70
2. Bahan yang akan digunakan adalah
a. Daun kayu kuning Arcangelisia flava L. yang diambil di
Daerah Istimewa Yogyakarta, b.
Hama Plutella xylostella c.
Benih tanaman sawi Brassica juncea L.. d.
Pecahan genteng e.
Tanah f.
Air g.
Kompos h.
Pestisida sintetik merk Dursban
G. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Media Penyemaian Bibit Sawi
Tanah yang akan digunakan sebagai media penyemaian terlebih dahulu disaring mengunakan ayakan tanah, selanjutnya
hasil ayakan tanah yang lembut dimasukkan kedalam pot penyemaian tray, setelah itu disiram menggunakan sedikit air.
2. Penyemaian Benih Sawi
Benih sawi dibeli dari pusat penjualan bibit Tani Maju lalu ditumbuhkan dan dirawat di Greenhouse Biologi, FMIPA, UNY.
Benih sawi direndam dalam bak berisi air, kemudian dipilah antara benih yang tenggelam dan mengapung. Benih yang tenggelam
71
adalah benih yang terbaik untuk dilakukan penyemaian. Setiap kotakan pot penyemaian tray diisi 3 benih sawi. Penyiraman
dilakukan setiap pagi dan sore dengan mengunakan sprayer.
3. Persiapan Media Tanam SawiPot Perlakuan
Tanah yang akan digunakan sebagai media tanam terlebih dahulu disaring mengunakan ayakan tanah, selanjutnya hasil
ayakan tanah yang lembut ditambahkan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1 2 kg tanah : 1 kg pupuk kompos , setelah itu
dihomogenkan. Setelah homogen, campuran media tersebut dimasukkan kedalam pot yang sebelumnya pada pot bagian bawah
diberi pecahan genteng agar sirkulais air lancar.
4. Penyiapan Sawi
Setelah 20 hari penyemaian, tanaman sawi dipilih sebanyak 30 individu untuk digunakan sebagai penelitian. Selanjutnya
tanaman sawi dipindahkan ke dalam pot perlakuan yaitu satu pot satu tanaman sawi, dengan ketentuan tanaman sawi tidak terinfeksi
hama dan penyakit daunnya berwarna hijau, tidak layu, tidak melipat, dan tangkai daunnya panjang, ramping, berwarna hijau
keputihan, tananam sawi ditumbuhkan hingga berumur 21 hari setelah tanam. Tanaman sawi yang dijadikan untuk sampel berusia
21 hari setelah tanam HST.