prosedur  pengikatan  tanah  yang  dijadikan  objek  hak  tanggungan  PP  Nomor  10 Tahun 1961 telah dicabut dengan PPNomor 24 Tahun 1997.
58
Akibat  adanya  undang-undang  ini,  maka  dalam  sikap  dan  pandangan  yang
uniform dari  hak  tanggungan  tersebut  harus  diakui  biarpun  secara  tertulis  tidak  tersebut
namun harus dianggap terhapus dan tidak berlaku lagi. Sebagai  konsekuensi  logis  bila  produk  hukum  yang  ada  sebelum  berlakunya
undang-undang  hak  tanggungan  ini  masih  dianggap  ada,  maka  kekacauan  yang  pernah ada itu akan tidak berakhir dan kiranya hal ini tidak mungkin akan menciptakan suasana
yang  sangat  menguntungkan  dalam  dunia  perdagangan.  Dengan  bersikap  tegas  dan konsekuen  atas  berbagai  peraturan  yang  bertentangan  dengan  undang-undang  hak
tanggungan sebagai suatu aturan yang tidak berlaku lagi maka berarti sudah tercipta suatu tertib hukum.
2. Pemberi dan Penerima Hak Tanggungan
a. Pemberi Hak Tanggungan
Menurut  ketentuan  Pasal  8  Undang-Undang  Hak  Tanggungan,  pemberi  hak tanggungan  bisa  orang  per  orangan,  bisa  juga  badan  hukum  yang  mempunyai
kewenangan  untuk  melakukan  perbuatan  hukum  terhadap  benda  yang  dijadikan  objek haktanggungan.  Umumnya  pemberi  hak  tanggungan  adalah  debitur  sendiri.
59
Tetapi dimungkinkan  juga  pihak  lain,  jika  benda  yang  dijadikan  jaminan  bukan  milik  debitur.
Bisa  juga  debitur  dan  pihak  lain,  jika  yang  dijadikan  jaminan  lebih  dari  satu,  masing- masing  kepunyaan  debitur  dan  pihak  lain  atau  bersama  juga  mungkin  bangunan  milik
suatu perseroan terbatas sedang tanah milik direkturnya.
58
Ibid
59
Mgs. Edy Putra Tje Aman, Loc Cit, hal 35.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  Pasal  8  ayat  2,  demikian  juga  dalam  penjelasannya,  ditentukan  bahwa kewenangan  pemberi  hak  tanggungan  itu  harus  ada  dan  terbukti  benar  pada  saat
pendaftaran  hak  tanggungan  dilakukan,  yaitu  pada  tanggal  dibuatnya  buku  tanah  hak tanggungan  yang  bersangkutan  yang  menentukan  saat  diterbitkannya  hak  tanggungan
yang  dibebankan.  Tetapi  sebenarnya  kewenangan  itu  juga  harus  sudah  ada  pada  waktu diberikan  hak  tanggungan  dengan  dibuatnya  Akta  Pemberian  Hak  Tanggungan  APHT
oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT, biarpun tidak selalu wajib dibuktikan dengan sertifikat  hak  atas  tanah  yang  dijadikan  jaminan,  jikalau  tanah  tersebut  memang  belum
terdaftar.  Kalau  tanah  yang  belum  didaftar  kewenangan  pemberi  hak  tanggungan  dapat dibuktikan  dengan  alat-alat  bukti  lain,  misalnya  surat  keterangan  waris  atau  akta
pemindahan hak yang dapat memberikan keyakinan kepada PPAT yang membuat APHT- nya, bahwa pemberi hak tanggungan memang mempunyai kewenangan untuk melakukan
perbuatan hukum yang bersangkutan. Sudah barang tentu menerima jaminan tanah dalam keadaan  belum  terdaftar,  lebih-lebih  kalau  diperoleh  pemberi  hak  tanggungan  melalui
pemindahan hak, mengandung risiko,  yang harus dipertimbangkan dengan seksama oleh pemberi kredit.
Alat-alat  bukti  yang  digunakan  oleh  PPAT  dan  wajib  diserahkannya  kemudian kepada  Kantor  Pertanahan  untuk  keperluan  pendaftaran  hak  tanggungan  yang
bersangkutan,  disebut  secara  rinci  dalam  peraturan  menteri  negara  agrariaKepala  BPN Nomor 3 tahun 1997.
Adapun  alat  bukti  yang  dimaksudkan  dalam  Peraturan  Menteri  Negara AgrariaKepala BPN Nomor 3 Tahun 1997, apabila yang dijadikan objek hak tanggungan
:
Universitas Sumatera Utara
1. Berupa hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang sudah terdaftar
atas nama pemberi hak tanggungan; sertifikat asli hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang menjadi objek hak tanggungan.
2. Berupa hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang sudah terdaftar
tetapi  belum  atas  nama  pemberi  hak  tanggungan,  yang  diperoleh  pemberi  hak tanggungan karena peralihan hak melalui pewarisan atau pemindahan hak; sertifikat
asli  hak  atas  tanah  atau  hak  milik  atas  satuan  rumah  susun  yang  menjadi  objek  hak tanggungan  disertai  dokumen-dikumen  asli  yang  membuktikan  beralihnya  hak  atas
tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang bersangkutan kepada pemeri hak tanggungan.
3. Berupa sebagian atau hasil pemecahan dari hak atas tanah induk yang sudah terdaftar
dalam  suatu  usaha  real  estate,  kawasan  industri  atau  Perusahaan  Inti  Rakyat  PIR yang diperoleh pemberi hak tanggungan melalui pemindahan hak; sertifikat asli hak
atas  tanah  yang  akan  dipecah  sertifikat  induk  disertai  akta  jual  beli  asli  mengenai hak atas bidang tanah tersebut dari pemegang hak atas tanah induk kepada pemberi
hak tanggungan. 4.
Berupa hak atas tanah bekas hak milik adat yang belum terdaftar. Peralihan  hak  melalui  pewarisan  terjadi  karena  hukum,  sedang  dengan
dilakukannya  perbuatan  hukum  pemindahan  hak,  seperti  jual  beli,  tukar  menukar,  hibah oleh  pemegang  haknya,  dalam  hukum  tanah  nasional  kita  hak  atas  tanah  yang
bersangkutan beralih kepada pemberi hak tanggungan. Maka dalam keadaan di atas pada waktu dibuatnya APHT.
b. Penerimapemegang Hak Tanggungan
Universitas Sumatera Utara
Tidak  ada  persyaratan  khusus  bagi  penerimapemegang  hak  tanggungan.  Ia  bisa orang  perorangan,  bisa  badan  hukum.  Bisa  orang  asing,  bisa  juga  badan  hukum  asing,
baik  yang  berkedudukan  di  Indonesia  ataupun  di  luar  negeri,  sepanjang  kredit  yang bersangkutan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan di wilayah negara Republik
Indonesia  Pasal  9  dan  penjelasan  Pasal  10  ayat  1  UUHT.
60
Setelah  dibuatnya  APHT kreditor berkedudukan sebagai penerima hak tanggungan. Setelah dilakukan pembukuan
hak  tanggungan  yang  bersangkutan  dalam  buku  tanah  hak  tanggungan.  Penerima  hak tanggungan menjadi pemegang hak tanggungan.
3. Pemberian Kuasa Membebankan Hak Tanggungan