35
serangga sasaran bila pestisida nabati tersebut masuk ke dalam organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding
saluran pencernaan. Selanjutnya, pestisida nabati tersebut dibawa oleh cairan tubuh serangga ke tempat sasaran yang
mematikan misalnya ke susunan syaraf serangga. Oleh karena itu, serangga harus terlebih dahulu memakan
tanaman yang sudah disemprot dengan pestisida nabati dalam jumlah yang cukup untuk dapat membunuhnya
Panut Djojosumarto, 2000: 42. Pestisida nabati yang benar-benar murni racun
perut tidak terlalu banyak. Kebanyakan pestisida nabati mempunyai efek ganda, yakni sebagai racun perut dan
racun kontak, hanya ada perbedaan kekuatan antara keduanya. Ada pestisida nabati yang kontaknya lebih kuat
daripada racun perutnya, demikian sebaliknya Panut Djojosumarto, 2000: 42.
b. Racun Kontak
Racun kontak adalah pestisida nabati yang masuk ke dalam tubuh serangga lewat kulit bersinggungan
langsung. Serangga hama akan mati bila bersinggungan kontak langsung dengan pestisida nabati tersebut.
Kebanyakan racun kontak juga berperan sebagai racun perut Panut Djojosumarto, 2000: 43.
36
c. Racun Pernapasan
Racun pernapasan adalah pestisida nabati yang bekerja lewat saluran pernapasan. Serangga hama akan mati
bila menghirup pestisida nabati dalam jumlah yang cukup. Kebanyakan racun napas berupa gas, atau bila wujud
asalnya padat atau cair, yang segera berubah atau menghasilkan gas dan diaplikasikan sebagai fumigansia.
Ada pula pestisida nabati , baik racun kontak atau racun perut, yang mempunyai efek sebagai fumigansia Panut
Djojosumarto, 2000: 43.
8. Cara Kerja Pestisida Nabati
Menurut Panut Djojosumarto 2000: 43-44, sifat-sifat atau cara kerja pestisida nabati tersebut mempunyai implikasi terhadap
cara aplikasinya. Misalnya:
a. Untuk mengendalikan hama yang berada di dalam jaringan
tanaman misalnya, penggerek batang, penggerek daun, dan penggerek
buah yang
dilakukan dengan
cara penyemprotan memerlukan pestisida nabati sistemik atau
sistemik lokal, agar pestisida nabati dapat masuk ke dalam
jaringan tanaman. b.
Untuk mengendalikan hama-hama yang terbang misalnya,
belalang padang,
Locusta migratoria
, penggunaan
37
pestisida nabati kontak murni kurang tepat jika digunakan untuk penyemprotan biasa di darat karena belalang akan
terbang. Pestisida nabati yang diperlukan untuk menyemprot belalang adalah pestisida nabati yang
mengandung racun perut atau racun kontak mempunyai efek sebagai racun perut dan efek residu residual effect
agak lama. Dengan demikian, meskipun serangga tidak terkena pestisida secara langsung, bila belalang tersebut
kembali dan makan tanaman yang sudah disemprot akan
mati. c.
Pengendalian hama yang merusak hasil pertanian di gudang
dapat menggunakan pestisida nabati yang bersifat fumigansia. Pestisida nabati ini berbentuk gas sehingga
dapat masuk lebih dalam ke sela-sela hasil pertanian, bahkan dapat masuk ke dalam korok-korok yang dibuat
oleh serangga hama. Fumigansia tidak tepat digunakan di lapangan kecuali di rumah kaca karena gas yang
dihasilkan akan segera hilang ke udara bebas.
9. Tanaman Kayu Kuning Arcangelisia flava L.
Nama umum yang paling sering digunakan untuk tanaman ini adalah kayu kuning atau akar kuning, Sedangkan nama daerah
yang digunakan adalah areuy ki koneng Sunda oyod sirawan,