47
pilihan jatuh kepada pestisida kimia sintetik karena salah satu persyaratan dalam pembeliannya adalah sudah terdaftar dan diizinkan
penggunaannya.
2. Mekanisme Kerja Pestisida Nabati pada Hama Serangga Insekta
Penjelasan mengenai cara kerja pestisida nabati tidak selalu mudah karena “cara kerja” pestisida nabati dapat dilihat dari beberapa sudut
yang berbeda. Namun, beberapa aspek cara kerja pestisida nabati sangat penting untuk diketahui oleh para pengguna petani agar tidak
salah dalam pemilihan dan penggun aannya. Menurut “cara kerja” atau
gerakannya pada tanaman setelah diaplikasikan, pestisida nabati yang menyerang hama serangga secara kasar dibedakan menjadi tiga macam
sebagai berikut Djojosumarto, 2000: 41.
a. Pestisida Nabati Sistemik
Pestisida nabati sistemik diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar, batang, atau daun. Selanjutnya, pestisida nabati
sistemik tersebut mengikuti gerakan cairan tanaman dan ditransportasikan ke bagian-bagian tanaman lainnya, baik ke atas
akropetal atau ke bawah basipetal, termasuk ke tunas yang baru tumbuh Djojosumarto, 2000: 41.
48
b.
Pestisida Nabati Nonsistemik
Pestisida nabati nonsistemik setelah diaplikasikan misalnya disemprotkan pada tanaman sasaran tidak diserap oleh jaringan
tanaman, tetapi hanya menempel di bagian luar tanaman. Pestisida nabati nonsistemik bekerja dengan cara mencegah makan
antifeedantt, feeding deterrent , penolak repellent dan atau
pengganggu alami, baik yang diperoleh dari tumbuhan. Pestisida nabati nonsistemik sering disebut pestisida nabati kontak. Namun,
istilah itu sebenarnya kurang begitu tepat. Istilah kontak lebih tepat digunakan bagi cara kerja pestisida nabati yang berhubungan
dengan cara masuknya ke dalam tubuh serangga Djojosumarto, 2000: 42.
c. Pestisida Nabati Sistemik Lokal
Pestisida nabati sistemik lokal adalah kelompok pestisida nabati yang dapat diserap oleh jaringan tanaman umumnya daun, tetapi
tidak ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya. Termasuk kategori ini adalah pestisida nabati yang berdaya kerja
translaminar atau pestisida nabati yang mempunyai daya penetrasi
ke dalam jaringan tanaman Djojosumarto, 2000: 42.
49
3. Kelebihan Pestisida Nabati
Beberapa kelebihan dan kelemahan pestisida nabati Suriana, 2012, Kelebihan pestisida nabati yaitu :
a. Teknologi pembuatannya lebih mudah dan murah, sehingga
memungkinkan untuk dibuat sendiri dalam skala rumah tangga. b.
Pestisida nabati tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan maupun terhadap makhluk hidup, sehingga, relatif aman untuk
digunakan. c.
Tidak beresiko menimbulkan keracunan pada tanaman, sehingga, tanaman yang diaplikasikan pestisida nabati jauh lebih sehat dan
aman dari pencemaran zat kimia berbahaya. d.
Tidak menimbulkan resistensi kekebalan pada hama. Dalam artian pestisida nabati aman bagi keseimbangan ekosistem.
e. Hasil pertanian yang dihasilkan lebih sehat serta terbebas dari
residu pestisida kimiawi. 4.
Kelemahan Pestisida Nabati
a. Daya kerja pestisida nabati lebih lambat, tidak bisa terlihat dalam
jangka waktu yang cepat. b.
Pada umumnya tidak membunuh langsung hama sasaran, akan tetapi hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama menjadi
tidak berminat mendekati tanaman budidaya. c.
Mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari.
50
d. Daya simpan relatif pendek, artinya pestisida nabati harus segera
digunakan setelah proses produksi. Hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi petani untuk mendapatkan pestisida nabati instan
ataupun untuk memproduksi pestisida nabati untuk tujuan komersil.
e. Perlu dilakukan penyemprotan yang berulang-ulang. Hal ini dari
sisi ekonomi tentu saja tidak efektif dan efisien.