perasan daun
tembakau terhadap pemendekan siklus hidup larva Plutella xylostella pada pengamatan kedua menunjukan hasil yang tidak signifikan. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dosis pestisida nabati perasan daun tembakau Nicotiana tabacum terhadap pemendekan
siklus hidup larva hama Plutella xylostella pada pengamatan ke dua.
82
Berdasarkan pengamatan mortalitas dan pembentukan pupa, dengan persentase mortalitas tertinggi sebesar 60 dan persentase pembentukan pupa
sebesar 28, maka tanaman tembakau termasuk dalam kelompok tanaman yang berpotensi menjadi bahan pestisida nabati. Menurut M. Syakir 2015 tembakau
merupakan salah satu kelompok tumbuhan pestisida serba guna. Kelebihan dari kelompok ini adalah tak hanya berfungsi untuk satu jenis misalnya insektisida
saja, tapi juga berfungsi sebagai fungisida, bakterisida, moluskisida dan nematisida. Kandungan dalam tanaman tembakau yang paling berperan dalam
pengendalian hama Plutella xylostella adalah alkaloid dalam bentuk nikotin. Nikotin berperan sebagai racun kontak dan pernafasan.
C. Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Perasan Daun Tembakau
Nicotiana tabacum terhadap Tingkat Kerusakan Daun Sawi Brassica juncea L.
1. Data hasil pengukuran tingkat kerusakan daun sawi
Brassica juncea L.
Pada penelitian ini salah satu parameter yang diamati adalah
tingkat kerusakan pada daun sawi Brassica juncea L. yang
disebabkan oleh aktivitas larva hama Plutella xylostella selama pengamatan. Pengukuran dilakukan menggunakan kertas millimeter
blok. Data rata-rata kerusakan daun sawi ditampulkan pada tabel berikut:
83
Tabel 15. Pengaruh pemberian pestisida nabati perasan tembakau Nicotiana tabacum terhadap tingkat kerusakan daun sawi
Brassica juncea L.
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun
Rata-rata kerusakan daun
Awal Ahir
P0 9
9 32,22
P1 9
9 9,82
P2
9 7
21,53 P3
9 6
15,74 P4
10 7
19,71 P5
9 9
11 Keterangan: pengukuran tingkat kerusakan menggunakan kertas
millimeter blok. P0: Kontrol air 0
P1: Pestisida nabati perasan daun tembakau dosis 2,5 P2: Pestisida nabati perasan daun tembakau dosis 5
P3: Pestisida nabati perasan daun tembakau dosis 7,5 P4: Pestisida nabati perasan daun tembakau dosis 10
P5: Pestisida sintetik Dursban
Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa kerusakan paling tinggi terdapat pada kelompok perlakuan pestisida nabati 0
dengan persentase kerusakan 32,22 dan kerusakan terendah pada kelompok perlakuan pestisida sintetik. Pada kelompok perlakuan 0
mengalami tingkat kerusakan paling tinggi karena pada kelompok perlakuan ini tanaman sawi tidak di semprot pestisida kimia maupun
pestisida nabati perasan daun tembakau Nicotiana tabacum sehingga hama Plutella xylostella banyak menyerang daun sawi Brassica
juncea L..
Pestisida sintetis yang sering digunakan untuk membasmi hama pada tanaman sering kali menyebabkan perubahan morfologi pada
tanaman yang terkena paparan dari pestisida sintetis tersebut.