BAB III PEMBERIAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL
A. Tinjauan Usaha Kecil
Usaha kecil dalam tatanan pembangunan nasional adalah bagian integral dunia usaha yang merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang kedudukan, potensi, dan perannya
yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian yang semakin seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dan
perlindungan dari pemerintah untuk tetap memberdayakan dan melindunginya. Regulasi yang mengatur tentang usaha kecil diatur dalam Undang-Undang Nomor
9 Tahun 1995, namun setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 dicabut atau tidak berlaku lagi. Namun, dalam
undang-undang baru tersebut, istilah usaha kecil digabung menjadi usaha mikro, kecil dan menengah dan untuk membedakan mana usaha mikro, kecil dan menengah diatur
dalam pasal undang-undang tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah secara tegas telah adanya pendefenisian pemisahaan klasifikasi usaha. Dalam Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2008 tersebut menyebutkan bahwa :
80
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha
perorangan yang memenuhi kreteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
80
Lihat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang undang ini.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini. Dalam perkembangannya, penyaluran kredit pada usaha mikro, kecil dan
menengah memperlihatkan kecenderungan kurang signifikan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan penyaluran kredit usaha kecil, dilaporkan oleh Ikhwuakam Diaku bahwa 96
modal usaha kecil berasal dari simpanan sendiri, 3 berasal dari keluarga dan teman, sedangkan sisanya berasal dari perbankan.
81
Hal ini menunjukkan bahwa pendanaan untuk usaha kecil sebahagian besar masih berasal dari pengusaha yang bergerak dalam
bidang usaha kecil sendiri. Hal ini terkait dengan dugaan besarnya resiko dan ketidapastian usaha-usaha kecil. Dapat juga diartikan bahwa keluarga dan teman
merupakan sumber dana berpotensi karena faktor resiko dan kepastian dapat dikurangi dengan pertimbangan kekerabatan dan hubungan yang dekat.
Satu hal yang perlu dicermati dalam sejarah krisis monoter yang terjadi di Indonesia tahun 1997 menunjukkan bahwa terbukti sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah UMKM mampu bertahan kuat dari krisis moneter dibandingkan dengan sektor korporasi. Unit usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia diperkirakan
81
Zulkarnain Lubis, Koperasi, Untuk Ekonomi Rakyat, Citapusaka Media Perintis, Bandung, 2008 hal. 112.
Universitas Sumatera Utara
mencapai 40 juta unit. Tingkat penyediaan tenaga kerjanya hampir sekitar 99,9 persen dan kontribusi terhadap GDB Gross Domestik Bruto mencapai 60 persen.
82
Ini disebabkan karena UMKM berbasis pada potensi sumber daya lokal dan tidak bergantung
pada bahan baku import. Hal inilah yang menyebabkan sektor ini tetap ada dan mampu bertahan serta menyerap tenaga kerja secara maksimal karena lebih bersifat padat karya.
Kemampuan usaha kecil selama ini menyerap tenaga kerja, mewujudkan pemerataan serta menghasilkan devisa, juga posisinya yang strategis, mendorong pemerintah untuk
ikut mendukung serta mengembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Indonesia .
1. Usaha Kecil.