Usaha Bank Jenis-Jenis dan Usaha Bank a. Jenis Bank

Dari pembagian di atas jelas bahwa Bank Sentral tidak termasuk ke dalam jenis bank karena fungsi, tugas dan peranan bank sentral adalah sebagai otoritas moneter yang bertugas menjaga kestabilan moneter, serta melakukan pengawasan dan pembinaan bank. Oleh sebab itu bank sentral bukan merupakan jenis bank yang diatur dalam undang-undang perbankan ini. Tetapi justru merupakan lembaga negara yang ikut bertanggung jawab atas dilaksanakannya undang- undang ini. 96

b. Usaha Bank

Ketentuan perbankan Indonesia menentukan usaha bank, harus sesuai dengan jenis banknya, yaitu bahwa jenis bank menentukan kegiatan usaha yang dapat dilakukannya maka kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Umum akan banyak berbeda dengan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat. 97 1. Penghimpunan dana dari masyarakat Jasa perbankan yang dapat dilakukan oleh Bank Umum seperti yang diatur dalam Uundang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dalam Pasal 6 dan 7 adalah sebagai berikut: Penghimpunan dana dari masyarakat merupakan pelayanan jasa perbankan yang utama dari semua kegiatan lembaga keuangan bank, baik Bank Umum manupun Bank Perkreditan Rakyat. Jasa berupa penghimpunan dana dari masyarakat dapat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya. Idealnya, dana dari 96 Zainal Asikin, Op. Cit., hal. 11. 97 Ibid. Universitas Sumatera Utara masyarakat ini merupakan suatu tulang punggung basic dari dana yang dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan. 98 2. Pemberian kredit Menurut ketentuan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dalam Pasal 1 angka 11, yang dimaksud dengan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meninjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 3. Menerbitkan surat pengakuan utang Bank dapat memberikan surat pengakuan utang baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Surat pengakuan utang yang berjangka pendek adalah sebagaimana dimaksud Pasal 100 sampai dengan Pasal 299 KUH Dagang, yang dalam pasar uang dikenal sebagai Surat Berharga Pasar Uang SPBU, yaitu promes dan wessel maupun jenis lain. Sedangkan pengakuan utang yang berjangka panjang dapat berupa obligasi atau sekuritas kredit. 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: a. surat-surat wessel termasuk wessel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat- surat dimaksud; b. surat pengakuan utang dan kertas dagang yang masa berlakunya tidak lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. c. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; 98 Ibid., hal. 291. Universitas Sumatera Utara d. Sertifikat Bank Indonesia SBI ; e. obligasi; f. surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun; g. instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah Pemindahan uang atau pengiriman uang transfer atau remittance maksudnya bank melakukan pengiriman sejumlah uang baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang ditujukan kepada pihak tertentu di tempat yang berbeda. Pengiriman uang tidak terbatas dalam satu negara, pengiriman juga bisa dilakukan ke luar negeri. Pengiriman uang ke luar negeri outward transfer, dalam hal ini bank menerima perintah dari nasabah dalam negeri untuk mengirimkan uang ke luar negeri. Sedangkan kiriman uang masuk inward transfer adalah bank menerima perintah dari pihak luar negeri untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak dalam negeri. 99 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari atau meminjamkan dana kepada bank lain baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya Peminjaman model ini merupakan sarana yang paling gampang dilakukan oleh bank yang memerlukan tambahan dana baik dalam keadaan darurat maupun dalam keadaan biasa dalam arti sekedar memerlukan tambahan dana untuk dapat diputar kembali. 100 99 Muhammad Djumhana, Op. Cit., hal. 313. 100 Ibid., hal. 315. Universitas Sumatera Utara 7. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga Kegiatan menerima pembayaran atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau pihak ketiga mencakup antara lain inkaso collection, dan kliring. Inkaso adalah pemberian kuasa kepada bank oleh perusahaan atau perseorangan untuk menagih, atau memintakan persetujuan pembayaran akseptasi, atau menyerahkan begitu saja kepada pihak yang bersangkutan tertarik di tempat lain dalam atau luar negeri atau surat-surat berharga dalam rupiah, atau valuta asing seperti, wesel, cek, kuitansi, surat aksep promissory notesi, dan lain-lain. Sedangkan kliring berarti membersihkan hutang piutang antarbank yang terjadi pada hari itu. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga Bank dalam usahanya menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga dalam bentuk safe deposit box. Bank menyewakan box dengan ukuran dan jangka waktu tertentu kepada nasabah untuk digunakan sebagai sarana penyimpan barang-barang miliknya, tanpa diketahui mutasi dan isinya oleh bank. Pendapatan bank atas kegiatan usaha penyediaan dan penyewaan safe deposit box, yaitu berupa imbalan fee atas jasa yang disediakannya. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 13 yang dimaksudkan dengan Usaha penitipan trust adalah Universitas Sumatera Utara penyimpanan harta berdasarkan kontrak antara Bank Umum dengan penitip yang di dalamnya ditentukan bahwa Bank Umum yang bersangkutan melakukan penyimpanan harta tanpa mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Bentuk usaha penitipan trust adalah pengelolaan harta kekayaan nasabah yang didasarkan kepada hubungan fiduciary dalam arti aset nasabah tidak muncul sebagai bagian dari aset bank. 101 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek Bank dalam menjalankan penempatan dana dalam bentuk surat berharga ini hanya berperan sebagai penghubung antara nasabah yang membutuhkan dana dengan nasabah yang memiliki dana. Dengan demikian bank bertindak sebagai makelar seperti yang dimaksudkan dalam KUH Dagang yang melakukan usaha di bidang pembelian, atau penjualan surat berharga untuk kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan. Penempatan dana ini pun hanya pada surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek, seperti Sertifikat Bank Indonesia SBI. 11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya Kewajiban bank dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk melakukan pencairan secepatnya atas agunan yang dibeli dengan lelang agar dana hasil pencairan dan penjualan agunan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh bank. Dalam 101 Muhammad Djumhana, Op. Cit., hal. 320. Universitas Sumatera Utara hal terdapat sisa dari hasil pelelangan setelah diperhitungkan dengan kewajiban nasabah kepada bank dimanfaatkan oleh nasabah. 12.Usaha anjak piutang, kartu kredit, dan kegiatan wali amanat Bank sebagai badan usaha dapat melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan dan bentuk pembelian danatau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dan transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Selain itu, bank juga dapat melakukan usaha kartu kredit dan usaha menjalankan usaha jasa berupa wali amanat berupa mewaliki kepentingan pemegang efek baik itu perusahaan ataupun perorangan untuk mengadministrasikan, mendaftarkan, dan mengalihkan surat-surat berharga yang dimilikinya. 13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah Bank umum dalam prinsip syariah adalah bank yang kegiatan usahanya didasarkan kepada prinsip syariah, yaitu bank yang kegiatannya didasarkan pada aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana danatau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembiayaan berdasarkan penyertaan modal musharakah, pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan adanya pilihan Universitas Sumatera Utara pemindahan kepemilikan atau barang yang disewakan dari pihak bank oleh pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. 102 14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing Melakukan kegiatan dalam valuta asing valas maksudnya adalah melakukan kegiatan usaha bank dalam bentuk valuta asing. Bank Umum yang menjalankan kegiatan transaksi valuta asing, dapat meliputi kegiatan usaha penghimpunan dana valuta asing, transaksi valuta asing di pasar uang, pembiayaan transaksi ekspor impor dan transaksi derivatisi valuta asing. 15. Melakukan Kegiatan Penyertaan Modal Penyertaan modal pada bank dapat dilakukan antara perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, juga penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat menarik kembali penyertaannya. Selain penyertaan seperti itu, berdasarkan Pasal 10 huruf a maka untuk penyertaan modal lainnya merupakan kegiatan yang terlarang yang dilakukan oleh Bank Umum. 16. Pengurusan dan pendirian dana pensiun Bank menerima amanat untuk mengelola program pensiun yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk kepentingan pegawainya. Dalam hal ini bank dapat menerima kepercayaan untuk mengelola administrasi kepesertaan 102 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Universitas Sumatera Utara program pensiun, pengelolaan dana, penerimaan pensiun, dan atau pembayaran uang pensiun bagi yang berhak. 17. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank a. Bank Garansi Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank, maksudnya bank menyatakan suatu pengakuan tertulis yang isinya menyetujui mengikat diri kepada penerima jaminan dalam jangka waktu tertentu, dan syarat-syarat tertentu apabila di kemudian hari ternyata si terjamin tidak memenuhi kewajibannya kepada piihak penerima jaminan. b. Bank persepsi Bank persepsi bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran penerimaan bukan dalam rangka impor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri, dan penerimaan negara bukan pajak. Selain usaha yang dizinkan, terdapat usaha yang dilarang bagi bank umum seperti yang diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Perbankan yaitu: a. Melakukan penyertaan modal kecuali sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dan huruf c; b. Melakukan usaha perasuransian Usaha Perasuransian yang dimaksud adalah bank dilarang menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti, atau terhadap hidup, atau meninggalnya seseorang. c. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7. Berbeda halnya dengan Bank Umum yang bisa melakukan berbagai kegiatan usaha sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka Bank Perkreditan Universitas Sumatera Utara Rakyat kegiatan usaha yang dapat dilakukannya terbatas. Usaha bank Perkreditan rakyat hanya meliputi: 103 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan kredit; 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip bagi hasil; 4. Penempatan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain. Sedangkan usaha-usaha yang dilarang bagi Bank Perkreditan Rakyat meliputi: 1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran; 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali melakukan transaksijual beli uang kertas asing money charger; 3. Melakukan penyertaan modal; 4. Melakukan usaha perasuransian; 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas. Dari apa yang telah diuraikan dapat diketahui bahwa usaha bank Umum lebih luas daripada Bank Perkreditan rakyat. Namun demikian tidak dapat disimpulkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank khusus di bidang perkreditan, karena bank Umum juga mempunyai usaha perkreditan, Dalam undang-undang tidak ada sifat-sifat khusus yang dimiliki Bank Perkreditan Rakyat, yang tampak hanya yang lebih sempit dibanding Bank Umum. 104

5. Pengaturan tentang Bank

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

5 108 86

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

8 110 89

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 8

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 14

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 18

Tinjauan Yuridis Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Sumut Yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Pada Bank Sumut)

0 0 1

BAB II - Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 8

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 12

Tinjauan Hukum Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Syariah Dalam Kaitannya Dengan Bancassurance (Riset : Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Iskandar Muda)

0 0 8