Sawi huma Caisim alias sawi bakso

24 Tanaman sawi umumnya mudah berbunga secara alami, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Sistem perakaran sawi memiliki akar tunggang radix primaria dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang silindris menyebar kesemua arah dengan kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman Heru dan Yovita, 2003. Batang sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun Rukmana, 2002: 4. Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak roset hingga sukar membentuk krop Sunarjono, 2004. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan Margiyanto, 2007. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik humus, tidak menggenang becek, tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7 Haryanto dkk, 2003: 25. Biasanya tanaman ini dibudidayakan di daerah yang berketinggian 100-500 mdpl. Sebagian 25 besar daerah-daerah di Indonesia memenuhi syarat ketinggian tersebut Haryanto,dkk, 2003: 24 Tanaman ini dapat melakukan fotosintesis dengan energi yang cukup, cahaya matahari merupakan sumber yang diperlukan tanaman untuk proses fotosintesis. Energi kinetik matahari yang optimal diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan produksi berkisar antara 350-400 calcm 2 setiap hari, sawi hijau memerlukan cahaya matahari tinggi. Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6 o C dan siang 21,1 o C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Meskipun demikian, beberapa varietas sawi tahan terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan produksi dengan baik di daerah dengan suhu antara 27 o -32 o C Rukmana, 2004: 34 Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap sehingga apabila dikonsumsi sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Kandungan gizi setiap 100 g bahan yang dapat dimakan pada sawi hijau adalah :