Berat Basah Sawi Pengukuran Data

82 perasan daun kayu kuning dipengaruhi konsentrasi bahan aktif alami dan faktor lingkungan karena bahan campuran insektisida seperti air sebagai bahan pelarut sangat rentan terhadap penguapan, sehingga menjadi salah satu faktor pembatas daya kerja pestisida nabati. Setelah dilakukan aplikasi penyemprotan pada seluruh permukaan tanaman sawi, larva berusaha untuk menjauhi pestisida nabati tersebut dikarenakan senyawa metabolit yang terkandung dalam perasan daun kayu kuning yaitu senyawa saponin, flavonoid dan tanin. Menurut Ardwiantoro 201l, senyawa saponin dan flavonoid berperan sebagai repellence dan racun bagi serangga. Senyawa metabolit sekunder ini mempunyai kemampuan untuk menyebabkan mortalitas Plutella xylostella. Larva Plutella xylostella yang telah diaplikasi dengan larutan pestisida nabati perasan daun kayu kuning Arcangelisia flava L. tampak pasif, tidak aktif makan dan akhirnya mengalami kematian. Pada pengamatan ini, semakin tinggi konsentrasi menyebabkan persentase mortalitas yang semakin tinggi pula. Menurut Sinaga 2006, persentase kematian serangga uji yang tinggi ini mengindikasikan tingginya kandungan senyawa metabolit sekunder yang toksik. Senyawa yang terkandung dalam daun kayu kuning Arcangelisia flava L. adalah saponin, flavonoid, dan tanin yang mampu sebagai pestisida nabati bagi hama penganggu tanaman. Menurut Endah dan Heri 2000, bahwa fungsi senyawa saponin, flavonoid, dan tanin dapat menghambat daya makan larva antifeedantt. Cara kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan 83 bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Oleh karena itu, apabila senyawa-senyawa tersebut masuk dalam tubuh serangga, alat pencernaannya akan terganggu. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam perasan daun kayu kuning Arcangelisia flava L. seperti kandungan senyawa saponin, flavonoid, dan tanin juga menghambat indera perasa pada daerah mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akhirnya larva akan mati kelaparan Ahmed dkk, 2009. Senyawa saponin dan flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan, sehingga tanaman sawi yang diaplikasi pestisida daun kayu kuning dapat terhindar dari serangan hama Plutella xylostella. hal ini sesuai dengan pernyataan Ishaaya, 1986; Howe dan Westley, 1988 Nursal dan Etti, 2005 bahwa senyawa kimia pertahanan tumbuhan merupakan metabolik sekunder atau aleokimia yang dihasilkan pada jaringan tumbuhan, dan dapat bersifat toksik, menurunkan kemampuan serangga dalam mencerna makanan dan pada akhirnya mengganggu pertumbuhan serangga. Senyawa kimia pertahanan tumbuhan meliputi saponin dan flavonoid. Senyawa flavonoid masuk melalui membran sel. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang bersifat disinfektan yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein. Menurut Sastrodihardjo 1979, di dalam hemolimf terdapat protein, jika protein terdenaturasi oleh flavonoid maka bahan makanan tidak bisa disalurkan dari alat pencernaan ke seluruh