yang  menikah  sebelum  Undang-Undang  Perkawinan  berlaku,  misalnya  yang  menikah berdasarkan  Huwelijksordonan  tie  Christen-Indonesier  Java  HOCI  atau  Burgerlijk
Wetboek BW,   maka seandainya seorang suamiisteri akan mengagunkan tanah, tanah
dan  rumah,  yang  sertifikat  tanahnya,  tercatat  atas  namanya,  sebaiknya  bank  minta  agar isterisuami  calon  debitur  datang  dan  memberi  persetujuannya  yaitu,  bahwa  tanah
tersebut, dijadikan objek jaminan kredit yang dibebani dengan hak tanggungan. Apabila  sertifikat  menyebutkan  nama  orang  yang  sudah  wafat,  maka  jika  tanah
tersebut, akan dijadikan objek jaminan kredit, hendaknya tanah, dibalik namakan terlebih dahulu  atas  nama  ahli  waris  yang  bersangkutan.  Apabila  tidak  dilakukan  balik  nama
terlebih  dahulu,  bisa  terjadi  bahwa  bank  dikemudian  hari  akan  kesulitan  dengan munculnya pihak ketiga yang mengaku ikut berhak atas tanah tersebut.
49
Apabila  belum  mempunyai  sertifikat,  maka  akta  pembebanan  hak  tanggungan bisa dibuat, namun hak tanggungan tersebut baru akan didaftarkan, bersama-sama dengan
keluarya  sertifikat  tersebut.  Jadi  hak  tanggungan  baru  ada,  apabila  atas  tanah  tersebut telah didaftarkan.
Pentingnya  sertifikat  bagi  bank,  selain  untuk  mengetahui  jenis  hak  atas  tanah tersebut, apakah tanah itu tanah hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha atau hak
pakai,  seperti  diketahui  dewasa  ini  hak  pakai  atas  tanah  negara  yang  terdaftar  di  kantor pertanahan, dapat menjadi hak tanggungan.
2. Pemeriksaan dokumen tanah dan kebenaran letak tanah
Pada  umumnya  bank  hanya  menerima  tanah  yang  bersertifikat,  sebagai  objek jaminan kredit. Dalam menerima sertifikat, bank selalu harus selalu waspada, justru oleh
49
Hasil  wawancara  dengan  Rudi  Aroha  Sitepu,  SH,  NotarisPPAT  di  Kota  Medan,  tanggal  15 Mei 2010.
Universitas Sumatera Utara
karena  pada  dewasa  ini  banyak  beredar  sertifikat  palsu  dan  sertifikat  rangkap.  Sertifikat yang  diserahkan  harus  diperiksa  dengan  sangat  teliti,  apakah  mungkin  ada  tulisan  yang
meragukan  atau  ada  halaman  yang  diganti.  Dari  sertifikat,  dapat  pula  diketahui,  apakah sebidang  tanah  sedang  dibebani  dengan  hak  tanggungan  yang  lain  atau  tidak,  hal  mana
akan  tercatat  pada  kolom  yang  bersangkutan,  juga  apabila  ada  hak  tanggungan  yang semula memang membebani tanah tersebut, namun kemudian kini sudah diroya, misalnya
karena utang debitur telah lunas. Bagaimana  apabila  calon  debitur  dengan  mengemukakan  berbagai  alasan,  hanya
menyodorkan    fotokopi  sertifikat  saja,  hal  itu  adalah  kurang  dapat  dipertanggung jawabkan,  lebih  baik  permohonannya  ditolak  saja,  apabila  asli  sertifikat  tidak  bisa
diperlihatkan, sebab sertifikat bukanlah merupakan tanda bukti hak yang sah. Selain ada tidaknya beban hak tanggungan lain atas tanah tersebut.
PT.  Bank  Sumut  Cabang  Pembantu  Kampung  Lalang-Sunggal    hendaknya  juga meminta  keterangan  dari  Kantor  Pertanahan.  Bahkan  sebaiknya  juga  kepada  Pengadilan
Negeri  dari  daerah  dimana  tanah  itu  terletak,  apakah  tanah  itu  tidak  sedang  disita,  baik dengan  sita  jaminan,  maupun  dengan  sita  eksekusi.
50
Tanah  yang  sedang  di  sita  oleh Pengadilan Negeri dan atau oleh Panitia Urusan Piutang Negara PUPN, tidak bisa lagi
dijaminkan  kepada  siapapun,  juga  tidak  kepada  PT.  Bank  Sumut  Cabang  Pembantu Kampung  Lalang-Sunggal.  Apabila  hal  itu  dilakukan  maka  perjanjian  penjaminan
tersebut  yaitu  pembebanan  dengan  hak  tanggungan  adalah  batal  demi  hukum  periksa Pasal 198, 199, dan 227 HIR, untuk daerah luar Jawa dan Madura Pasal 213,214 dan 261
Rbg. Selain pemeriksaan terhadap sertifikat yang bersangkutan apakah akan ada rencana
50
Hasil  wawancara  dengan  Zol  Alfani  Khairi,  Legal  Office  PT.  Bank  Sumut  Cabang  Pembantu Kampung Lalang-Sunggal, tanggal 7 Juli 2010.
Universitas Sumatera Utara
tata  guna  tanah  dikawasan  tersebut,  misalnya  akan  dipergunakan  untuk  lahan  industri atau mungkin tanah itu akan terkena pemotongan jalan atau kepentingan umum lainnya.
Pemeriksaan mengenai letak tanah, sangat penting untuk menentukan apakah kredit yang diminta  akan  dikabulkan  seluruhnya  atau  sebagian  atau  sebaiknya  ditolak  saja,  hal
tersebut dilakukan demi keamanan dan kelangsungan dunia perbankan itu sendiri.
3. Kewenangan membebankan Hak Tanggungan