Indonesia. Disamping itu, anak juga mempunyai pilihan dalam mempelajari bahasa asing, seperti bahasa Mandarin, Arab, Perancis, atau bahasa asing lainnya.
Menurut Mustikasari 2009, yang dikatakan dengan sekolah bilingual adalah sekolah yang menggunakan dua bahasa pengantar, yaitu bahasa asal atau
bahasa ibu dan bahasa tujuan misalnya bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Biasanya bahasa tujuan dijadikan bahasa pengantar dengan tujuan agar murid
dapat menguasainya dengan baik. Bahasa tujuan yang digunakan adalah bahasa yang dianggap penting dalam era sekarang dan akan memberikan keuntungan bagi
orang yang menguasainya. Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah
bilingual adalah sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa utama sebagai bahasa pengantar dalam proses pengajarannya.
Beberapa pelajaran diajarkan dengan bahasa Inggris, adapula yang dengan bahasa Indonesia.
5. Jenis Sekolah Bilingual
Dari kegiatan penggunaan bahasa asal dan bahasa tujuan, maka ada beberapa jenis sekolah bilingual menurut Mustikasari 2009, antara lain :
a. Pendidikan Bilingual Transisi
Pada tiga tahun pertama, bahasa asal masih digunakan untuk subjek pelajaran tertentu agar tidak ketinggalan seperti pelajaran
matematika. Bahasa tujuan digunakan untuk subjek pelajaran tertentu yang dianggap bukan pelajaran utama, seperti olahraga dan kesenian. Setelah
Universitas Sumatera Utara
anak lebih memahami bahasa tujuan, maka hanya bahasa tujuan yang dipakai sebagai pengantar.
b. Pendidikan Bilingual Dua Arah
Bahasa asal dan bahasa tujuan digunakan secara bersamaan dalam semua subjek pelajaran, dengan tujuan agar anak dapat menguasai kedua
bahasa sama baiknya. Di setiap pelajaran, anak dapat berinteraksi baik dalam bahasa asal maupun bahasa tujuan.
c. Pendidikan Bilingual Dwikebangsaan
Hampir semua pelajaran diajarkan dalam bahasa tujuan, hanya pelajaran yang berkaitan dengan bahasa asal saja yang menggunakan
bahasa asal tersebut, misalnya pelajaran bahasa Indonesia. Akan tetapi walau hampir semua anak dan pengajar menggunakan bahasa tujuan, para
pengajar juga harus memahami bahasa asal, yang merupakan bahasa pertama anak, sehingga pengajar dapat lebih memahami anak.
Menurut Dr. David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction dan Dr. Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika serikat
dalam Wika, 2010, ada dua tipe bilingual, yaitu : a.
Substractive programs, yaitu program pendidikan dimana semua instruksi pelajaran disampaikan dalam bahasa Inggris. Penggunaan bahasa pertama
digantikan sepenuhnya oleh bahasa Inggris. Kebanyakan sekolah-sekolah bilingual di Indonesia menerapkan program ini.
b. Additive programs, yaitu proses pembelajaran dilakukan dalam bahasa
pertama anak maupun bahasa asing. Fokus utamanya adalah
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan ketrampilan berbahasa akademik anak, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Bee dan Boyd 2007 mengemukakan tiga jenis program pendidikan bilingual, yaitu :
a. Structured immersion, yaitu pendidikan bilingual dimana anak dapat
berbicara dengan bahasa pertamanya, tetapi instruksi dasar yang diberikan oleh guru menggunakan bahasa kedua.
b. English-as-a-second-language ESL, yaitu alternatif untuk pendidikan
bilingual dimana anak yang tidak lancar berbicara dengan bahasa kedua dapat mengikuti kelas dengan bahasa pertamanya, namun menghabiskan
beberapa jam waktunya untuk menerima pendidikan dengan bahasa kedua. c.
Submersion, yaitu pendidikan bilingual dimana semua instruksi diberikan dalam bahasa kedua.
C. ANAK-ANAK TENGAH MIDDLE CHILDHOOD 1. Pengertian Anak-anak Tengah