kepada Bank Indonesia setiap 3 tiga bulan atau triwulanan yang meliputi posisi setiap akhir bulan untuk periode 3 tiga bulan berturut-turut. Penyampaian
Laporan Berkala Bancassurance paling lambat 15 lima belas hari setelah akhir bulan ke-3 tiga dari triwulan yang bersangkutan. Yang dimaksud akhir triwulan
adalah akhir bulan Maret, Juni, September, dan Desember. c. Penyampaian Laporan
Laporan Rencana Pelaksanaan Aktivitas Baru berupa Bancassurance dan Laporan Realisasi Pelaksanaan Aktivitas Baru berupa Bancassurance
disampaikan kepada Bank Indonesia.
3. Tata Cara Pengenaan Sanksi
Penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan aktivitas kerjasama pemasaran dengan perusahaan asuransi bancassurance sesungguhnya
tidak terlepas dari manajemen risiko yang dilakukan bagi bank umum karena keseluruhan pengaturan tersebut dilakukan bank dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. Oleh karena itu tata cara pengenaan
sanksi yang diberlakukan pada bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009 juga berlaku pada bank yang melakukan aktivitas
kerjasama pemasaran dengan perusahaan asuransi bancassurance.
Universitas Sumatera Utara
Pelanggaran atas penerapan manajemen risiko dalam rangka bancassurance sebagaimana yang dimaksud sebelumnya dikenakan sanksi
administratif, antara lain:
251
a. teguran tertulis;
b. penurunan tingkat kesehatan Bank;
c. pembekuan kegiatan usaha tertentu;
d. pencantuman anggota pengurus, pegawai Bank, danatau pemegang saham
dalam daftar pihak-pihak yang mendapat predikat tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan atau dalam catatan administrasi Bank
Indonesia sebagaimana dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku; danatau
e. pemberhentian pengurus Bank.
Sedangkan pelanggaran atas kewajiban melaporkan laporan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
terhadap risiko yang melekat atas akitivitas berupa bancassurance dan laporan kesiapan unit kerja khusus bancassurance danatau pejabat yang bertanggung
jawab atas bancassurance serta kesiapan sumber daya manusia pemasaran bancassurance dikenakan sanksi sebagai berikut:
252
a. Bank terlambat menyampaikan laporan tersebut dikenakan sanksi
kewajiban membayar sebesar Rp. 1.000.000,00 satu juta rupiah per hari keterlambatan per laporan.
b. Bank yang belum menyampaikan laporan atau menyampaikan laporan
setelah 1 satu bulan sejak batas akhir waktu penyampaian laporan dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000.000 lima puluh
juta rupiah per laporan. Dalam hal ini Bank yang telah dikenakan sanksi
251
Bagian IV.1 Surat Edaran No. 1235DPNP tanggal 23 Desember 2010 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan
Perusahaan Asuransi Bancassurance jo. Pasal 34 Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009.
252
Bagian IV.2 Surat Edaran No. 1235DPNP tanggal 23 Desember 2010 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan
Perusahaan Asuransi Bancassurance jo. Pasal 33 Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009.
Universitas Sumatera Utara
kewajiban membayar tidak dikenakan sanksi keterlambatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
c. Bank yang belum menyampaikan laporan dan telah dikenakan sanksi
kewajiban membayar sebagaimana dimaksud pada ayat huruf b, bank tetap wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia.
d. Bank yang menyampaikan laporan namun dinilai tidak lengkap secara
signifikan atau tidak dilampiri dengan dokumen dan informasi yang material sesuai dengan format yang ditentukan, dikenakan sanksi
kewajiban membayar sebesar Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah setelah Bank diberikan 2 dua kali surat teguran oleh Bank Indonesia
dengan tenggang waktu 7 tujuh hari kerja untuk setiap teguran dan Bank tidak memperbaiki laporan dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja setelah
surat teguran terakhir. Dalam hal ini Bank yang telah dikenakan sanksi kewajiban membayar tidak dikenakan sanksi keterlambatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas yang menjelaskan tentang “Tinjauan Yuridis Manajemen Risiko pada Bank dalam Kaitannya dengan
Bancassurance” maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain:
1. Aktivitas kerjasama antara bank dengan perusahaan asuransi dalam rangka
memasarkan produk asuransi melalui bank bancassurance sangat bermanfaat bagi bank baik memberikan manfaat ekonomis maupun manfaat non
ekonomis. Manfaat ekonomis yang dapat diperoleh bank melalui praktek aktivitas kerjasama pemasaran yang dilakukan bank dengan perusahaan
asuransi bancassurance, antara lain meningkatkan pendapatan; produk bancassurance sebagai salah satu strategi mengurangi ketidakpastian sumber
pendanaan; meningkatkan efisiensi; memaksimalkan potensi penjualan dan costumer data based yang ada di bank; memperkuat produk dan meningkatkan
pangsa pasar. Sedangkan manfaat non ekonomis yang dapat diperoleh bank, antara lain: meningkatkan brand image bank lokal dan meningkatkan
loyalitas nasabah. 2.
Bila bank mengabaikan manajemen risiko yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 1235DPNP tanggal 23 Desember 2010
Perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas
Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi Bancassurance maka
Universitas Sumatera Utara