Selanjutnya 26 aitem yang lolos seleksi dijadikan sebuah skala yang dikompilasi menjadi alat ukur penelitian yang sesungguhnya dan akan disusun
kembali distribusi aitem pada skala penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kompetensi Sosial dengan Penomoran Baru yang
Digunakan Pada Skala Penelitian Elemen
No. Aitem Favorable
No. Aitem Unfavorable
Total
Bahasa dan kemampuan untuk berkomunikasi
7, 19 4, 16
4 Kemampuan secara akurat
menyampaikan dan menerima pesan emosional
14, 9, 20
3 Kemampuan untuk belajar
1, 5, 18 21, 23
5 Kemampuan untuk
mengambil perspektif orang lain
8, 22 13
3 Kemampuan untuk
mengatur perilakunya sendiri
6, 12, 25, 26 2, 11, 17
7 Kemampuan untuk bekerja
sama dengan orang lain 10, 24
3, 15 4
Total 14
12 26
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Adapun ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
a. Rancangan alat ukur penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun alat ukur penelitian, yaitu skala kompetensi sosial yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan elemen
kompetensi sosial yang dikemukakan oleh Clikeman 2007. Skala ini berupa skala Likert dengan pilihan respon yang disederhanakan oleh
peneliti menjadi 3 pilihan respon yang mengindikasikan setuju, netral dan tidak setuju yang disusun dalam kalimat a, b dan c. Penyusunan skala ini
didahului dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi indikator perilaku dan operasionalisasi dalam bentuk
aitem-aitem pernyataan sejumlah 60 aitem. Skala kompetensi sosial dibuat menjadi dua skala yang masing-masing terdiri dari 30 pernyataan dalam
bentuk booklet ukuran kertas A4 dengan tampilan berwarna dan gambar agar subjek lebih tertarik untuk mengisi skala dan setiap pernyataan
memiliki 3 alternatif jawaban. Aitem dalam skala kompetensi sosial didistribusikan sedemikian rupa, seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2
dan Tabel 3. b.
Permohonan izin Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu
diawali dengan meminta izin kepada kepala sekolah SD Tunas Harapan Mandiri Rantauprapat, SD Al-Azhar Medan dan SD Panca Budi Medan.
Permintaan izin ke sekolah ini dilakukan peneliti dengan membawa surat pengantar dari fakultas psikologi dan menjelaskan gambaran kegiatan
penelitian yang akan dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Coba Alat Ukur
Setelah alat ukur selesai disusun, maka selanjutnya peneliti mendiskusikan aitem yang telah dikonstruksi dengan dosen pembimbing
dan salah seorang dosen yang ahli dalam bidang metode penelitian untuk melihat validitasnya. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validasi validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan professional judgement
yakni oleh dosen pembimbing dan salah seorang dosen yang ahli dalam bidang metode penelitian. Kemudian, skala
kompetensi sosial tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada sejumlah responden yang sesuai dengan karakteristik sampel yang akan digunakan
dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti akan mengujicobakan pada sejumlah reponden yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian.
Pelaksanaan uji coba alat ukur berlangsung pada tanggal 19-20 April 2011 di SD Tunas Harapan Mandiri Rantauprapat dengan memberikan skala
kompetensi sosial kepada 40 anak. Dari 40 skala yang disebar, terdapat 34 skala yang layak dianalisis karena 6 diantara skala tersebut tidak diisi
seluruhnya oleh subjek penelitian. Hal ini disebabkan oleh ketidakhadiran subjek penelitian pada hari kedua pengambilan data.
Selanjutnya pada tanggal 4-5 Mei 2011, uji coba alat ukur berlangsung di SD Al-Azhar Medan dengan memberikan skala kompetensi
sosial kepada 70 anak. Dari 70 skala yang disebar, terdapat 58 skala yang layak dianalisis, sedangkan 12 skala lainnya tidak dapat dianalisis. Hal ini
dikarenakan subjek penelitian yang hadir pada hari pertama pengambilan
Universitas Sumatera Utara
data tidak hadir pada hari kedua dan ada pula yang mengikuti kegiatan lain di sekolah. Dalam proses pelaksanaan uji coba ini, peneliti dibantu oleh 3
orang mahasiswa untuk mengadministrasikan dan membimbing responden dalam mengisi skala kompetensi sosial. Sebelum pelaksanaan uji coba
penelitian, briefing penelitian dilakukan terlebih dahulu terhadap 3 orang mahasiswa yang membantu peneliti dengan didampingi oleh dosen
pembimbing. Total skala yang disebarkan berjumlah 110 skala, namun hanya
terdapat 92 skala yang layak untuk dianalisis. Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60
enam puluh orang dikatakan sudah cukup banyak. Atas dasar pendapat tersebut, peneliti merasa 92 skala yang telah direspon oleh sampel sudah
mencukupi untuk uji coba. d.
Penyusunan Alat Ukur Penelitian Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur pada 92 subjek,
peneliti menguji korelasi aspek dalam skala kompetensi sosial. Aspek dalam skala kompetensi sosial merupakan aspek yang mengungkapkan
subdomain yang sama yang disebut atribut tunggal. Pada skala yang dibuat untuk mengukur atribut tunggal interkorelasi antar aspeknya diharapkan
tinggi karena memang aspek tersebut dirancang untuk mengukur hal yang sama. Dalam seleksi aitem-aitemnya, akan dipilih daya beda aitem
tertinggi yang ada dengan membandingkan indeksnya secara keseluruhan Azwar, 2004. Korelasi ini menggunakan korelasi Pearson product
Universitas Sumatera Utara
moment dan untuk mempermudah perhitungannya peneliti menggunakan
bantuan program SPSS 16.00 for Windows. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi dengan batasan r
ix
0,300. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,300 daya bedanya dianggap memuaskan. Namun, bila aitem yang lolos memiliki
indeks daya diskriminasi 0,300 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk menjadi skala, maka dapat dipilih aitem-aitem yang
mempunyai indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya bila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat
dipertimbangkan untuk menurunkan kriteria 0,300 menjadi 0,250 Azwar, 2004.
Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi indeks daya diskriminasinya, peneliti kemudian mengambil aitem-aitem tersebut
dan disusun kembali dengan penomoran yang baru. Skala inilah yang akan diberikan kepada anak yang bersekolah di sekolah bilingual SD Panca
Budi Medan untuk mengambil data penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan