Fungsi dan Tujuan Perbankan

menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktur ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia. 2. Sistem etatisme, dalam arti bahwa bahwa negara beserta aparatur negara bersifat dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi unit- unit ekonomi di luar sektor negara. 3. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan bertentangan dengan cita- cita keadilan sosial. Pada Penjelasan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip kehati-hatian padahal kejelasan mengenai prinsip kehati-hatian sangat penting untuk mengetahui sejauhmana batas kehati-hatian perbankan yang tegas. Namun dalam bukunya yang berjudul, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Rachmadi Usman menjelaskan prinsip kehati-hatian ini bertujuan agar bank menjalankan usahanya dengan benar dengan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku dalam dunia perbankan, agar bank yang bersangkutan selalu dalam keadaan sehat sehingga masyarakat semakin mempercayainya, yang pada gilirannya akan mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan efisien, dalam arti sempit dapat memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perkembangan ekonomi nasional. 72

b. Fungsi dan Tujuan Perbankan

Pada Pasal 3 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dinyatakan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Sedangkan mengenai tujuan perbankan Indonesia tercantum dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, 72 Ibid. Universitas Sumatera Utara yang menyatakan bahwa perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Dari kedua Pasal tersebut dapat dijabarkan lebih luas mengenai fungsi dan tujuan perbankan nasional dalam kehidupan ekonomi nasional Bangsa Indonesia yaitu: 73 1. Bank berfungsi sebagai financial intermediary dengan kegiatan usaha pokok menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat atau pemindahan dana masyarakat dari unit surplus kepada unit defisit atau pemindahan uang dari penabung kepada peminjam. Hal ini berarti kehadiran bank sebagai badan usaha tidak semata-mata bertujuan bisnis, namun ada misi lain yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. 74 2. Penghimpun dan penyaluran dana masyarakat tersebut bertujuan menunjang sebagian tugas penyelenggara negara yaitu: a. Menunjang pembangunan nasional, termasuk pembangunan daerah; bukan melaksanakan misi pembangunan suatu golongan apalagi perseorangan, jadi pembangunan di Indonesia diarahkan menjadi agen pembangunan agent of development. b. Dalam rangka mewujudkan trilogi pembangunan nasional. c. Dalam menjalankan fungsi tersebut, perbankan Indonesia harus mampu melindungi secara baik apa yang dititipkan masyarakat 73 Rachmadi Usman, Op. Cit., hal. 61. 74 Sentosa Sembiring, Op. Cit., hal. 8. Universitas Sumatera Utara kepadanya Penjelasan umum angka 3 dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan cara: 1 Efisien, sehat, wajar dalam persaingan yang sehat yang semakin mengglobal atau mendunia. 2 Menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif, bukan konsumtif; d. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada bank selain melalui penerapan prinsip kehati-hatian, juga pemenuhan ketentuan persyaratan kesehatan bank, serta sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya praktek-praktek yang merugikan kepentingan masyarakat luas. Dengan demikian, fungsi perbankan tidak hanya sekedar sebagai wadah penghimpun dan penyalur dana masyarakat atau perantara penabung dari investor, tetapi fungsinya akan diarahkan kepada peningkatan taraf hidup rakyat banyak, agar masyarakat menjadi lebih baik dan sejahtera daripada sebelumnya. Oleh karena itu, dalam menjalankan fungsinya, Perbankan Indonesia seyogianya selalu mengacu pada tujuan Perbankan Indonesia tersebut. 75 Perbankan di Indonesia mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata berorientasi ekonomis, tetapi juga berorientasi kepada hal-hal yang non ekonmis seperti masalah yangmenyangkut stabilitas nasional yang menakup antara lain stabilitas politik dan stabilitas nasional. 76 Dalam perkembangan selanjutnya bahwa fungsi bank telah berkembang menjadi empat yaitu: 77 1. Penghimpun dana dan penyalur dana 75 Ibid., hal. 62. 76 Hermansyah, Op. Cit., hal. 20. 77 Insukindro, 1995, Ekonomi, Uang Bank, BPFE, Yogyakarta, hal. 26. Universitas Sumatera Utara 2. Memberi informasi dan pengetahuan 3. Pemberi jaminan 4. Pencipta dan pemberi likuiditas Fungsi bank dalam hal memberi informasi dan penyalur dana maksudnya adalah kemampuan bank untuk melaksanakan tugas sebagai ahli analisis kredit dan ekonomi untuk kepentingan nasabah. Hal ini sangat diperlukan untuk kepentingan nasabah tatkala saat nasabah ingin memperluas usaha yang memerlukan kredit dari bank. Sedangkan fungsi pemberi jaminan mensyaratkan agar bank secara moral dan yuridis dapat menjamin keamanan dana yang dipercayakan kepada bank. Adapun fungsi likuiditas mengandung arti bahwa bank mengembalikan dana nasabahnya pada saat diperlukan atau tatkala jatuh tempo. Dengan demikian nasabah tidak ragu-ragu menyimpan dananya di bank yang bersangkutan. 78

4. Jenis-Jenis dan Usaha Bank a. Jenis Bank

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

5 108 86

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

8 110 89

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 8

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 14

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 18

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 1

BAB II - Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 8

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 12

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 8