samping itu, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja karena lebih cenderung padat karya.
84
2. Kelebihan Usaha Kecil
Usaha kecil yang pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi. Tanpa subsidi maupun proteksi
beberapa pelaku usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian
masyarakat menengah ke bawah. Beberapa nilai strategis UMKM bagi perkembangan perekonomian negara adalah :
85
a. Adanya indikasi yang menunjukkan bahwa banyak produk tertentu yang dikerjakan
oleh sektor riil yang justru hasilnya tersebut digunakan oleh industri menengah dan besar dengan alasan margin yang lebih ekonomis.
b. Merupakan pemerataaan konsentrasi dari kekuatan kekuatan ekonomi dalam
masyarakat. c.
Prosedur hukum UMKM sangat sederhana dalam proses pendiriannya. d.
Umumnya mampu untuk survive karena dalam usaha UMKM terkadang adalah perintisan produk baru yang belum ada pesaingnya.
e. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu karena pasar UMKM yang masih
luas sehingga dapat digali melalui kreatifitas pelaku UMKM. f.
Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
84
Soetanto Hadinoto, Micro Credit Challence Cara Efektif Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia
, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2006, hal. 267.
85
Justin G. Longenecker, Kewirausahaan Manajemeni Usaha Kecil, Jakarta, Salemba IV, 2000, hal 339.
Universitas Sumatera Utara
g. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
demi berkembangnya usaha kecil.
3. Kelemahan Pengelolaan Usaha Kecil
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil berkaitan dengan faktor ekstern dan intern yakni meliputi :
86
c. Tidak mengetahui secara tepat kebutuhan modal kerja karena tidak memiliki
perencanaan kas yang baik. d.
Sering terjadi kesalahan manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip- prinsip manajerial.
e. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
f. Tidak memiliki program pengendalian dalam memulai usaha.
g. Tidak pernah memiliki studi kelayakan, penelitian pasar dan analisis perputaran
uang.
4. Jaminan atau agunan